Mengendalikan Hasrat Seks
Menurut dokter ahli seksologi, ada tiga solusi mengatasi masalah seks, yaitu mengikuti, menghindar, dan menolak keinginan. Gejolak seks tidak mengenal waktu, situasi, dan kondisi. Namun, perlu dilakukan secara rasional dan bijak.
Seks adalah hal kompleks. Setiap orang memiliki pengertian dan cara mengendalikan gairah seks yang berbeda-beda, tergantung pada latar belakang, pola pikir, dan intelegensia mereka. Gairah dan keinginan seksual dapat muncul kapan dan di mana saja, dipicu oleh berbagai faktor seperti pancaindra manusia.
Faktor Pemicu Gairah Seks
Pancaindra manusia sangat peka terhadap rangsangan dari luar. Misalnya, seseorang bisa terangsang oleh aroma, sentuhan, gambar/foto, atau tubuh seksi seorang wanita atau pria berotot.
Proses rangsangan pada wanita tidak secepat pada pria. Wanita lebih baik dalam menutupi hasrat dan keinginannya, memiliki ego yang tinggi, cenderung menunggu, dan dilandasi akal dan budi.
Tentu saja tidak semua gairah harus diikuti. Bagi pasangan suami-istri, tidak menjadi masalah karena mereka bisa melampiaskannya dengan cara wajar dan sah. Namun, mereka juga harus mempertimbangkan kondisi fisik dan psikis agar kualitas hubungan seksual tetap baik.
Bagaimana dengan mereka yang masih jomlo? Banyak dari mereka menggunakan masturbasi sebagai cara memuaskan keinginan seksual mereka. Namun, melampiaskan gairah seks dengan orang lain yang bukan pasangan tidak dibenarkan.
Cara Mengendalikan Hasrat Seks
Berikut ini tips mengendalikan hasrat seksual yang kuat:
1. Menghindar
Mengalihkan pikiran ke hal lain atau menyibukkan diri dengan bekerja, olahraga, atau kegiatan lain yang bisa menghilangkan keinginan tersebut.
2. Menolak
Melawan keinginan tersebut dengan memperkuat pikiran dan hati melalui pendekatan spiritual.
3. Melampiaskan atau Mengikuti
Mengikuti keinginan seksual pada diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Menghindar dan menolak keinginan tersebut akan menyumbat dan memendam gairah, yang pada akhirnya bisa meledak jika terlalu lama tertahan. Namun, melakukannya tidak boleh berlebihan.
Jika hasrat seksual tidak terlampiaskan, seseorang bisa menjadi mudah marah, stres, dan sebagainya. Pria yang menahan diri terlalu lama akan mengalami mimpi basah, sedangkan wanita umumnya dapat mengendalikan diri.
Melampiaskan Hasrat Seks pada Diri Sendiri
Melampiaskan hasrat seksual pada diri sendiri dilakukan oleh pria dan wanita yang masih melajang. Wanita melakukannya dengan masturbasi, sementara pria dengan onani.
Pelampiasan ini bisa dilakukan dengan atau tanpa bantuan alat khusus. Bila menggunakan alat bantu, disarankan menggunakan yang lembut dan halus untuk mencegah kerusakan atau luka pada alat vital. Jika menggunakan jemari tangan, jangan lupa mencuci tangan terlebih dahulu. Wanita perawan harus melakukannya dengan hati-hati untuk mengurangi risiko cedera pada selaput dara.
Apakah Masturbasi Mengganggu Kesehatan?
Banyak pendapat yang mempertanyakan apakah masturbasi berdampak buruk pada kesehatan. Namun, jika dilakukan dengan proporsional dan higienis, tidak ada masalah.
Bagi mereka yang menggunakan masturbasi atau onani sebagai pelampiasan, sebaiknya tidak melakukannya terlalu sering. Segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan tidak baik.
Baca juga: Beberapa Cara Masturbasi yang Bisa Dilakukan Wanita
Melampiaskan Gairah Seks pada Diri Sendiri Meski Memiliki Pasangan
Meskipun sudah memiliki pasangan, ternyata masih banyak orang yang melakukan pelampiasan seksual pada diri sendiri. Hal ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap pasangan dan mungkin belum mencapai orgasme. Jika terjadi pada pasangan suami-istri, masalah tersebut sebaiknya dibicarakan secara terbuka untuk menghindari perselingkuhan.
Gairah seksual sering kali muncul pada masa pubertas dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Pendidikan seks yang baik dan benar sangat penting untuk menghindari pengaruh negatif. Pada usia 35 tahun ke atas, seseorang umumnya sudah dapat mengendalikan diri. Wanita pada masa menopause juga dapat mengalami gairah seksual, namun siklusnya cenderung menurun. Pria, meskipun mengalami andropause, masih dapat memiliki gairah seksual yang kuat.
Untuk mengendalikan hasrat seksual, baiknya dilakukan dengan menghindar dan menolak. Cara-cara ini lebih sehat daripada mengikutinya dan melakukan seks sendiri.