Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cedera Lecutan (Whiplash): Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Myles Bannister

Yuk, simak informasi tentang cedera lecutan (whiplash) di artikel ini. Artikel ini berisi definisi, penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan cedera lecutan.

Apa itu cedera lecutan (Whiplash)?

Cedera lecutan adalah cedera leher karena kepala mengalami gerakan berlawanan arah yang cepat dan mendadak. Cedera lecutan mirip dengan gerakan cambuk atau lecutan, sehingga disebut juga whiplash dalam bahasa Inggris.

Istilah lokal lain untuk cedera lecutan adalah cedera leher, leher keseleo, atau leher keceklik. Pada cedera lecutan, otot, tendon, dan ligamen leher terkilir.

Cedera lecutan bisa terjadi dari gerakan maju tiba-tiba dari belakang, gerakan melintang, atau aktivitas fisik, penganiayaan, jatuh, atau guncangan. Penyembuhan whiplash membutuhkan waktu bervariasi tergantung kondisi individu.

Apakah whiplash berisiko membahayakan nyawa?

Whiplash tidak membahayakan nyawa karena bagian yang mengalami cedera lecutan tidak rentan terhadap risiko fatal. Namun, cedera lecutan bisa menyebabkan cacat parsial dalam jangka panjang.

Penyebab whiplash

Penyebab paling umum cedera lecutan adalah kecelakaan mobil, yaitu tumbukan di jalan raya. Penderita whiplash melaju cepat sementara mobil di belakangnya berhenti mendadak karena mobil depannya juga berhenti. Hal ini membuat pengendara mobil di tengah mengalami whiplash karena tekanan yang mendadak.

Penyebab cedera lecutan juga dapat mencakup aktivitas fisik (olahraga), penganiayaan fisik, jatuh, terpeleset, dan guncangan. Namun, kecelakaan mobil adalah penyebab yang paling umum.

Risiko cedera lecutan lebih tinggi jika Anda memiliki faktor risiko berikut:

  • Jenis kelamin wanita
  • Usia lebih tua
  • Sedang mengalami nyeri leher atau punggung
  • Sudah pernah mengalami whiplash sebelumnya

Dampak cedera lecutan

Cedera lecutan dapat memiliki beberapa dampak pada kesehatan dan kenyamanan tubuh, antara lain:

  • Nyeri leher
  • Sakit kepala
  • Vertigo
  • Nyeri punggung bawah
  • Kesemutan
  • Mudah tersnggung
  • Sulit menelan
  • Gangguan penglihatan
  • Tinnitus
  • Gangguan ingatan
  • Dan lainnya

Gejala cedera lecutan

Gejala cedera lecutan dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala serius. Gejala serius lebih parah dan mungkin terjadi jika cedera lecutan memburuk.

Berikut adalah beberapa gejala umum cedera lecutan:

  • Nyeri leher ketika digerakkan
  • Gerakan leher terbatas
  • Sakit ketika menoleh ke kanan atau kiri
  • Nyeri di bahu
  • Nyeri rahang
  • Nyeri lengan
  • Kesemutan di lengan
  • Sakit kepala
  • Sakit punggung
  • Kelelahan otot
  • Gangguan penglihatan
  • Tinnitus (telinga berdengung)

Jika cedera lecutan parah, maka akan ada gejala serius berikut:

  • Gelisah
  • Stres
  • Depresi
  • Frustasi
  • Mudah tersinggung
  • Mudah marah
  • Insomnia
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Penurunan daya ingat
  • Ketergantungan pada obat

Gejala umum biasanya muncul beberapa jam setelah cedera lecutan terjadi. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi whiplash bisa memburuk dan gejala serius muncul sehari setelahnya.

Kapan harus periksakan diri ke dokter?

Pastikan Anda segera periksakan diri ke dokter jika mengalami cedera lecutan akibat kecelakaan mobil, olahraga, atau penyebab lainnya. Jangan menunggu hingga gejala whiplash muncul.

Penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat secepatnya agar tindakan yang diperlukan dapat diambil. Penanganan yang baik dapat mencegah atau mengurangi kerusakan.

Diagnosis cedera lecutan

Diagnosis tahap pertama untuk cedera lecutan adalah dengan wawancara terkait gejala yang dirasakan pasien.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk rontgen leher, untuk memastikan ada atau tidaknya cedera pada leher, kepala, atau bahu. Jika hasil rontgen normal tetapi masih terjadi nyeri, dokter akan memasangkan kerah penyangga leher.

Semana setelah itu, pasien akan diminta untuk kembali dan dilakukan pemeriksaan rontgen ulang untuk melihat perubahan.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan MRI untuk mendeteksi cedera pada jaringan lunak yang tidak dapat terlihat dengan rontgen.

Pengobatan whiplash

Cedera lecutan dapat sembuh dengan sendirinya seiring waktu, tetapi disarankan untuk melakukan beberapa perawatan untuk membantu proses penyembuhan.

Berikut adalah beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk cedera lecutan:

1. Kompres Dingin

Berikan kompres dingin pada leher selama 15 menit untuk meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan atau memar. Lakukan kompres ini setiap 3 jam selama 2 hari berturut-turut.

2. Gunakan Penyangga Leher

Dokter akan merekomendasikan penggunaan penyangga leher untuk sementara waktu saat pemeriksaan. Namun, penggunaan penyangga lebih dari 1 minggu dapat melemahkan otot-otot leher.

3. Terapi Obat Anti-Inflamasi Non Steroid (AINS)

Jika terjadi nyeri pada leher atau lebih dari satu titik, obat AINS (Anti-Inflamasi Non Steroid) dapat digunakan untuk meredakan nyeri. Namun, obat ini harus diresepkan oleh dokter.

Beberapa jenis obat AINS yang umum diresepkan adalah ibuprofen, naproxen, atau paracetamol jika disertai demam. Jangan menggunakan obat-obatan ini tanpa resep dokter.

4. Fisioterapi

Fisioterapi dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi pasca cedera lecutan. Fisioterapi membantu mengembalikan fungsi otot, sendi, dan tulang secara bertahap.

Sumber:

  1. WebMD: Neck Strain and Whiplash. https://www.webmd.com/back-pain/neck-strain-whiplash#1 [diakses pada 16 Mei 2019]

About The Author

Obat Cefadroxil – Dosis, Indikasi, dan Peringatan

Seberapa Penting Tablet Penambah Darah untuk Ibu Hamil?