Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tongue Tie: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Lainnya

Myles Bannister

Apakah bayi Anda sulit menyusu? Waspadalah, bisa jadi itu karena tongue tie. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, maka bisa mengalami masalah seperti kemampuan verbal, mulut, gigi, nutrisi, dan aktivitas lainnya. Ketahui penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, dan cara mengobatinya!

Apa Itu Tongue Tie?

Tongue tie adalah kelainan bawaan pada anak-anak dengan kondisi lidah melekat di bagian bawah mulut. Hal ini terjadi karena frenulum lingual (jaringan tipis yang menghubungkan lidah bawah dengan mulut) lebih pendek dan lebih tebal dari ukuran normal.

Frenulum lingual yang pendek membatasi gerak lidah. Akibatnya, anak yang terlahir dengan kondisi ini sulit menyusu, menelan, dan mengalami gangguan bicara.

Istilah medisnya adalah Ankyloglossia, berasal dari bahasa Yunani “agkilo” yang artinya melengkung dan “glossa” yang artinya lidah.

Kondisi ini bisa dialami anak laki-laki dan anak perempuan tetapi lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Tidak sedikit juga diturunkan secara genetik.

Penyebab Tongue Tie

Penyebab tongue tie terkait dengan faktor genetik. Frenulum lingual pada bayi dengan kondisi ini tidak normal sejak ia masih embrio.

Tongue tie bisa disebabkan oleh perkembangan frenulum lingual yang tidak sempurna. Normalnya, frenulum lingual akan menipis seiring perkembangan embrio tetapi pada Ankyloglossia, frenulum lingual tetap tebal dan tidak menyusut.

Beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya tongue tie adalah:

  1. Jenis kelamin – Bayi laki-laki memiliki risiko lebih tinggi daripada bayi perempuan.
  2. Riwayat – Anak yang memiliki orang tua dengan tongue tie memiliki risiko lebih tinggi karena bisa diturunkan secara genetik.

Gejala Tongue Tie

Gejala bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa gejala yang terlihat sejak lahir adalah:

  • Kesulitan mengangkat lidah ke gigi atas
  • Kesulitan menggerakkan lidah dari sisi kanan ke sisi kiri
  • Kesulitan menjulurkan lidah melewati gigi depan bagian bawah
  • Penampilan lidah seperti memiliki lekuk, berbentuk hati, atau huruf V
  • Kesulitan menyusui karena sulit menempelkan lidah ke payudara
  • Menghabiskan waktu lama saat menyusui
  • Menjadi rewel karena merasa kelaparan
  • Berat badan sulit naik
  • Suara tidak umum saat menyusui

Gejala yang baru terlihat saat anak sudah lebih besar adalah:

  • Gangguan bicara
  • Kesulitan menelan makanan dan minuman
  • Makan dengan waktu yang lama
  • Tubuh cenderung kurus
  • Sering merasa lapar
  • Menjilat dengan kesulitan (tes dengan es krim)
  • Sulit memainkan benda yang ditiup
  • Sulit mencium

Gejala tidak hanya bisa terjadi pada anak tetapi juga bisa terlihat pada ibu. Beberapa gejala pada ibu adalah:

  • Puting sakit atau pecah-pecah
  • Nyeri atau perih saat menyusui
  • Produksi ASI kurang karena bayi sulit mengisap

Kapan Harus ke Dokter?

Segera kunjungi dokter anak jika Anda melihat gejala pada anak Anda, terutama jika Anda sebagai ibu juga mengalami gejala yang sama. Hal ini untuk memastikan dan menindaklanjuti kondisi tersebut.

Diagnosis Ankyloglossia

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian bawah lidah untuk diagnosis Ankyloglossia. Dokter menggunakan alat untuk melihat penampilan dan kemampuan lidah dengan jelas.

Hasil pemeriksaan akan disimpulkan oleh dokter. Jika anak Anda positif mengalami kondisi ini, maka sebaiknya mengikuti pengobatan yang disarankan oleh dokter. Mengabaikan pengobatan bisa menyebabkan komplikasi.

Komplikasi Ankyloglossia

Tanpa pengobatan yang tepat, Ankyloglossia dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang menyulitkan aktivitas anak.

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah:

  • Penampilan mulut dan gigi yang tidak normal
  • Cara makan yang tidak umum
  • Kurang gizi
  • Gangguan bicara atau berbicara terlambat
  • Infeksi mulut yang sering terjadi
  • Kurang imunitas tubuh
  • Masalah bau mulut karena sisa makanan sulit dibersihkan

Cara Mengobati Tongue Tie

Ada dua jenis pengobatan yang bisa dilakukan. Jika terdeteksi sejak lahir, biasanya akan disarankan oleh tim medis.

Berikut ini adalah beberapa cara mengobati:

1. Frenotomi

Frenotomi adalah tindakan bedah yang dilakukan dengan memotong frenulum agar lidah bawah dan dasar mulut lebih terpisah. Setelah operasi, anak akan mengalami pendarahan ringan dan pulih dengan cepat.

2. Frenuloplasti

Pengobatan lainnya adalah frenuloplasti. Tindakan ini dilakukan jika frenulum lingual terlalu tebal sehingga frenotomi tidak efektif. Frenuloplasti dilakukan dengan bius anak.

Sumber

  1. Mayo Clinic: Tongue-tie (ankyloglossia). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tongue-tie/symptoms-causes/syc-20378452 [diakses pada 8 Juli 2019]
  2. Cleveland Clinic: Tongue-Tie (Ankyloglossia). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17931-tongue-tie-ankyloglossia [diakses pada 8 Juli 2019]
  3. WebMD: What Is Tongue-Tie in Babies? https://www.webmd.com/children/tongue-tie-babies#1 [diakses pada 8 Juli 2019]
  4. NCBI: Ankyloglossia and its management. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3200025/ [diakses pada 8 Juli 2019]
  5. NCBI: Clinical Guidelines and Management of Ankyloglossia with 1-Year Followup: Report of 3 Cases. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3569881/ [diakses pada 8 Juli 2019]

About The Author

Hindari Sayuran Ini Demi Mencegah Asam Urat

7 Cara Mencegah Mata Minus saat Bermain Gadget