Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Spermatozoa: Morfologi, Kualitas, Kesuburan, dan Lainnya

Myles Bannister

Spermatozoa adalah sel reproduksi pada laki-laki dan hewan jantan. Spermatozoa diproduksi oleh testis. Mari pelajari lebih lanjut tentang definisi, morfologi, fungsi, dan lainnya.

Apa Itu Spermatozoa?

Spermatozoa, atau spermatozoon, atau sperma, adalah sel reproduksi laki-laki yang diproduksi di testis. Dalam tubuh laki-laki, spermatozoa diproduksi secara terus-menerus, namun membutuhkan waktu sekitar 74 hari untuk memproduksi sperma baru dalam satu siklus.

Sperma yang matang dan sehat terdiri dari kepala, tubuh, dan ekor. Sperma memiliki ukuran sekitar 50 mikrometer dari kepala sampai ekor, sementara sel telur memiliki ukuran yang 30 kali lebih besar.

Terdapat sekitar 300.000.000 hingga 400.000.000 sperma dalam setiap ejakulasi, namun hanya 1 sperma yang dapat membuahi sel telur. Saat sperma mencapai sel telur, terjadi proses kehamilan.

Spermatozoa membawa 23 kromosom dari proses meiosis. Kromosom mengandung karakteristik spesifik seseorang. Saat sperma mencapai sel telur, terbentuklah 46 kromosom, yang kemudian menentukan karakteristik keturunan yang baru.

Cara Kerja dan Produksi Spermatozoa

Spermatogenesis adalah proses produksi sperma dalam tubuh laki-laki. Proses ini dimulai dengan pelepasan hormon gonadotropin oleh hipotalamus di otak. Hormon gonadotropin merangsang keluarnya hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) dari kelenjar hipofisis anterior.

Produksi sperma dari awal hingga selesai memakan waktu sekitar 74 hari. Rata-rata, tubuh laki-laki memproduksi sekitar 15-200 juta sel sperma per mililiter air mani. Jika tidak ada ejakulasi, sperma akan rusak dan diserap kembali oleh tubuh.

Morfologi Sperma

Morfologi sperma adalah pembahasan tentang ukuran, bentuk, jumlah, penampilan, dan motilitas sperma yang berhubungan dengan kualitas kesuburan laki-laki.

Sperma yang normal dan sehat terdiri dari:

1. Kepala

Kepala sperma memiliki bentuk lonjong halus dengan ujung yang lancip. Kepala sperma mengandung kromosom atau inti genetik yang diperlukan untuk pembuahan dan pengembangan karakteristik janin saat bertemu dengan sel telur.

Ujung kepala sperma, atau akrosom, menghasilkan enzim hyaluronidase untuk melindungi dan mendukung sperma saat bergerak menuju sel telur. Kondisi kepala sperma sangat penting karena mempengaruhi kemampuan sperma dalam mencapai dan membuahi sel telur.

2. Tubuh

Tubuh sperma terletak di antara kepala dan ekor sperma. Tubuh sperma mengandung mitokondria yang memberikan energi untuk gerakan dan pergerakan sperma.

3. Ekor

Ekor sperma, atau flagel, memiliki struktur tipis dan panjang. Ekor ini membantu sperma berenang dan mencapai sel telur.

Struktur sperma yang normal mempengaruhi tingkat kesuburan pria. Sperma dengan struktur normal memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mencapai sel telur dibandingkan dengan sperma yang memiliki struktur yang cacat. Sperma cacat adalah sperma dengan struktur kepala atau ekor yang tidak normal.

Kriteria Kualitas Sperma yang Sehat

Kualitas sperma meliputi jumlah, motilitas, struktur dan bentuk, serta kecepatan sperma. Berikut adalah kriteria kualitas sperma yang sehat:

Jumlah Sperma

Jumlah sperma merujuk pada konsentrasi sperma dalam air mani. Jumlah sperma normal adalah sekitar 15-200 juta sel sperma per mililiter air mani.

Konsentrasi sperma di atas 200 juta dianggap sebagai konsentrasi tinggi. Sedangkan konsentrasi sperma di bawah 15 juta per mililiter, atau sekitar 39 juta sperma per ejakulasi, dianggap rendah dan dapat mempengaruhi kesuburan atau menyebabkan oligospermia.

Motilitas Sperma

Motilitas sperma adalah kemampuan sperma bergerak dan berenang menuju sel telur. Sperma yang sehat dapat bergerak sejauh 25 mikrometer per detik.

Struktur dan Bentuk Sperma

Struktur dan bentuk sperma harus sempurna dan matang, yaitu memiliki kepala, tubuh, dan ekor yang sehat untuk mempermudah pergerakan menuju sel telur.

Kriteria lain dari sperma berkualitas adalah kemampuan sperma untuk melewati sekret serviks, volume sperma, reaksi akrosom, kekentalan, pH sperma, kemampuan mengikat zona pellucida, dekondensasi nuklir, serta konsentrasi air mani.

Ciri-Ciri Sperma yang Sehat

Berikut adalah beberapa indikator sperma yang normal dan sehat berdasarkan World Health Organization (WHO):

  • Jumlah total sperma per ejakulasi adalah 39-928 juta sperma.
  • Volume ejakulasi sekitar 1,5-7,6 mililiter.
  • Konsentrasi sperma sekitar 15-200 juta sel sperma per mililiter air mani.
  • Motilitas total sperma harus mencapai 40-81%.
  • Motilitas progresif sperma seharusnya mencapai 32-75%.
  • Morfologi sperma seharusnya mencapai 4-48%.
  • Bentuk kepala sperma harus lonjong dan halus dengan panjang sekitar 5-6 mikrometer dan lebar 2,5-3,5 mikrometer.
  • Akrosom atau ujung kepala sperma seharusnya menutupi sekitar 40-70% kepala sperma.

Sperma yang sehat sangat penting untuk kesuburan dan meningkatkan peluang hamil. Anda dapat melakukan tes untuk mengetahui kualitas sperma Anda.

Pengaruh Kualitas Sperma dan Kesuburan Pria

Infertilitas adalah gangguan pada sistem reproduksi yang ditandai dengan kegagalan untuk hamil setelah melakukan hubungan seksual tanpa proteksi selama 12 bulan atau lebih.

Kualitas sperma sangat berpengaruh pada kesuburan pria. Sperma yang normal dan sehat memiliki peluang lebih tinggi untuk mencapai sel telur. Penyebab infertilitas pada pria yang paling umum adalah jumlah sperma yang sedikit dan morfologi sperma yang tidak normal.

Cara Meningkatkan Kualitas Spermatozoa

Jika Anda dan pasangan sedang berencana untuk hamil, penting untuk menjaga kualitas sperma. Berikut ini adalah beberapa cara meningkatkan kualitas sperma:

  • Rajin berolahraga: Pria yang rajin berolahraga memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, yang meningkatkan kualitas sperma.
  • Kurangi stres: Stres dapat mengurangi gairah seksual dan menyebabkan penurunan kualitas sperma.
  • Asupan nutrisi: Konsumsi vitamin C, D, zinc, asam folat, dan makanan yang meningkatkan kualitas sperma.
  • Pola hidup sehat: Jaga berat badan ideal, hindari merokok dan alkohol, serta cukup tidur.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengecek kesehatan sperma dan sistem reproduksi Anda, serta mendapatkan resep suplemen atau perawatan lainnya untuk meningkatkan kesehatan reproduksi Anda.

Itulah pembahasan tentang spermatozoa, morfologi, cara kerja, fungsi, dan lainnya. Informasi ini semoga bermanfaat bagi kesehatan Anda!

Referensi:

  1. Arnarson, Atli, PhD. 2017. 10 Ways to Boost Male Fertility and Increase Sperm Count. Diakses pada 5 Februari 2020.
  2. Britannica. 2019. Sperm. Diakses pada 5 Februari 2020.
  3. Brusie, Chaunie. 2017. What Is Sperm Motility and How Does It Affect Fertility?. Diakses pada 5 Februari 2020.
  4. Chertoff, Jane. 2018. What Is a Normal Sperm Count?. Diakses pada 5 Februari 2020.
  5. Loma Linda University. 2019. Sperm Morphology (Size and Shape). Diakses pada 5 Februari 2020.
  6. Madormo, Carrie. 2017. How Does Sperm Morphology Affect Fertility?. Diakses pada 5 Februari 2020.
  7. MicroscopeMaster. 2019. Sperm Cells. Diakses pada 5 Februari 2020.
  8. Villines, Zawn. 2019. What to know about sperm production. Diakses pada 5 Februari 2020.

About The Author

8 Makanan Setelah Olahraga agar Kembali Berstamina

Nisagon: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll