Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sistenol: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Myles Bannister

Ketahui lebih lanjut tentang kandungan, manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya tentang obat Sistenol melalui artikel ini.

Kandungan dan Cara Kerja Obat Sistenol

Sistenol memiliki kandungan Paracetamol dan N-Acetylcysteine. Berikut penjelasan tentang cara kerja kandungan dalam obat Sistenol:

1. Paracetamol

Paracetamol adalah obat analgesik (anti nyeri) sekaligus antipiretik (pereda demam).

Obat ini menghambat senyawa prostaglandin yang dilepaskan tubuh ketika mengalami infeksi. Prostaglandin menyebabkan reaksi peradangan seperti nyeri dan demam.

2. N-Acetylcysteine

N-Acetylcysteine adalah asam amino yang berasal dari asam amino L-Cysteine.

N-Acetylcysteine digunakan untuk mengencerkan dahak dan mengatasi keracunan Paracetamol. Asam amino ini juga bertindak sebagai antioksidan.

Manfaat Sistenol

Berdasarkan cara kerja bahan aktif dalam Sistenol, berikut manfaat Sistenol:

  • Mengatasi batuk berdahak
  • Mengatasi demam akibat influenza

Dosis Sistenol

Sistenol tersedia dalam sediaan tablet salut selaput. Setiap tabletnya mengandung Paracetamol 500 mg dan N-Acetylcysteine 200 mg. Dosis Sistenol berbeda berdasarkan usia penggunanya.

Berikut dosis Sistenol yang disarankan:

  • Dewasa dan anak usia di atas 11 tahun: 1 tablet, diberikan 3 kali sehari.
  • Anak usia 6-11 tahun: ½-1 tablet, diberikan 3 kali sehari.
  • Anak usia 1-5 tahun: ¼-½ tablet, diberikan 3 kali sehari.

Dosis di atas adalah dosis lazim. Dosis dapat berbeda sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu.

Petunjuk Penggunaan Sistenol

Penggunaan Sistenol sebaiknya sesuai dengan petunjuk berikut:

  • Obat Sistenol dikonsumsi setelah makan.
  • Gunakan obat Sistenol sesuai dengan dosis yang disarankan.
  • Gunakan obat Sistenol pada waktu yang sama setiap hari.
  • Jika dosis terlewat, konsumsi obat saat ingat. Jika dekat dengan dosis berikutnya, cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika mengonsumsi Sistenol melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.

Petunjuk Penyimpanan Sistenol

Berikut petunjuk penyimpanan Sistenol:

  • Simpan Sistenol pada suhu di bawah 30°C.
  • Simpan Sistenol di tempat kering dan tidak lembap.
  • Jauhkan Sistenol dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Jauhkan Sistenol dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping Sistenol

Setiap obat memiliki potensi efek samping, termasuk Sistenol yang mengandung Paracetamol dan N-Acetylcysteine. Berikut efek samping penggunaan Sistenol:

  • Gangguan saluran pencernaan
  • Mual dan muntah
  • Purpura
  • Trombosipenia
  • Neutropenia
  • Reaksi alergi
  • Gangguan fungsi hati (penggunaan jangka panjang)

Efek samping tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat dosis berlebihan, penggunaan jangka panjang, atau kondisi lainnya. Jika mengalami reaksi alergi atau efek samping berat lainnya, hentikan penggunaan obat.

Jika gejala efek samping tidak membaik setelah penghentian penggunaan Sistenol, segera konsultasikan dengan dokter.

Interaksi Obat Sistenol

Interaksi obat dapat terjadi jika Sistenol digunakan bersama obat-obatan lain, baik resep, non-resep, maupun herbal. Interaksi obat dapat mengurangi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping.

Berikut obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama Sistenol:

  • Antikoagulan
  • Nitroglycerin
  • Activated charcoal
  • Carbamazepine
  • Phenobarbital
  • Phenytoin
  • Phenothiazines
  • Obat dengan bahan aktif yang sama

Daftar obat di atas mungkin tidak lengkap. Beritahu dokter jika sedang menggunakan atau baru menggunakan obat-obatan tertentu. Hindari mengonsumsi alkohol karena dapat menyebabkan interaksi obat.

Juga diskusikan dengan dokter mengenai jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan Sistenol untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Sistenol

Sistenol termasuk obat keras yang membutuhkan resep dokter. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan selama penggunaan Sistenol:

  • Jangan gunakan Sistenol jika hipersensitif pada Paracetamol, N-Acetylcysteine, atau komponen lain dalam obat ini. Waspada jika memiliki riwayat alergi obat serupa.
  • Jangan gunakan Sistenol pada pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal berat.
  • Hati-hati penggunaan Sistenol pada pasien dengan gangguan saluran pencernaan, asma, atau anemia.
  • Pemakaian dosis yang berlebihan dan jangka panjang dapat merusak fungsi hati.
  • Penggunaan N-Acetylcysteine dapat melambatkan pembekuan darah. Beri tahu dokter jika akan melakukan prosedur bedah.
  • Sistenol masuk dalam kategori B menurut FDA, artinya obat ini relatif aman. Namun, penggunaan pada ibu hamil tetap harus di bawah pengawasan dokter.
  • Paracetamol dapat diserap dalam ASI, sedangkan N-Acetylcysteine belum terbukti diserap dalam ASI. Diskusikan penggunaan Sistenol dengan dokter jika menyusui.
  • Jika demam tidak kunjung mereda setelah 2 hari atau gejala lain tidak hilang dalam 5 hari, segera hubungi dokter.

About The Author

4 Jenis Ketagihan Seks yang Harus Diwaspadai Semua Orang

10 Manfaat Jeruk Sunkist bagi Kesehatan (Nutrisi Lengkap)