Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sariawan: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Sariawan adalah luka di dalam mulut yang menyakitkan. Luka ini dapat terjadi pada lidah, pipi, bibir, dan tenggorokan. Tanda dan gejala sariawan biasanya muncul sebagai bercak berwarna putih, abu-abu, atau kuning dengan batas pinggiran berwarna merah.

Sariawan adalah jenis luka pada mulut yang paling umum dan menyerang sekitar 20% orang. Stomatitis aftosa lebih sering dialami oleh wanita daripada pria dan dapat diturunkan dalam keluarga.

Penyebab Sariawan

Penyebab sariawan belum diketahui secara pasti, tetapi berikut ini adalah beberapa faktor yang mungkin memicunya:

1. Kekurangan Vitamin

Kekurangan vitamin seperti zat besi, asam folat, atau vitamin B12 dapat menjadi penyebab sariawan. Namun, penggunaan suplemen zat besi atau vitamin belum terbukti efektif dalam mengatasi stomatitis aftosa.

2. Cidera Mulut

Cidera pada mulut seperti menyikat gigi terlalu kuat, perawatan gigi, penggunaan kawat gigi atau gigi palsu, dan kecelakaan saat berolahraga dapat menjadi penyebab sariawan.

3. Radang Usus

Sariawan berulang telah dikaitkan dengan penyakit radang usus seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Dalam kasus-kasus ini, perkembangan sariawan dapat menjadi tanda adanya penyakit usus.

4. Bakteri

Sariawan terkait dengan bakteri Helicobacter pylori yang juga menyebabkan tukak lambung. Pengobatan infeksi Helicobacter pylori diketahui dapat meningkatkan gejala sariawan atau bahkan menghentikan penyakit ini pada beberapa orang.

5. Obat-Obatan

Penggunaan obat antiinflamasi seperti ibuprofen dan beta-blocker seperti atenolol juga dapat menjadi penyebab sariawan.

6. Alergi Makanan

Alergi terhadap makanan seperti cokelat, kopi, tomat, kacang-kacangan, makanan asam, makanan pedas, dan pengawet tertentu juga dapat menyebabkan sariawan.

7. Penyakit Tertentu

Penyakit celiac dan penyakit Behçet dapat menyebabkan sariawan. Alergi terhadap gluten yang ditemukan dalam gandum, barley, dan gandum hitam juga dapat menjadi penyebab sariawan.

Selain itu, infeksi virus AIDS juga telah dikaitkan dengan penyakit ini.

8. Penyebab Lainnya

Beberapa faktor lain yang dapat memicu sariawan pada orang yang rentan adalah trauma oral, kecemasan atau stres, berhenti merokok, perubahan hormon terkait dengan siklus menstruasi, keturunan, dan menggunakan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate.

Faktor Risiko Sariawan

Orang dewasa muda, terutama wanita, lebih rentan mengalami sariawan. Alasan mengapa wanita lebih rentan daripada pria belum diketahui secara pasti, tetapi diyakini bahwa perubahan hormon yang terjadi selama pubertas dapat menjadi penyebabnya. Selain itu, faktor genetik juga dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami sariawan. Menjaga kebersihan mulut secara rutin adalah cara yang terbukti efektif dalam mencegah sariawan.

Jika Anda sering mengalami sariawan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Gejala Sariawan

Sariawan ditandai dengan luka berbentuk bulat atau oval berwarna putih atau kuning dengan batas pinggirannya berwarna merah. Luka ini biasanya muncul di dalam mulut seperti bagian atas atau bawah lidah, bagian dalam pipi atau bibir, gusi, dan langit-langit mulut. Gejala lain yang mungkin muncul adalah sensasi kesemutan dan terbakar.

Tanda dan gejala sariawan dapat bervariasi tergantung pada jenisnya:

1. Sariawan Minor

Sariawan minor adalah jenis sariawan yang paling umum. Luka biasanya kecil, berbentuk oval dengan tepi merah, dan sembuh tanpa bekas luka dalam waktu satu hingga dua minggu.

2. Sariawan Mayor

Sariawan mayor adalah kondisi yang kurang umum. Luka pada sariawan mayor lebih besar dan lebih dalam daripada sariawan minor. Luka ini biasanya berbentuk bulat dengan batas merah yang tidak beraturan, sangat menyakitkan, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, bahkan hingga enam minggu. Sariawan mayor juga dapat meninggalkan bekas luka yang luas.

3. Sariawan Herpetiformis

Sariawan herpetiformis jarang terjadi dan berkembang di kemudian hari. Meskipun namanya mirip dengan herpes, kondisi ini tidak disebabkan oleh infeksi virus herpes. Luka pada sariawan herpetiformis kecil-kecil dan biasanya muncul dalam bentuk kelompok, sekitar 10 hingga ratusan luka. Kelompok luka ini dapat menyatu menjadi satu luka besar dengan tepi yang tidak beraturan. Sariawan herpetiformis biasanya sembuh tanpa bekas luka dalam waktu satu hingga dua minggu.

Diagnosis Sariawan

Dokter biasanya dapat mendiagnosis sariawan hanya dengan memeriksa luka tersebut. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan tes darah atau biopsi jika ada gangguan kesehatan lain yang dicurigai.

Jika gejala sariawan Anda disertai dengan tanda-tanda seperti pendarahan pada mulut atau gusi, gigi tanggal, kesulitan menelan, atau sakit telinga, segeralah periksa ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Penting untuk mengesampingkan kemungkinan adanya kanker mulut.

Komplikasi Sariawan

Jika sariawan tidak segera diobati atau berlangsung dalam waktu yang lama, Anda mungkin mengalami komplikasi yang lebih serius seperti ketidaknyamanan atau sakit hebat, luka yang menjalar di luar mulut, kelelahan, demam, dan selulitis. Jika gejala tersebut terjadi, segera konsultasikan ke dokter.

Infeksi bakteri juga dapat terjadi dan menimbulkan masalah yang lebih serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghentikan kemungkinan penyebaran bakteri penyebab sariawan dengan segera.

Jenis Sariawan

Sariawan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, termasuk sariawan minor, mayor, dan herpetiformis. Berikut penjelasannya:

1. Sariawan Minor

Sariawan minor adalah jenis sariawan yang paling umum. Luka pada sariawan minor berukuran antara 3 hingga 10 milimeter dan biasanya sembuh tanpa bekas luka.

2. Sariawan Mayor

Sariawan mayor memiliki ukuran yang lebih besar dan lebih dalam daripada sariawan minor. Luka pada sariawan mayor biasanya berukuran lebih dari 10 milimeter dengan batas yang tidak beraturan. Sariawan mayor dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh.

3. Sariawan Herpetiform

Sariawan herpetiform bukanlah jenis sariawan yang disebabkan oleh infeksi virus herpes. Luka pada sariawan herpetiform umumnya kecil-kecil dan muncul dalam bentuk kelompok, tetapi dapat menyatu menjadi satu luka besar. Luka ini biasanya sembuh tanpa bekas luka.

Pengobatan Sariawan secara Alami

Meskipun sariawan biasanya sembuh dengan sendirinya, Anda dapat mencoba beberapa cara mengobati sariawan secara alami untuk mengurangi gejala. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda praktikkan:

1. Berkumur dengan Air Garam

Berkumur dengan air garam dapat membantu mengeringkan luka di mulut. Larutkan 1 sendok teh garam ke dalam 1/2 gelas air hangat, lalu berkumurlah dengan larutan ini selama 15 hingga 30 detik. Lakukan beberapa kali dalam sehari sesuai kebutuhan.

2. Berkumur dengan Baking Soda

Larutkan 1 sendok teh baking soda ke dalam 1/2 gelas air, lalu berkumurlah dengan larutan ini selama 15 hingga 30 detik. Lakukan beberapa kali dalam sehari sesuai kebutuhan.

3. Serbuk Tawas

Campurkan serbuk tawas dengan sedikit air hingga menjadi pasta, lalu oleskan pada luka sariawan. Biarkan selama setidaknya 1 menit, lalu bilas mulut dengan air bersih. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

4. Yogurt

Konsumsi yogurt yang mengandung probiotik hidup seperti lactobacillus dapat membantu melawan bakteri penyebab sariawan. Konsumsilah sekitar 1 cangkir yogurt setiap hari.

5. Madu

Oleskan madu pada luka sariawan beberapa kali sehari. Madu memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi, dan membantu mencegah infeksi sekunder.

6. Minyak Kelapa

Oleskan minyak kelapa pada luka sariawan beberapa kali sehari. Minyak kelapa memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi yang dapat membantu menyembuhkan luka dan mengurangi rasa sakit.

7. Kompres Chamomile

Kompreskan kantong teh chamomile basah pada luka sariawan atau berkumurlah dengan teh chamomile yang baru diseduh. Chamomile memiliki sifat antiinflamasi dan antiseptik yang dapat membantu menyembuhkan luka dan mengurangi rasa sakit.

Pengobatan Sariawan secara Medis

Jika sariawan tidak sembuh dengan cara alami, ada beberapa obat yang dapat membantu mengatasi gejalanya, seperti:

1. Obat Pereda Nyeri

Penggunaan obat pereda nyeri seperti ibuprofen, acetaminophen, atau naproxen dapat membantu mengatasi rasa sakit akibat sariawan.

2. Suplemen Vitamin

Konsumsi suplemen vitamin seperti zinc, vitamin B, vitamin C, dan asam folat dapat membantu meringankan gejala sariawan.

3. Obat Kumur

Dokter mungkin meresepkan obat kumur yang mengandung steroid atau lidocaine untuk mengurangi rasa sakit pada sariawan. Beberapa obat kumur yang mengandung antibiotik juga dapat membantu mengatasi stomatitis aftosa yang berulang.

Jika sariawan Anda berulang atau kronis, ada kemungkinan ada penyebab medis atau penyakit mendasar yang memicunya. Konsultasikan dengan dokter gigi atau dokter umum untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Pencegahan Sariawan

Jika Anda sering mengalami sariawan, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda coba:

1. Makan Makanan Sehat

Konsumsilah makanan sehat yang kaya akan nutrisi. Hindari makanan yang dapat mengiritasi mulut atau menyebabkan alergi.

2. Jaga Kebersihan Mulut

Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur dan membersihkan gigi sekali sehari dapat membantu mencegah sariawan.

3. Melindungi Mulut

Jika menggunakan kawat gigi atau alat koreksi gigi lainnya, gunakan wax ortodonti atau lilin ortodonti untuk menutupi ujung kawat yang tajam dan melindungi mulut dari cidera.

4. Kurangi Stres

Kurangi stres dalam hidup Anda dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan dan mengelola stres dengan baik.

Referensi:

  1. Hooker, Edmond. 2019. Canker Sores. https://www.emedicinehealth.com/canker_sores/article_em.htm#what_causes_canker_sores.
  2. Mayo Clinic. 2018. Canker sore. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/canker-sore/symptoms-causes/syc-20370615.
  3. Know the Risk Factors for Canker Sores. https://reitanodentistry.com/canker-sores-risk-factors/.
  4. Sissons, Claire. 2017. Ten remedies for canker sores. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320015

    About The Author

Implan Gigi: Fungsi, Prosedur, Perawatan, Biaya, dll

10 Cara Mencukur Bulu Kemaluan agar Tidak Gatal