Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Risiko Komplikasi Kehamilan Kembar pada Ibu dan Janin

Myles Bannister

Mengetahui kabar kehamilan bayi kembar kerap kali menjadi kabar yang menyenangkan bagi banyak pasangan. Namun, sebenarnya kehamilan kembar memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Simak risikonya pada artikel ini!

Risiko Kehamilan Kembar pada Ibu

Sebenarnya, wanita yang hamil lebih dari satu bayi bisa menjalani kehamilan sehat tanpa masalah yang berarti. Namun, hal ini bukan sesuatu yang mutlak. Pada beberapa kasus, ibu hamil bisa mengalami komplikasi selama kehamilan.

Beberapa komplikasi pada kehamilan kembar, antara lain:

1. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional merupakan diabetes yang muncul selama hamil pada wanita yang tidak memiliki riwayat diabetes sebelumnya. Ibu hamil anak kembar memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.

Pada umumnya, dokter akan menyarankan ibu hamil dengan diabetes gestasional untuk konsumsi makanan yang sehat, makan dengan porsi tepat, serta rutin olahraga. Langkah ini berguna untuk menjaga gula darah tetap dalam rentang normal.

2. Hiperemesis Gravidarum

Mual dan muntah yang parah selama hamil disebut dengan hiperemesis gravidarum. Kehamilan kembar dapat meningkatkan risiko ibu hamil untuk mengalami hal ini. Beberapa ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum akan mengalami penurunan berat badan hingga perlu rawat inap di rumah sakit.

3. Hipertensi

Ibu hamil memiliki risiko tinggi untuk mengalami hipertensi selama kehamilan. Risiko ini akan meningkat sebanyak dua kali lipat ketika Anda mengandung anak kembar.

Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, hipertensi selama hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi lahir mati, dan bayi tidak bertumbuh dengan baik. Tidak hanya itu, hipertensi selama hamil juga dapat memicu masalah kesehatan serius yang mengancam nyawa ibu.

4. Preeklampsia

Preeklampsia merupakan masalah kesehatan pada ibu hamil yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah dan adanya protein dalam urine. Wanita yang hamil anak kembar memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami hal ini. Jika tidak ditangani dengan tepat, preeclampsia dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah dan bahkan mengancam nyawa.

5. Anemia

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko anemia saat hamil adalah memenuhi kebutuhan zat besi yaitu sebanyak 27 mg setiap hari atau sesuai dengan anjuran dokter.

6. Perdarahan

Perdarahan atau darah yang keluar dari vagina bisa saja dialami oleh ibu hamil trimester ketiga. Namun, perdarahan ini bisa menjadi lebih parah pada ibu yang hamil anak kembar. Oleh sebab itu, Anda perlu waspada ketika muncul perdarahan pada trimester akhir kehamilan.

7. Abruptio Plasenta

Abruptio Plasenta muncul ketika plasenta sebagian atau sepenuhnya lepas dari dinding rahim sebelum persalinan. Kondisi ini dapat menurunkan atau menghalangi sulai oksigen dan nutrisi dari ibu kepada janin. Peningkatkan risiko preeklampsia diduga juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.

Risiko Kehamilan Kembar pada Janin

Beberapa komplikasi pada janin dengan kehamilan kembar, antara lain:

1. Keguguran

Kehamilan kembar rentan menyebabkan vanishing twin syndrome (VTS). Kondisi ini terjadi ketika salah satu janin menghilang atau keguguran. Sekitar 20 hingga 30 persen dari kehamilan kembar diperkirakan mengalami kondisi ini.

2. Gangguan Pertumbuhan dalam Rahim (IUGR)

Perlambatan tumbuh kembang janin kembar dapat menimbulkan kondisi intrauterine growth restriction (IUGR). Pada janin kembar dua, IUGR dapat terjadi saat usia kandungan 30-32 minggu. Di sisi lain, janin kembar tiga mengalami iUGR pada usia kandungan 27-28 minggu.

3. Kelahiran Prematur

Salah satu komplikasi kehamilan kembar yang banyak dialami adalah kelahiran prematur. Semakin banyak jumlah janin dalam kandungan, semakin tinggi risiko janin untuk lahir prematur.

4. Penyakit Bawaan Lahir (Kelainan Kongenital)

Bayi kembar juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit bawaan lahir. Beberapa penyakit bawaan lahir yang umumnya dialami bayi kembar, antara lain gangguan pada mata, gangguan pendengaran, penyakit jantung bawaan, masalah pernapasan, dan gangguan tumbuh kembang.

5. Terlilit Tali Pusat

Kehamilan kembar dengan satu kantung ketuban, janin memiliki risiko tinggi untuk terlilit tali pusat. Kondisi ini sering terjadi sehingga perlu pengawasan khusus ketika usia kehamilan mencapai trimester ketiga.

6. Twin-to-twin Transfusion Syndrome (TTTS)

Kondisi langka yang dikenal dengan twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS) terjadi ketika salah satu janin kembar mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak daripada janin lainnya.

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan kematian pada salah satu atau kedua janin.

7. Volume Air Ketuban Tidak Normal

Kehamilan kembar dapat menimbulkan kondisi di mana volume air ketuban menjadi tidak normal. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada kondisi di mana ada dua janin dalam satu kantung ketuban.

Cara Mengurangi Risiko Komplikasi Kehamilan Kembar

Kehamilan kembar merupakan kabar yang membahagiakan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko komplikasi pada kehamilan kembar, antara lain:

1. Waspada terhadap Gejala

Mengetahui risiko masalah kesehatan terkait kehamilan kembar merupakan hal yang penting. Ketika sudah mengetahuinya, Anda bisa menjadi lebih sadar tentang gejalanya.

2. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kehamilan

Wanita yang hamil anak kembar disarankan untuk lebih sering melakukan kunjungan ke dokter dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan normal.

Anda disarankan untuk meningkatkan asupan air putih serta mengurangi konsumsi minuman yang mengandung gula dan kafein.

4. Konsumsi Makanan Gizi Seimbang

Anda disarankan untuk makan makanan yang mengandung gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang janin.

Itulah beberapa risiko komplikasi yang terkait dengan kehamilan kembar. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan dan selalu menjaga kesehatan tubuh selama hamil.

Referensi

  1. CDC. 2022. Gestational Diabetes. https://www.cdc.gov/diabetes/basics/gestational.html. (Diakses pada 5 Juni 2023).
  2. Cleveland Clinic. Vanishing Twin Syndrome. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23023-vanishing-twin-syndrome. (Diakses pada 5 Juni 2023).
  3. Gurevich, Rachel. 2021. Twin Pregnancy Risks and Prematurity. https://www.verywellfamily.com/twin-pregnancy-risks-1960314. (Diakses pada 5 Juni 2023).
  4. Stanford Medicine. Placenta Previa. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=bleeding-in-pregnancyplacenta-previaplacental-abruption-90-P02437. (Diakses pada 5 Juni 2023).

About The Author

Manfaat Rosemary untuk Kesehatan dan Kecantikan

Hippocampus, Peranan Otak dalam Mengingat