Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab dan Cara Mengatasi Susah BAB Setelah Melahirkan

Myles Bannister

Tidak sedikit ibu yang mengalami sembelit atau susah BAB setelah melahirkan, baik secara normal atau operasi caesar. Meski kondisi ini umum terjadi, rasa tidak nyaman akibat susah buang air besar bisa mengganggu momen bahagia atas kelahiran Si Kecil. Tetapi, apa yang menyebabkan susah BAB setelah melahirkan? Temukan jawabannya pada ulasan berikut.

Penyebab Susah BAB Setelah Melahirkan

Sebelum mengetahui solusi susah buang air besar setelah melahirkan, penting bagi Anda mengetahui penyebab sembelit atau konstipasi setelah melahirkan. Mengetahui penyebab susah bab setelah melahirkan akan membantu Anda menghindari risiko masalah kesehatan yang lebih buruk.

Berikut ini adalah penyebab susah BAB pasca melahirkan:

1. Masih Dalam Masa Pemulihan

Setelah melahirkan, tubuh Anda masih belum benar-benar ‘bersih’ dari efek kehamilan. Kadar hormon kehamilan, seperti hormon progesteron yang tinggi, bisa menjadi penyebab susah BAB setelah melahirkan.

Tubuh Anda juga masih merasakan efek dari berat badan janin yang ada di dalam rahim Anda selama 9 bulan. Berat badan janin telah mempengaruhi efek pada usus Anda sehingga menyebabkan sistem pencernaan Anda melambat.

2. Kurangnya Asupan Zat Besi Selama Hamil

Hampir semua wanita hamil dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen zat besi selama kehamilan. Asupan zat besi sangat penting bagi ibu hamil dan janin. Tetapi, ternyata zat besi juga bisa menyebabkan sembelit setelah melahirkan.

3. Stres

Rutinitas harian yang berubah setelah melahirkan juga bisa memicu stres, terutama jika stres disertai dengan kurang tidur. Kurang tidur dan kelelahan adalah kondisi yang sering terjadi pascamelahirkan, karena ibu harus terjaga di malam hari untuk menyusui dan merawat si Kecil.

Kondisi ini dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang dapat menyebabkan diare atau sembelit.

4. Perubahan Pola Makan

Sibuk mengurus buah hati sering membuat ibu terburu-buru sehingga melupakan waktu makan. Kurangnya asupan makanan berserat dan air baik menjelang atau selama proses melahirkan dapat mempengaruhi pergerakan usus dan menjadi penyebab sembelit. Hal ini biasanya ditandai dengan sakit saat BAB (feses keras).

5. Kurang Bergerak

Selain faktor perubahan alami tubuh dan kebiasaan setelah melahirkan, susah bab setelah melahirkan juga dapat disebabkan oleh terlalu banyak duduk dan kurangnya aktivitas fisik yang bisa memperlambat pergerakan usus.

6. Pemulihan Operasi Caesar

Wanita yang melahirkan melalui operasi caesar juga bisa mengalami susah BAB setelah melahirkan. Sayatan bedah pasca operasi caesar membutuhkan waktu tiga hari agar fungsi usus bisa normal kembali.

7. Konsumsi Obat-Obatan

Setelah melahirkan, ibu biasanya diberi obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi pada luka jahitan. Sayangnya, kedua obat tersebut dapat menimbulkan efek samping berupa sembelit. Obat antibiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus dan menyebabkan susah BAB setelah melahirkan.

Kapan Harus ke Dokter?

Susah buang air besar setelah melahirkan seharusnya akan membaik seiring berjalannya waktu. Tetapi, jika kondisi tidak kunjung membaik setelah berminggu-minggu, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dalam beberapa kasus, susah BAB setelah melahirkan dapat memicu terjadinya fissura ani, yaitu retakan atau luka pada anus.

Pada kasus tersebut, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk merilekskan otot-otot yang tegang dan membuat proses buang air besar menjadi lebih lancar.

Cara Mengatasi Sembelit Setelah Melahirkan

Susah BAB setelah melahirkan biasanya membuat perasaan tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya. Jika tidak segera diatasi, kondisi tersebut dapat mengganggu perasaan ibu pasca melahirkan dan berdampak negatif terhadap ASI dan bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui solusi sembelit.

Berikut ini adalah solusi susah BAB setelah melahirkan:

1. Mengonsumsi Air Putih yang Banyak

Konsumsilah air putih yang banyak. Asupan cairan yang cukup akan membuat tinja lebih lembut sehingga mudah dikeluarkan. Minumlah enam sampai delapan gelas air dalam sehari. Lebih baik lagi jika Anda minum air hangat setelah bangun tidur.

2. Mengonsumsi Makanan Kaya Serat

Makanan yang kaya serat dapat memperbaiki kondisi sembelit. Serat dapat meningkatkan frekuensi BAB Anda dan membuat tinja lebih lunak.

Contoh makanan kaya serat adalah buah-buahan, sayuran hijau, sereal, gandum utuh, roti, kacang kedelai, beras merah, kacang merah, dan lainnya. Makanan ini akan berdampak positif pada frekuensi buang air besar anda.

3. Menyusui Bayi Secara Sering

Menyusui bayi dapat membantu meringankan sembelit. Saat bayi menyusui, rahim Anda akan berkontraksi sehingga membuat pergerakan usus menjadi lebih mudah.

4. Melakukan Kegiatan Berjalan

Lakukan kegiatan berjalan agar tubuh Anda bergerak. Gerakan tubuh ini akan membantu menggerakan usus dan memperbaiki pergerakannya. Anda bisa melakukan kegiatan berjalan di dalam rumah setelah pulih dari episiotomi atau operasi caesar.

5. Tidak Menunda Buang Air Besar saat Mulas

Jika Anda mulai merasa mulas, segera pergi ke toilet untuk buang air besar. Tidak pernah menunda buang air besar. Tekstur tinja akan semakin keras jika Anda menundanya.

Referensi

  1. Iftikhar Noreen. 2020. Postpartum Constipation: Causes, Treatments, and More. https://www.healthline.com/health/pregnancy/postpartum-constipation. (Diakses pada 4 Mei 2023)
  2. White Jennifer. 2022. What Is Postpartum Constipation?. https://www.verywellfamily.com/constipation-after-birth-284550. (Diakses pada 4 Mei 2023)
  3. Mars Lorna. 2021. Constipastion After Having Baby. https://www.babycentre.co.uk/a1013427/constipation-after-having-a-baby. (Diakses pada 4 Mei 2023)

About The Author

Fibrinogen: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

7 Resep DIY Masker Wajah Pria, Alami dan Praktis!