Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Oligospermia: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan

Myles Bannister

Oligospermia adalah kondisi di mana jumlah sperma dalam air mani sangat rendah. Jika jumlah sperma kurang dari 15 juta sperma per mililiter (ml) air mani, kondisi ini dianggap sebagai oligospermia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di bawah ini, kami akan menjelaskan lebih detail mengenai penyebab dan cara mengatasi oligospermia.

Apa itu Oligospermia?

Oligospermia terjadi ketika jumlah sperma dalam air mani sangat rendah. Jumlah sperma dianggap rendah jika kurang dari 15 juta sperma per ml air mani menurut WHO. Kondisi ini hanya dapat diketahui melalui penggunaan mikroskop. Memiliki jumlah sperma yang rendah dapat mengurangi kemungkinan pembuahan. Namun, masih ada kemungkinan hamil meskipun memiliki jumlah sperma yang sedikit.

Derajat Keparahan Oligospermia

Jumlah sperma dalam air mani dapat digolongkan menjadi oligospermia ringan, sedang, atau berat, tergantung pada jumlah spermanya:

  • Ringan: 10-15 juta sperma per ml air mani
  • Sedang: 5-10 juta sperma per ml air mani
  • Berat: 0–5 juta sperma per ml air mani
  • Aspermia atau azoospermia: Tidak ada sperma dalam air mani

Tanda dan Gejala Oligospermia

Tidak semua pria dengan oligospermia memiliki tanda dan gejala yang jelas. Kondisi ini seringkali hanya terdeteksi saat pasangan mengalami kesulitan hamil. Namun, jika jumlah sperma rendah disebabkan oleh masalah kromosom, ketidakseimbangan hormon, atau obstruksi, beberapa gejala mungkin muncul, seperti pembengkakan atau nyeri pada testis, masalah ereksi, dan tanda-tanda kelainan kromosom.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda dan pasangan mengalami kesulitan hamil setelah satu tahun melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa penggunaan kontrasepsi, atau jika Anda mengalami masalah seperti disfungsi ereksi atau nyeri pada testis, segera konsultasikan ke dokter. Juga segera temui dokter jika memiliki riwayat masalah pada testis, prostat, atau organ seksual lainnya, atau jika telah menjalani operasi pada area tersebut.

Penyebab Oligospermia

Jumlah sperma dapat bervariasi sepanjang hidup, terutama seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa kondisi dan gaya hidup dapat meningkatkan risiko terjadinya oligospermia. Beberapa penyebab umum oligospermia meliputi:

1. Varikokel

Pembesaran vena di dalam skrotum dapat mengganggu produksi sperma.

2. Masalah ejakulasi

Gangguan ejakulasi seperti ejakulasi retrograde dapat mengurangi jumlah sperma.

3. Ketidakseimbangan hormon

Ketidakseimbangan hormon tertentu dapat menurunkan produksi sperma.

4. Paparan racun dan radiasi

Paparan zat dan radiasi tertentu dapat berdampak negatif pada produksi sperma.

5. Infeksi menular seksual (IMS)

Infeksi bakteri atau virus dapat mempengaruhi produksi sperma.

6. Testis yang terlalu panas

Peningkatan suhu di sekitar testis dapat mengurangi produksi sperma sementara.

7. Penggunaan narkoba dan alkohol

Penggunaan zat-zat ini dapat mengurangi jumlah sperma.

8. Obat-obatan

Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan masalah ejakulasi dan mengurangi jumlah sperma.

9. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat mengganggu produksi sperma.

Diagnosis Oligospermia

Untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan oligospermia, dokter dapat melakukan beberapa tes dan pemeriksaan, seperti analisis air mani, ultrasonografi skrotum, tes hormon, dan pemeriksaan genetik. Tes tambahan seperti biopsi testis dan tes antibodi anti-sperma juga mungkin dilakukan.

Cara Mengatasi Oligospermia

Ada beberapa cara untuk mengatasi oligospermia, baik secara alami maupun melalui pengobatan medis. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi meningkatkan frekuensi hubungan seksual, melacak ovulasi, menghindari penggunaan pelumas, mengobati infeksi, mengubah gaya hidup, terapi hormon, dan mencari bantuan dari spesialis kesuburan jika diperlukan.

Pencegahan Oligospermia

Untuk melindungi kesehatan sperma, sebaiknya hindari kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, mengonsumsi obat-obatan terlarang, menjaga berat badan yang sehat, mengelola stres, menghindari suhu panas pada testis, dan menjauhi paparan zat berbahaya seperti pestisida dan logam berat.

Referensi

  1. Nova IVF Fertility, “What Is Oligospermia?”, https://www.novaivffertility.com/fertility-help/what-oligospermia
  2. Mayo Clinic, “Low sperm count”, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-sperm-count/symptoms-causes/syc-20374585
  3. Legacy, “Oligospermia: causes, diagnosis, treatment, and more”, https://www.givelegacy.com/resources/oligospermia-causes-diagnosis-treatment-and-more/
  4. Healthline, “Oligospermia and Fertility: What You Should Know”, https://www.healthline.com/health/mens-health/oligospermia

About The Author

7 Makanan Ini Bisa Membersihkan Usus

5 Cara Meditasi untuk Pemula & Tips Lainnya