Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Normalkah Jika Sudah Hamil Tua Tapi Tak Kunjung Kontraksi?

Myles Bannister

Kehamilan Anda telah mencapai usia 38 minggu, tetapi belum mengalami kontraksi sebagai tanda persalinan. Apa penyebab dari tidak terjadinya kontraksi pada kehamilan tua? Mari kita lihat penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini!

Normalkah Jika Hamil Tua tapi Belum Merasakan Kontraksi?

Salah satu tanda-tanda bahwa persalinan akan segera terjadi adalah munculnya kontraksi. Jika Anda sudah memasuki usia 38 minggu kehamilan dan belum merasakan kontraksi, sebenarnya tidak perlu khawatir.

Persalinan dianggap normal jika terjadi antara usia kehamilan 37-41 minggu. Jika belum mengalami kontraksi pada usia 38 minggu, kemungkinan dokter akan meminta Anda untuk menunggu hingga usia kehamilan 41 minggu atau ketika kontraksi alami mulai terjadi.

Saat menunggu kontraksi alami, Anda dapat mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk persalinan. Istirahatlah dengan cukup dan bersantailah bersama keluarga. Cobalah untuk tetap rileks dan hindari stres yang berlebihan karena menunggu tanda persalinan.

Kenali Tanda-Tanda Persalinan

Meskipun disarankan untuk bersantai, Anda tetap perlu memantau kondisi kesehatan janin. Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi plasenta, ketuban, dan posisi janin untuk mencegah kondisi darurat pada janin.

Jika plasenta mengalami penuaan atau kadar cairan ketuban menurun, maka Anda perlu segera melakukan persalinan. Jika belum ada kontraksi, dokter akan merekomendasikan metode induksi persalinan.

Jika Anda mulai merasakan kontraksi, Anda perlu membedakan antara kontraksi asli dan kontraksi palsu. Kontraksi asli akan terjadi terus-menerus, semakin kuat, dan akan terasa nyeri yang menjalar dari bagian punggung ke arah perut.

Selain kontraksi, tanda-tanda bahwa persalinan semakin dekat adalah munculnya lendir bercampur darah dan pecahnya ketuban. Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan persalinan.

Penyebab Belum Kontraksi Ketika Hamil Tua

Ada beberapa alasan mengapa seorang ibu hamil belum mengalami kontraksi meskipun sudah hamil tua. Hal ini menyebabkan bayi lahir sedikit lebih lama. Berikut adalah beberapa alasan tersebut:

  • Kehamilan pertama.
  • Riwayat melahirkan bayi lahir melebihi waktu yang ditentukan (postterm), yaitu kehamilan hingga usia 42 minggu atau lebih.
  • Riwayat keluarga melahirkan bayi lahir melebihi waktu yang ditentukan.
  • Mengalami obesitas.
  • Bayi berjenis kelamin laki-laki.
  • Penghitungan hari perkiraan lahir (HPL) yang salah.

Risiko pada Bayi Jika Belum Lahir Melewati Waktunya

Ketika kehamilan melampaui usia 41 minggu (termasuk postterm), risiko masalah kesehatan tertentu pada bayi meningkat. Beberapa risiko yang umum terkait dengan kehamilan yang melewati waktu HPL adalah:

  • Makrosomia: bayi dengan ukuran yang terlalu besar saat lahir. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko persalinan secara operasi caesar atau kesulitan dalam proses persalinan.
  • Sindrom pascamaturitas: bayi yang memiliki berat badan yang tidak bertambah setelah HPL, kulit kering atau kendur, dan kuku tangan dan kaki yang panjang saat lahir.
  • Kadar cairan ketuban yang rendah: dapat memengaruhi detak jantung bayi dan menyebabkan tali pusat tertekan saat kontraksi. Hal ini berdampak pada kurangnya pasokan oksigen ke janin.
  • Masuknya mekonium di paru-paru bayi: feses pertama bayi yang masuk ke dalam paru-paru dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius.
  • Bayi lahir mati: meningkatnya risiko kematian janin sebelum lahir atau HPL.

Hal yang Harus Dilakukan Jika Sudah Hamil Tua Tapi Belum Kontraksi

Jika usia kehamilan Anda mencapai 40 minggu tanpa adanya tanda persalinan seperti kontraksi, Anda mungkin merasa lelah dengan gangguan dan ketidaknyamanan kehamilan. Berikut adalah beberapa langkah yang harus Anda lakukan jika belum mengalami kontraksi, antara lain:

1. Pijat

Ahli pijat prenatal percaya bahwa titik tekanan tertentu pada tangan dan kaki dapat merangsang proses persalinan secara alami, meskipun belum ada bukti medis yang menyatakan hal ini. Jika Anda tidak dapat mengunjungi terapis pijat prenatal, Anda dapat meminta pasangan Anda untuk memijat punggung Anda untuk meredakan nyeri dan meningkatkan suasana hati Anda.

2. Berhubungan intim

Hormon oksitosin akan meningkat saat Anda mencapai orgasme, dan hormon ini dapat merangsang kontraksi saat kehamilan sudah cukup bulan. Jadi, semakin banyak orgasme yang Anda alami, semakin baik. Oksitosin berperan dalam merangsang kontraksi yang kuat pada rahim sehingga membantu kelahiran.

3. Melakukan aktivitas fisik

Meskipun berolahraga ringan mungkin sulit saat usia kehamilan mencapai 40 minggu, cobalah tetap aktif secara fisik. Anda dapat melakukan peregangan, yoga prenatal, atau sekadar berjalan-jalan singkat. Semua ini baik untuk Anda dan bayi Anda.

4. Memanfaatkan waktu dengan baik

Jika sudah mencapai usia kehamilan yang cukup bulan namun belum mengalami kontraksi, manfaatkan waktu tersebut untuk beristirahat, menyiapkan kamar bayi, atau mempersiapkan hal-hal lain yang mendukung proses persalinan.

5. Melakukan pemeriksaan

Pemeriksaan dan pengujian mungkin perlu dilakukan sekali atau dua kali seminggu dan bisa mencakup:

  • Tes nonstres (NST): tes ini bertujuan untuk mengukur detak jantung bayi selama jangka waktu tertentu (biasanya sekitar 20 menit).
  • Tes stres kontraksi (CST): tes ini bertujuan untuk mengukur detak jantung bayi saat rahim berkontraksi untuk menentukan apakah ada risiko gawat janin.
  • Profil Biofisik (BPP): pengujian ini melibatkan pemantauan detak jantung janin dan ultrasonografi (USG). Kombinasi tes ini memungkinkan dokter untuk memeriksa detak jantung, gerakan, dan kekuatan otot janin, serta jumlah cairan ketuban selama USG.
  • Pemeriksaan serviks: pemeriksaan manual yang memungkinkan dokter untuk menentukan kondisi serviks. Serviks akan melebar dan menghilang sepenuhnya selama persalinan, jadi deteksi perubahan dalam pematangan serviks akan membantu dokter memprediksi persalinan yang segera terjadi.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dokter mungkin akan memutuskan bahwa induksi persalinan adalah tindakan terbaik bagi Anda dan bayi Anda.

Referensi

  1. Anonim. 2022. When your baby is overdue. https://raisingchildren.net.au/pregnancy/week-by-week/third-trimester/baby-is-overdue (Diakses pada 31 Juli 2023)
  2. Crider, Catherine. 2020. What You Should Know About Your Overdue Baby. https://www.healthline.com/health/pregnancy/overdue-baby (Diakses pada 31 Juli 2023)
  3. Gottesman, Nancy et al. 2023. What to Do When You’re 40 Weeks Pregnant With No Sign of Labor. https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/preparing-for-labor/when-youre-overdue/ (Diakses pada 31 Juli 2023)

About The Author

7 Manfaat Telur untuk Ibu Hamil, Wajib Tahu!

5 Cara Meningkatkan Harga Diri Anda