Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenali Perbedaan Tumor Ganas dan Tumor Jinak

Myles Bannister

Beberapa orang sering kali sulit membedakan antara tumor ganas dan jinak. Ada yang menganggap keduanya sama. Nah, untuk menghindari kesalahan interpretasi, simak penjelasan tentang perbedaan tumor jinak dan ganas (kanker) di bawah ini.

Apa itu Tumor?

Tumor adalah benjolan. Jika benjolan tersebut terdiri dari sel-sel normal, maka tumor tersebut diklasifikasikan sebagai jinak. Namun, jika benjolan terdiri dari sel-sel yang abnormal dan tumbuh tak terkendali, ini adalah tumor ganas atau sering disebut juga kanker.

Untuk mengetahui apakah tumor itu jinak atau kanker, dokter dapat mengambil sampel sel melalui prosedur biopsi. Hasil biopsi kemudian dianalisis di bawah mikroskop oleh ahli patologi, yang merupakan dokter spesialis di bidang ilmu laboratorium.

Perbedaan Tumor Ganas dan Jinak

Meskipun sebagian besar tumor ganas biasanya tumbuh dengan cepat, dan sebagian besar tumor jinak tidak, tetapi ada tumor kanker yang tumbuh lambat dan tumor nonkanker yang tumbuh dengan cepat. Namun, perbedaan utama antara kedua jenis tumor tersebut tetap jelas dan konsisten.

Berikut ini adalah perbedaan antara tumor jinak dan ganas:

Tumor Jinak
Tumor Ganas
Sel tumor cenderung tidak menyebar Sel kanker dapat menyebar (metastasis)
Sebagian besar sel tumbuh perlahan Biasanya tumbuh cukup cepat
Tidak menyerang jaringan terdekat Sering menyerang membran basal yang mengelilingi jaringan sehat di dekatnya
Tidak bermetastasis ke bagian tubuh lainnya Menyebar melalui aliran darah atau sistem limfatik
Cenderung memiliki batasan yang jelas Bisa muncul kembali setelah pengangkatan (operasi), terkadang di area lain dari tempat aslinya
Bentuk, kromosom, dan DNA sel tampak normal saat diperiksa di bawah mikroskop Sel memiliki kromosom dan DNA abnormal yang ditandai dengan inti yang besar dan tampak gelap. Mungkin memiliki bentuk yang tidak normal
Tidak mengeluarkan hormon atau zat lain Mengeluarkan zat yang menyebabkan kelelahan dan penurunan berat badan (sindrom paraneoplastik)
Mungkin tidak memerlukan perawatan jika tidak menyebabkan masalah kesehatan Memerlukan perawatan agresif, termasuk pembedahan, radiasi, kemoterapi, dan obat-obatan imunoterapi
Tidak dapat kambuh jika diangkat atau memerlukan perawatan lebih lanjut seperti radiasi atau kemoterapi Tumor ganas bisa mengalami kekambuhan setelah diobati.

Tumor Jinak (Nonkanker)

Jika sel-sel tumor tersebut tidak bersifat kanker, berarti tumor tersebut jinak. Dengan demikian, tumor tersebut tidak akan menyerang jaringan di sekitarnya atau menyebar ke bagian tubuh lain.

Tumor jinak sebenarnya tidak terlalu mengkhawatirkan, kecuali jika menekan jaringan, saraf, atau pembuluh darah di sekitarnya dan menyebabkan kerusakan. Contoh dari tumor jinak adalah fibroid di rahim atau lipoma.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perbedaan antara tumor ganas dan jinak agar dapat mencegah pertumbuhan tumor dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Saat tumor jinak tumbuh sangat besar dan terkadang memiliki berat beberapa kilogram, mungkin memerlukan pengangkatan melalui prosedur operasi.

Pertumbuhan tumor dapat berbahaya jika terjadi di otak dan memadati struktur normal di ruang tengkorak. Tumor jinak juga dapat menekan organ vital atau menghambat saluran.

Beberapa jenis tumor jinak, seperti polip usus, bersifat prakanker dan diangkat untuk pencegahan agar tidak menjadi ganas. Biasanya, pertumbuhan tumor jinak tidak dapat kambuh setelah pengangkatan, tetapi jika ada kekambuhan, biasanya terjadi di tempat yang sama.

Tumor Ganas (Kanker)

Tumor ganas terbentuk dari sel-sel kanker dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya. Beberapa sel kanker dapat masuk ke aliran darah atau kelenjar getah bening, di mana sel-sel tersebut dapat menyebar ke jaringan lain dalam tubuh.

Kanker dapat terjadi dan tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk payudara, kulit, usus, paru-paru, organ reproduksi, dan darah.

Sebagai contoh, kanker payudara dapat mulai tumbuh di jaringan payudara dan menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak jika tidak segera terdeteksi dan diobati. Setelah kanker payudara menyebar ke kelenjar getah bening, sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti hati atau tulang.

Pada akhirnya, sel-sel kanker payudara dapat membentuk tumor di area tersebut. Biopsi tumor ini mungkin akan menunjukkan ciri-ciri jaringan kanker payudara.

Apakah Tumor Jinak Bisa Menjadi Ganas?

Beberapa jenis tumor jinak sangat jarang berubah menjadi ganas. Namun dalam beberapa kasus, seperti polip adenomatous (adenoma) di usus besar, risiko perubahan menjadi kanker lebih tinggi.

Oleh karena itu, polip (yang jinak) diangkat melalui prosedur kolonoskopi untuk mencegah kanker usus besar.

Terkadang tidak jelas apakah tumor tersebut jinak atau ganas, dan dokter mungkin akan menggunakan beberapa faktor yang berbeda untuk mendiagnosis tumor. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin akan mendapatkan diagnosa yang tidak pasti.

Terdapat kemungkinan bahwa prosedur biopsi dapat mendeteksi sel-sel yang prakanker atau melewatkan area di mana sel-sel kanker lebih banyak. Dalam kasus ini, tumor jinak dapat berubah menjadi ganas saat tumbuh dan berkembang.

Cara Mendeteksi Tumor

Setelah mengetahui perbedaan antara tumor jinak dan tumor ganas, siapa pun dapat mengenali tanda-tanda tumor yang muncul dalam tubuh, misalnya benjolan yang tidak biasa. Namun, untuk memastikan bahwa itu benar-benar tumor, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Terkadang pasien mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki tumor. Tumor dapat terdeteksi selama skrining atau pemeriksaan rutin, atau dalam rangka pemeriksaan terhadap gejala yang lain.

Setelah pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan menggunakan satu atau lebih tes pencitraan untuk membantu memastikan diagnosis, seperti sinar-X, ultrasonografi (USG), CT scan (computerized tomography scan), dan MRI (magnetic resonance imaging).

Tes darah juga dapat membantu mendeteksi tumor. Namun, biopsi adalah satu-satunya cara untuk memastikan keberadaan kanker. Biopsi melibatkan pengambilan sampel jaringan.

Lokasi tumor akan menentukan apakah pasien memerlukan biopsi jarum atau metode lainnya, seperti kolonoskopi atau pembedahan.

Sampel jaringan kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop. Setelah pemeriksaan, dokter akan menerima laporan patologi. Laporan ini dapat memberi tahu dokter apakah sampel jaringan tersebut jinak, prakanker, atau ganas.

Referensi

  1. Fayed, Lisa. 2021. Differences Between a Malignant and Benign Tumor. https://www.verywellhealth.com/what-does-malignant-and-benign-mean-514240. (Diakses pada 24 Februari 2023)
  2. Pietrangelo, Ann. 2019. Benign and Malignant Tumors: How Do They Differ?. https://www.healthline.com/health/cancer/difference-between-benign-and-malignant-tumors. (Diakses pada 24 Februari 2023)
  3. Sinha, Tarini. 2018. Tumors: Benign and Malignant. https://juniperpublishers.com/ctoij/pdf/CTOIJ.MS.ID.555790.pdf. (Diakses pada 24 Februari 2023)

About The Author

Makan Kangkung Bikin Ngantuk, Mitos atau Fakta?

Cara Menghilangkan Bau Bangkai Tikus dengan Mudah