Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Mata Silau

Myles Bannister

Fotofobia terjadi ketika mata terlalu sensitif terhadap cahaya. Mata silau adalah kondisi di mana mata merespon secara berlebihan terhadap cahaya terang, seperti cahaya matahari atau tempat yang terang. Fotofobia dapat disebabkan oleh masalah kesehatan yang terkait dengan mata atau sistem saraf.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sensitivitas cahaya atau mata silau termasuk luka pada permukaan kornea, keratitis (tukak kornea), konjungtivitis, warna mata yang cerah, uveitis (radang mata), katarak, dan migrain. Mata silau juga dapat menjadi gejala masalah kesehatan yang lebih serius seperti botulisme, rabies, keracunan raksa atau merkuri, dan meningitis. Oleh karena itu, penting bagi siapa pun yang mengalami mata silau untuk segera mencari bantuan medis.

Penyebab Mata Silau

Silau terhadap cahaya adalah hal yang normal ketika Anda terpapar oleh cahaya berlebih. Namun, dalam kasus tertentu, mata silau dapat menunjukkan adanya masalah lebih serius.

Berikut ini adalah beberapa penyebab mata silau:

1. Prosedur Mata

Cara opeasi seperti radial keratotomy dan prosedur laser seperti LASIK dan PRK dapat menyebabkan mata silau. Beberapa prosedur mata korektif lainnya juga dapat menyebabkan mata silau dalam kasus yang jarang terjadi. Namun, risiko mata silau dengan bentuk-bentuk modern dari operasi mata sangat kecil, meskipun tetap ada.

2. Gangguan Retina

Retina adalah lapisan tipis yang terletak di bagian belakang mata dan sangat penting dalam penglihatan. Jika cahaya tidak fokus pada retina, maka bisa menyebabkan mata silau.

3. Katarak

Normalnya, lensa mata yang ada di depan mata adalah jernih sehingga cahaya dapat melewatinya dengan mudah. Namun, jika terdapat katarak, maka lensa menjadi keruh dan mengganggu penglihatan.

Selain itu, ada masalah umum lainnya yang dapat menyebabkan mata sensitif terhadap cahaya seperti rabun jauh, rabun dekat, presbiopi (kesulitan memfokuskan lensa mata pada benda jarak dekat), dan astigmatisme (penglihatan kabur karena bentuk mata yang tidak beraturan).

Gejala Mata Silau

Mata silau umumnya ditandai dengan sensitivitas berlebih terhadap cahaya, namun ada beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai. Jika Anda mengalami gejala tertentu, segera konsultasikan ke dokter.

Berikut ini adalah beberapa gejala mata silau:

1. Mata Silau Tidak Nyaman

Mata silau ini terjadi ketika mata tiba-tiba terpapar oleh fluktuasi cahaya yang terlalu terang.

2. Mata Silau Menyelubungi

Ini biasanya terjadi pada penderita katarak. Mata silau menyelubungi terjadi ketika terlalu banyak cahaya terang yang masuk ke mata, seperti saat melihat lampu depan kendaraan dari arah yang berlawanan saat mengemudi. Hal ini dapat merusak penglihatan.

3. Mata Silau Membuat Buta Sementara

Kerusakan retina adalah penyebab utama meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya, yang dapat menyebabkan mata silau. Paparan cahaya berlebihan dapat menyebabkan kebutaan sementara.

Setelah mengetahui beberapa gejala mata sensitif seperti di atas, penting untuk menyadari bahwa ada beberapa kondisi yang membutuhkan perhatian medis segera, seperti penglihatan tiba-tiba yang kabur, kebutaan sebagian atau total, penglihatan ganda, sensasi melihat objek dikepung oleh sesuatu atau seperti terlihat tabir di sekeliling cahaya, melihat lingkaran di sekitar cahaya, dan nyeri mata atau mata yang merah.

Pengobatan Mata Silau

Pengobatan yang paling efektif untuk mata yang sensitif terhadap cahaya adalah mengidentifikasi dan mengobati penyebabnya. Setelah penyebab mata silau diketahui, maka pengobatan yang sesuai dapat dilakukan. Selama proses pengobatan, hindari paparan cahaya matahari dan cahaya terang lainnya untuk mengurangi ketidaknyamanan.

Berikut adalah beberapa pengobatan yang mungkin dilakukan:

1. Mengobati Mata Kering

Ada hubungan antara mata yang sensitif terhadap cahaya dan kondisi mata kering. Mata kering bisa terjadi karena produksi air mata yang kurang atau karena air mata menguap terlalu cepat. Jika Anda memiliki mata kering, konsultasikan ke dokter mata. Biasanya, dokter akan meresepkan tetes mata untuk meredakan iritasi, obat untuk merangsang produksi air mata, dan air mata buatan.

2. Menggunakan Kacamata Hitam di Luar Ruangan

Mata silau umumnya terjadi ketika berada di luar ruangan. Menggunakan kacamata hitam dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan. Kacamata hitam dengan lensa berwarna merah disarankan, karena lensa ini dapat memblokir spektrum warna yang paling menyebabkan silau dan ketidaknyamanan, yaitu warna hijau dan biru.

Selain itu, Anda juga bisa membiasakan diri berada di ruangan dengan pencahayaan yang baik untuk meringankan gejala mata sensitif terhadap cahaya. Hindari juga kebiasaan meredupkan cahaya di dalam ruangan.

Pencegahan Mata Silau

Jika telah melakukan pengobatan dan konsultasi dengan dokter, namun keluhan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera menjalani pemeriksaan lanjutan. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata silau:

  • Hindari asap rokok.
  • Batasi konsumsi alkohol.
  • Hindari menggunakan lensa kontak untuk sementara waktu dan gunakan kacamata.
  • Jangan terlalu lama menatap layar elektronik.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Pertahankan kontrol tekanan darah dan kolesterol.
  • Konsumsi sayuran berdaun hijau yang kaya akan antioksidan.

About The Author

Penyakit Paru Menahun Obstruktif (PPOM)

Meropenem: Manfaat, Dosis, Efek Samping