Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal 12 Jenis Vaksin COVID-19 dan Efikasinya

Myles Bannister

Ada beberapa jenis vaksin COVID-19 yang dapat membantu menekan penyebaran virus dan menyelamatkan nyawa. Pemberian vaksin bekerja dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus. Berikut adalah beberapa jenis vaksin COVID-19 di Indonesia:

Jenis Vaksin COVID-19 di Indonesia

Ada vaksin yang aman dan efektif dalam mencegah gejala berat atau kematian akibat COVID-19. Pemberian vaksin adalah bagian dari upaya memutus rantai penularan COVID-19, bersama dengan tindakan pencegahan utama seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak minimal 2 meter.

Jenis vaksin COVID-19 di Indonesia meliputi:

1. Oxford-AstraZeneca

Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan biofarmasi Inggris, AstraZeneca, dan Universitas Oxford. Vaksin ini mengandung vektor virus yang memperkenalkan protein virus SARS-CoV-2 ke tubuh sehingga tubuh bisa melawan COVID-19 ketika terinfeksi. Vaksin ini aman untuk orang usia produktif dan orang tua. Prioritas pemberian vaksin ini adalah kepada petugas kesehatan yang berisiko tinggi terpapar dan orang tua, termasuk mereka yang berusia di atas 65 tahun. Juga prioritas untuk orang dengan penyakit penyerta yang meningkatkan risiko COVID-19 yang parah. Dosis vaksin ini dua dosis dengan selang waktu 8-12 minggu. Efikasi vaksin ini sekitar 63,09%.

2. Pfizer-BioNTech

Vaksin Pfizer-BioNTech adalah vaksin COVID-19 pertama untuk masyarakat umum. Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, dan perusahaan farmasi Amerika, Pfizer. Vaksin ini menggunakan materi genetik untuk membentuk antibodi dalam tubuh. Dosis vaksin ini dua kali secara intramuskular. Efikasi vaksin ini sekitar 95%.

3. Sinovac

Vaksin Sinovac atau CoronaVac diproduksi oleh perusahaan biofarmasi China, Sinovac BioTech. Vaksin ini menggunakan virus SARS-CoV-2 yang tidak aktif untuk memicu pembentukan sistem kekebalan tubuh. Efikasi vaksin ini beragam dari negara ke negara. Di Indonesia, efikasi vaksin Sinovac sekitar 65,3%.

4. Novavax

Vaksin Novavax diproduksi oleh perusahaan biofarmasi, Novavax. Vaksin ini menggunakan protein spike virus Corona untuk merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh. Efikasi vaksin ini sekitar 89,3%.

5. Moderna

Vaksin Moderna diproduksi oleh perusahaan bioteknologi Amerika, Moderna. Vaksin ini juga menggunakan materi genetik untuk membentuk antibodi dalam tubuh. Efikasi vaksin ini sekitar 95%.

6. Shinopharm

Vaksin Shinopharm atau BBIBP-CorV adalah vaksin produksi China. Vaksin ini menggunakan virus Corona yang tidak aktif untuk memicu sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi terhadap virus Corona. Dosis vaksin ini dua dosis dengan jarak 21 hari. Efikasi vaksin ini sekitar 79,34%.

7. Vaksin Merah Putih

Vaksin ini merupakan vaksin buatan Universitas Airlangga, Surabaya. Saat ini masih dalam uji pra klinis yang kemudian akan melanjutkan uji klinis pada relawan. Vaksin ini dikembangkan oleh lembaga riset seperti LBM Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, ITB, Universitas Airlangga, dan Universitas Gajah Mada.

8. CanSino

Vaksin CanSino adalah vaksin produksi kolaborasi antara perusahaan vaksin China, CanSino Biologics, dan ilmuwan militer China. Vaksin ini menggunakan adenovirus yang tidak aktif untuk menyuplai protein spike dari COVID-19 ke sel tubuh. Efikasi vaksin ini sekitar 65,7% untuk mencegah gejala COVID-19 dan 90,98% untuk mencegah penyakit serius akibat COVID-19.

9. Vaksin Biofarma

Vaksin Biofarma adalah vaksin yang berisi vaksin Sinovac. Vaksin ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM dan dianggap aman untuk digunakan.

10. Vaksin Sputnik V

Vaksin Sputnik V dikembangkan di Rusia. Vaksin ini menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector. Vaksin ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM.

11. Vaksin Janssen

Vaksin Janssen diproduksi oleh Janssen Biotech Inc. Vaksin ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM. Efikasi vaksin ini sekitar 67,2%.

12. Vaksin Nusantara

Vaksin Nusantara merupakan vaksin yang dapat diakses secara terbatas dan berbasis penelitian. Vaksin ini menggunakan sel dendritik. Saat ini masih dalam uji klinis fase II dan menunggu izin uji klinis fase III.

Referensi

  1. Anonim. Tanpa Tahun. COVID-19 advice for the public: Getting vaccinated. [https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/covid-19-vaccines/advice](https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/covid-19-vaccines/advice) (Diakses pada 29 Juni 2021).
  2. Anonim. 2021. Vaksin Merah Putih Masuk Program Vaksinasi Pemerintah. [https://covid19.go.id/p/berita/vaksin-merah-putih-masuk-program-vaksinasi-pemerintah](https://covid19.go.id/p/berita/vaksin-merah-putih-masuk-program-vaksinasi-pemerintah) (Diakses pada 29 Juni 2021).
  3. Anonim. 2021. Badan POM Kembali Terbitkan EUA untuk Vaksin COVID-19 Sputnik-V. [https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/620/Badan-POM-Kembali-Terbitkan-EUA-untuk-Vaksin-COVID-19-Sputnik-V.html](https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/620/Badan-POM-Kembali-Terbitkan-EUA-untuk-Vaksin-COVID-19-Sputnik-V.html). (Diakses pada 1 Oktober 2021).
  4. Aditya, Dicky. 2021. Uji Klinis Fase III Vaksin Nusantara Dihambat Pemerintah? Peneliti Vaksin Nusantara: Belum Tahu Kenapa. [https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-352686476/uji-klinis-fase-iii-vaksin-nusantara-dihambat-pemerintah-peneliti-vaksin-nusantara-belum-tahu-kenapa](https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-352686476/uji-klinis-fase-iii-vaksin-nusantara-dihambat-pemerintah-peneliti-vaksin-nusantara-belum-tahu-kenapa). (Diakses pada 1 Oktober 2021).
  5. Anugerah, Pijar. 2021. Vaksin Merah-Putih: Bisakah kita berharap pada vaksin buatan Indonesia? [https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-58471713](https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-58471713). (Diakses pada 1 Oktober 2021).
  6. McArthur, Rachel. 2021. The four types of COVID-19 vaccine – a snapshot. [https://www.healthcareitnews.com/news/emea/four-types-covid-19-vaccine-snapshot](https://www.healthcareitnews.com/news/emea/four-types-covid-19-vaccine-snapshot) (Diakses pada 29 Juni 2021).
  7. Nafizahni, Mike. 2021. Types of Covid-19 Vaccines: What Are The Differences? [https://corona.jakarta.go.id/en/artikel/kenalan-dengan-vaksin-vaksin-covid-19-yuk](https://corona.jakarta.go.id/en/artikel/kenalan-dengan-vaksin-vaksin-covid-19-yuk) (Diakses pada 29 Juni 2021).
  8. Rokom. 2021. Vaksin Nusantara Bersifat Individual dan Tidak Dapat Dikomersialkan. [https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210828/5138349/vaksin-nusantara-bersifat-individual-dan-tidak-dapat-dikomersialkan/](https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210828/5138349/vaksin-nusantara-bersifat-individual-dan-tidak-dapat-dikomersialkan/). (Diakses pada 1 Oktober 2021).

About The Author

Atorvastatin – Dosis, Indikasi, Kontraindikasi, dan Efek Samping

Tempat Aman untuk Menyimpan Kondom, Boleh di Dompet?