Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Menangis saat Tidur: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Menangis saat tidur biasanya terjadi karena masalah mental seperti depresi atau stres. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengatasinya!

Menangis saat Tidur Menurut Psikologi

Menangis saat tidur terjadi ketika emosi yang dirasakan selama mimpi begitu kuat sehingga terasa nyata. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Ada beberapa kondisi fisik dan psikologis yang bisa mengganggu tidur dan menyebabkan kita terbangun dengan menangis. Meskipun terkadang kita tidak yakin apa yang menyebabkan hal ini terjadi.

Penyebab Menangis saat Tidur

Menangis saat tidur bisa terjadi pada bayi yang baru saja terbangun dari tidur nyenyak ke tahap tidur yang lebih ringan. Sedangkan orang dewasa bisa mengalami hal ini akibat gangguan mood atau perasaan yang kewalahan secara emosional.

Berikut adalah beberapa penyebab menangis saat tidur:

1. Kesedihan

Perasaan sedih akibat berduka atau kehilangan bisa sangat kuat dan mengganggu tidur.

Ketika kita sibuk dengan pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab lainnya di siang hari, emosi yang ditimbulkan oleh kesedihan mungkin hanya muncul saat tidur.

2. Mimpi buruk

Mimpi buruk bisa terjadi pada siapa saja, tidak peduli berapa usia atau malam apa pun. Biasanya, mimpi buruk terkait dengan stres dalam kehidupan sehari-hari.

Mimpi buruk berfungsi sebagai cara untuk mengatasi situasi yang menyebalkan yang terjadi atau mengantisipasi tantangan di masa depan.

3. Teror malam

Teror malam adalah pengalaman yang kebanyakan orang tidak ingat ketika terbangun dari tidur. Hal ini menyebabkan kita meronta-ronta atau berjalan ketika tidur.

Teror malam lebih sering dialami oleh anak-anak daripada orang dewasa.

4. Depresi

Depresi ditandai dengan perasaan sedih dan putus asa yang berkepanjangan. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi kebiasaan tidur dan makan, serta menyebabkan penarikan diri dari aktivitas yang sebelumnya menyenangkan.

5. Stres dan kecemasan

Menangis saat tidur bisa terjadi akibat stres dan kecemasan. Hal ini bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa dan dipicu oleh berbagai hal.

Merasa cemas dan tidak tahu cara mengatasi perasaan tersebut dapat menyebabkan menangis lebih sering, baik saat tidur atau saat terjaga di siang hari.

6. Kelelahan

Kekurangan tidur dapat menyebabkan tubuh kelelahan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk berlinang air mata saat tidur.

Apakah Menangis saat Tidur Normal?

Menangis saat tidur bukanlah hal yang aneh, tetapi tetap perlu diperhatikan. Jika Anda mengalami hal ini secara terus-menerus setelah mengalami peristiwa traumatis, sebaiknya mencari bantuan medis untuk proses penyembuhan.

Penting bagi orang dewasa lanjut usia untuk mendapatkan saran dari ahli kesehatan mental guna menentukan apakah penanganan medis diperlukan.

Perhatikan apakah menangis disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan lainnya. Lakukan pemeriksaan medis jika hal ini berlanjut dan dicurigai terdapat infeksi atau kondisi stres lainnya.

Cara Mengatasi Menangis saat Tidur

Setelah mengetahui penyebabnya, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi menangis saat tidur:

1. Konsultasikan dengan dokter

Jika bayi sering terbangun dan menangis, segera konsultasikan dengan dokter. Jika masalahnya terkait dengan tahap transisi tidur, membantu bayi agar bisa tertidur sendiri dapat mengurangi kemungkinan masalah di malam hari.

Jika masalahnya terkait dengan penyakit fisik, pengobatan yang efektif dapat mengurangi kemungkinan menangis saat tidur.

2. Mengobati kondisi medis dan mental

Jika menangis saat tidur terus terjadi pada anak-anak atau orang dewasa, mereka harus menjalani pemeriksaan medis untuk mengidentifikasi adanya masalah kesehatan atau gangguan tidur.

Mengunjungi spesialis tidur dapat membantu, karena gangguan tidur seperti mimpi buruk dapat diobati.

3. Konsultasikan dengan konselor kesehatan mental

Jika Anda yakin bahwa perasaan sedih menyebabkan menangis saat tidur, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor kesehatan mental. Membagikan perasaan dengan seseorang dapat membantu mengatasi emosi dan pikiran yang terkait dengan kesedihan, sehingga tidur lebih nyenyak di malam hari.

4. Jalani terapi

Jika Anda atau anak Anda mengalami depresi, kecemasan, atau stres yang sulit diatasi sendiri, pertimbangkan untuk menjalani terapi. Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah salah satu bentuk terapi yang sangat membantu. Terapi ini dapat membantu mengubah pemikiran dan perilaku yang terkait dengan kondisi tersebut.

Itulah penjelasan mengenai menangis saat tidur menurut psikologi. Jika Anda mengalami masalah ini, segera temui ahli kesehatan untuk mendapatkan bantuan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Cralle, Terry. 2021. Crying During Sleep: Causes and Solutions. https://www.terrycralle.com/crying-during-sleep/. (Diakses pada 30 Desember 2021)
  2. Roland, James. 2019. What Causes Adults and Children to Wake Up Crying?. https://www.healthline.com/health/what-causes-adults-and-children-to-wake-up-crying. (Diakses pada 30 Desember 2021)
  3. Rodriguez, Jeremy. 2018. Crying in Sleep: Older Adults, Seniors, and the Elderly. https://www.griswoldhomecare.com/blog/2018/august/crying-in-sleep-older-adults-seniors-and-the-eld. (Diakses pada 30 Desember 2021)

About The Author

Imunisasi Campak – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

15 Makanan Pantangan Asam Urat (Jangan Dilanggar!)