Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mastitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahan

Myles Bannister

Mastitis adalah penyakit payudara yang perlu diwaspadai selain kista payudara, fibrosis, dan bahkan kanker payudara. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan dan infeksi pada payudara, terutama pada ibu menyusui, yang juga dikenal sebagai mastitis laktasi.

Apa Itu Mastitis?

Mastitis adalah kondisi di mana jaringan payudara wanita membengkak atau meradang secara tidak normal. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran payudara dan biasanya terjadi pada wanita yang menyusui.

Penyakit ini sering terjadi dalam tiga bulan pertama setelah melahirkan (postpartum) atau selama menyusui. Namun, mastitis juga dapat menyerang perempuan yang sedang tidak menyusui.

Penyebab Mastitis

Mastitis disebabkan oleh penumpukan ASI dalam payudara atau kerusakan pada puting, yang menyebabkan infeksi bakteri. Berikut penjelasannya:

1. Penumpukan ASI

Penumpukan ASI dapat terjadi ketika ASI tidak dikeluarkan dengan benar dari payudara selama menyusui. Beberapa penyebab penumpukan ASI dapat meliputi:

  • Bayi yang tidak mengisap payudara dengan benar selama menyusui
  • Bayi dengan masalah mengisap, misalnya karena adanya tumbuh daging di antara bagian bawah lidah dan lantai mulut bayi
  • Menyusui hanya satu payudara, misalnya karena salah satu puting sakit
  • Benturan atau pukulan pada payudara
  • Tekanan pada payudara akibat pakaian ketat, sabuk pengaman, atau tidur tengkurap

Penumpukan ASI dalam payudara dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat.

Meskipun begitu, para ahli tidak yakin persis mengapa penumpukan ASI dapat menyebabkan jaringan payudara meradang. Salah satu teori adalah bahwa tekanan yang menumpuk di dalam payudara membuat ASI masuk ke jaringan di sekitarnya.

2. Infeksi Mastitis

ASI yang baru diperah biasanya tidak memiliki lingkungan yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Namun, penumpukan ASI dalam payudara dapat menyebabkan ASI terinfeksi. Ini disebut mastitis infektif.

Penyebab bakteri masuk ke jaringan payudara masih belum diketahui. Bakteri yang biasanya hidup tidak berbahaya di kulit payudara dapat masuk melalui celah atau rekahan di kulit. Bakteri juga dapat ditularkan dari mulut dan tenggorokan bayi selama menyusui.

Ibu menyusui berisiko lebih tinggi terkena mastitis infektif jika puting susu rusak, misalnya akibat penggunaan pompa payudara manual secara tidak benar atau karena bayi mengalami bibir sumbing atau bibir pecah-pecah.

Mastitis pada wanita menyusui lebih mungkin disebabkan oleh infeksi jika gejalanya tidak membaik dalam waktu 12 hingga 24 jam setelah memerah ASI dari payudara yang terkena.

Gejala Mastitis

Tanda dan gejala mastitis dapat berkembang dengan cepat pada payudara. Gejala mastitis meliputi:

  1. Area payudara tampak merah dan bengkak
  2. Payudara terlihat pecah-pecah
  3. Payudara terasa sakit saat disentuh
  4. Payudara terasa panas saat disentuh
  5. Payudara terasa keras saat disentuh
  6. Sensasi terbakar di payudara yang mungkin selalu muncul atau hanya saat menyusui
  7. Demam seperti gejala flu

Gejala mastitis lainnya termasuk kecemasan, menggigil, peningkatan suhu tubuh, kelelahan, dan ketidaknyamanan tubuh.

Diagnosis Mastitis

Diagnosis mastitis biasanya dapat dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik seperti ultrasonografi (USG).

1. USG

Jika tidak jelas apakah massa pada payudara disebabkan oleh abses berisi cairan atau massa padat seperti tumor, ultrasonografi (USG) dapat dilakukan. USG juga dapat membantu membedakan antara penyakit mastitis sederhana dan abses atau dalam mendiagnosis abses jauh di payudara.

Tes non-invasif ini memungkinkan dokter melihat abses dengan memindai payudara dengan USG. Jika abses terdeteksi, biasanya diperlukan aspirasi atau pembedahan drainase, serta pemberian antibiotik melalui pembuluh darah.

2. Biopsi

Pengambilan sampel dari ASI atau cairan yang disedot dari abses dilakukan untuk menentukan jenis organisme yang menyebabkan infeksi. Informasi ini membantu dokter menentukan jenis antibiotik yang tepat.

  • Organisme yang biasanya menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus.
  • Beberapa infeksi mungkin disebabkan oleh MRSA (Staphylococcus aureus resisten methicillin), jenis Staphylococcus yang tidak sensitif terhadap sebagian besar antibiotik.

3. Mammogram

Wanita yang tidak menyusui atau yang tidak merespons pengobatan mungkin memerlukan mammogram untuk mencari tanda-tanda awal kanker payudara. Ini adalah tindakan pencegahan karena mastitis dapat menutupi tanda-tanda kanker payudara yang lebih jarang.

Komplikasi Mastitis

Jika tidak segera diobati, mastitis dapat menyebabkan komplikasi seperti:

1. Kekambuhan

Jika telah terjadi sekali, mastitis dapat kambuh. Kekambuhan sering terjadi jika perawatan tidak diberikan dengan cepat.

2. Abses

Tanpa perawatan yang tepat, abses dapat berkembang di payudara. Kondisi ini biasanya memerlukan pengeringan melalui operasi.

3. Sepsis

Sepsis adalah kondisi yang mengancam jiwa yang dapat terjadi jika infeksi tidak segera diobati. Sepsis dapat menyebabkan kerusakan organ yang serius dan berpotensi fatal.

Pengobatan Mastitis

Pertama-tama, dokter mungkin meresepkan antibiotik atau memberikan saran mengenai penyembuhan infeksi payudara:

1. Antibiotik

Untuk infeksi payudara, biasanya diperlukan antibiotik selama 10 hari. Penting untuk mengonsumsi seluruh obat antibiotik untuk mengurangi risiko kekambuhan. Jika mastitis tidak sembuh setelah mengonsumsi antibiotik, konsultasikan kembali dengan dokter.

2. Penghilang Rasa Sakit

Dokter dapat merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti acetaminophen atau ibuprofen.

Jika ingin tetap menyusui, aman untuk memberikan ASI. Menyusui dapat membantu mengurangi infeksi. Memutuskan menyapih bayi secara tiba-tiba dapat memperburuk gejala.

Dokter mungkin merujuk penderita mastitis kepada konsultan laktasi untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Beberapa langkah yang mungkin diambil untuk menyesuaikan teknik menyusui meliputi:

  1. Hindari payudara yang terlalu penuh sebelum menyusui.
  2. Pastikan bayi menghisap puting dengan benar, walaupun pada saat payudara membesar mungkin sulit. Menekan payudara dengan tangan sebelum menyusui dapat membantu.
  3. Memijat payudara saat menyusui atau memompa ASI, dari area yang terkena ke arah puting.
  4. Pastikan payudara terkuras sepenuhnya saat menyusui. Jika sulit mengosongkan payudara, kompres hangat sebelum menyusui atau memompa ASI dapat membantu.
  5. Menyusui pada satu sisi payudara yang terkena terlebih dahulu saat bayi lapar dan mengisap dengan kuat.
  6. Memvariasikan posisi menyusui.

Pencegahan Mastitis

Untuk mencegah perkembangan mastitis, perhatikan saluran ASI yang tersumbat setelah sembuh untuk mencegah kekambuhan.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah perkembangan mastitis saat saluran ASI tersumbat meliputi:

  1. Menyusui sesering mungkin, terutama saat payudara penuh ASI.
  2. Mempelajari cara menyusui dengan benar sejak awal.
  3. Tunggu bayi sebelum melepaskan puting saat menyusui.
  4. Hindari penggunaan bra ketat dan pakaian ketat lainnya.
  5. Cobalah berbagai posisi menyusui yang nyaman untuk ibu dan bayi.
  6. Kurangi pemberian ASI secara bertahap saat menyapih, jangan tiba-tiba.
  7. Periksa payudara setiap hari untuk mencari benjolan di belakang puting.
  8. Gunakan air hangat saat mandi, terutama pada payudara yang terkena.
  9. Kompres hangat dan pijat payudara sebelum menyusui.
  10. Tekan payudara dengan lembut jika kulit terasa sakit saat digosok.
  11. Jika diperlukan, pompa payudara untuk mengurangi pembengkakan sampai sembuh.
  12. Konsultasikan dengan dokter tentang suplemen lesitin, yang dapat membantu mencegah kekambuhan.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Mastitis. https://www.nhs.uk/conditions/mastitis/causes/ (Diakses 10 September 2019)
  2. Nordqvist, Christian. 2017. Mastitis and what to do about it. https://www.medicalnewstoday.com/articles/163876.php (Diakses 10 September 2019)
  3. Pritchard, Joseph. 2016. Mastitis. https://www.healthline.com/health/mastitis (Diakses 10 September 2019)
  4. Trupin, Suzanne R. 2018. Breast Infection (Mastitis). https://www.emedicinehealth.com/breast_infection/article_em.htm#what_is_breast_infection_mastitis (Diakses 10 September 2019)

About The Author

Imunoterapi: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, Dampak, dan Efek Samping

Thunderclap Headache: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dll