Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Makanan dan Minuman yang Baik untuk Penderita Penyakit Fibromyalgia

Myles Bannister

Pemilihan makanan untuk fibromyalgia sangat penting karena makanan tertentu dapat memperburuk gejalanya. Lalu, apa saja makanan yang cocok untuk penyakit ini? Simak penjelasan berikut ini!

Apa Itu Fibromyalgia?

Fibromyalgia adalah kondisi yang menyebabkan rasa sakit di seluruh tubuh, disertai dengan kelelahan dan gangguan tidur dan kognitif. Gejalanya dapat mengganggu aktivitas penderita, sehingga memicu kecemasan dan depresi.

Meskipun fibromyalgia sulit diobati, obat-obatan, terapi, dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Perubahan pola makan juga sangat membantu.

Makanan Baik untuk Penderita Fibromyalgia

Makanan yang sesuai untuk fibromyalgia adalah makanan yang tidak memicu intoleransi makanan, tetapi tetap memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Makanan yang tidak sesuai adalah makanan yang menyebabkan intoleransi karena kelebihan gluten, glutamat, atau FODMAP (fermentable, oligosaccharide, disaccharide, monosaccharide, dan polyols) – karbohidrat yang sulit dicerna dan menyerap air dan difermentasi di usus besar.

Berikut adalah daftar makanan untuk fibromyalgia:

1. Buah-buahan dan sayuran

Konsumsi buah-buahan yang rendah fruktosa dalam FODMAP dan lebih rendah kemungkinannya memicu gejala irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar. Buah seperti beri mengandung banyak nutrisi. Buah lain yang rendah indeks glikemik, termasuk apel, melon, persik, dan jeruk.

Pilih juga sayuran hijau untuk mendapatkan berbagai nutrisi. Sayuran yang sangat kaya nutrisi termasuk brokoli, kubis, bayam, bok choy, arugula, dan collard hijau.

2. Biji-bijian rendah gluten

Jagung, beras, sorgum, dan millet adalah biji-bijian rendah gluten yang cocok sebagai makanan untuk penderita fibromyalgia.

Terdapat bukti bahwa fibromyalgia terkait dengan penyakit celiac dan sensitivitas gluten non-celiac, sehingga sebaiknya menghindari makanan tinggi gluten. Biji-bijian tinggi gluten, seperti gandum hitam (rye), barley, oatmeal, dan makanan yang terbuat dari bahan-bahan ini, dapat memicu gejala gastrointestinal pada orang dengan sensitivitas gluten.

3. Susu nabati

Produk susu sebagai sumber vitamin D dapat mengurangi hiperalgesia dan depresi pada penderita fibromyalgia. Namun, susu mungkin bermasalah untuk orang dengan intoleransi laktosa yang tidak terdiagnosis atau alergi susu.

Guna menjaga tubuh tetap tercukupi nutrisinya, pertimbangkan pengganti susu yang diperkaya vitamin, seperti susu almond, jambu mete, atau kedelai.

Selain susu, makanan lain yang menjadi sumber vitamin D meliputi:

  • Kuning telur.
  • Yogurt rendah lemak yang diperkaya vitamin D.
  • Jus jeruk yang diperkaya dengan vitamin D.
  • Sereal gandum utuh yang diperkaya vitamin D.
  • Ikan todak dan salmon.
  • Tuna.

4. Daging

Daging sapi, ayam, dan kalkun adalah sumber protein yang baik untuk penderita fibromyalgia, tetapi pastikan mengonsumsi potongan daging yang rendah lemak. Daging berlemak, daging yang digoreng, dan daging olahan dapat meningkatkan peradangan pada sistem kardiovaskular dan bagian tubuh lainnya.

5. Ikan berminyak

Ikan herring, mackerel, salmon, dan tuna kaya akan asam lemak omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung dan dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

6. Rempah-rempah

Rempah-rempah mengandung antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Beberapa rempah-rempah yang cocok untuk penderita fibromyalgia termasuk kunyit, daun salam, kayu manis, dan rempah-rempah lainnya yang memberikan manfaat.

7. Makanan utuh

Makanan olahan biasanya mengandung lebih banyak zat aditif, lebih sedikit serat dan nutrisi dibandingkan makanan yang tidak diproses. Zat aditif ini termasuk monosodium glutamat (MSG) yang ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, keripik, makanan beku, daging olahan, dan mi instan.

Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan glutamat dapat menurunkan hiperaktivitas nosiseptor (reseptor nyeri) dan mengurangi rasa sakit.

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi makanan utuh. Jika ingin makan makanan yang mengandung karbohidrat, pilih biji-bijian seperti quinoa, bayam, beri, gandum utuh, beras merah, ubi jalar, atau kentang sebagai pengganti roti, pasta, atau nasi putih.

8. Lemak sehat

Minyak zaitun merupakan pilihan sehat dan serbaguna untuk meningkatkan fungsi fisik dan psikologis.

9. Teh Herbal

Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda dapat memperburuk gejala fibromyalgia. Sebagai penggantinya, teh herbal seperti teh daun sirsak, air kelapa, dan jus buah tanpa pemanis adalah alternatif yang lebih baik. Sebaiknya mengurangi konsumsi alkohol, terutama koktail manis dan bir tinggi karbohidrat.

Itulah daftar makanan yang baik untuk mengelola gejala penyakit fibromyalgia. Namun, jika gejala tidak membaik atau semakin buruk, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Fibromyalgia Diet. https://www.vitalmotion.com/fibromyalgia-facts/fibromyalgia-diet/ (Diakses pada 13 Oktober 2021)
  2. Bard, Stella. 2021. Everything You Need to Know About Fibromyalgia. https://www.healthline.com/health/fibromyalgia. (Diakses pada 13 Oktober 2021)
  3. Dellwo, Adrienne. 2021. What to Eat When You Have Fibromyalgia. https://www.verywellhealth.com/fibromyalgia-diet-good-and-bad-foods-4144693 (Diakses pada 13 Oktober 2021)
  4. Dellwo, Adrienne. 2021. What Is a Fibromyalgia Diet?. https://www.verywellhealth.com/the-elimination-diet-for-fibromyalgia-cfs-715721 (Diakses pada 13 Oktober 2021)
  5. Nall, Rachel. 2019. Foods to eat and avoid with fibromyalgia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/315386. (Diakses pada 13 Oktober 2021)
  6. Watson, Stephanie. 2021. Fibromyalgia Diet: Eating to Ease Symptoms. https://www.healthline.com/health/fibromyalgia-diet-to-ease-symptoms (Diakses pada 13 Oktober 2021)

About The Author

3 Buah untuk Diare yang Membantu Meringankan Gejala

Laparoskopi (Bedah Minim Sayatan): Manfaat, Prosedur, Keunggulan, dan Risiko