Probiotik terdiri dari mikroorganisme yang menguntungkan. Pengonsumsian probiotik secara oral memberikan dampak positif pada kesehatan manusia dan terutama sistem pencernaan.
Lacto B mengandung galur flora usus normal yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri patogen atau yang merugikan sistem pencernaan tubuh, memperburuk kondisi kesehatan.
Indikasi Lacto B
Lacto B digunakan untuk pengobatan diare dan intoleransi laktosa. Pasien baru diberikan Lacto B jika terbukti menderita diare dan gejala intoleransi laktosa. Jika tidak memenuhi gejala tersebut, Lacto B tidak diberikan.
Komposisi Lacto B
Lacto B terdiri dari Serbuk krim nabati, Dektrosa, susu mineral konsentrat, Vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Niasin, Zinc Oksida, dan beberapa campuran bakteri asam laktat sebagai probiotik.
Bakteri asam laktat yang ada dalam Lacto B meliputi Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Lactobacillus salivarius, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium lactis, Bifidobacterium longum, dan Streptococcus thermophillus. Bakteri-bakteri ini membentuk mikroflora usus yang meningkatkan sistem pencernaan dan mengatasi masalah pencernaan.
Kandungan Lacto B
Bakteri asam laktat dalam Lacto B tidak menghasilkan energi atau zat gizi lainnya. Namun, terdapat komposisi bahan dalam Lacto B yang mengandung energi dan zat-zat gizi tertentu.
Dalam satu bungkus Lacto B terdapat 3,4 kalori energi. Zat gizi makro dalam Lacto B meliputi 0,6 gram karbohidrat, 0,02 gram protein, dan 0,1 gram lemak.
Lacto B juga mengandung beberapa vitamin dan mineral, seperti Vitamin B1 sebesar 73%, Vitamin B2 sebesar 157%, Vitamin B6 sebesar 14%, Niacin sebesar 13%, Vitamin C sebesar 7%, dan Zinc sebesar 103%. Persentase AKG pada vitamin dan mineral mengacu pada kebutuhan energi sebesar 2000 kalori.
Bentuk dan Penyajian Lacto B
Lacto B berbentuk bubuk yang digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa. Lacto B dapat disajikan bersama susu dan makanan bayi. Selain itu, Lacto B dapat dikonsumsi langsung atau dengan air.
Manfaat Lacto B
Lacto B memiliki manfaat utama dalam menjaga dan melindungi sistem pencernaan tubuh. Probiotik yang terkandung dalam Lacto B dapat mengatasi diare akibat antibiotik, diare infeksi, dan diare perjalanan. Lacto B juga menjaga flora normal usus dan membantu fungsi fermentasi pada usus bayi.
Lacto B juga bermanfaat untuk mengurangi gejala intoleransi laktosa seperti diare, perut kembung, dan perut kram. Pada penggunaan antibiotik jangka panjang, Lacto B dapat membantu mengatasi masalah pencernaan yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik.
Penelitian menunjukkan bahwa makanan hasil fermentasi yang mengandung Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus thermophillus yang terkandung dalam Lacto B dapat mempercepat proses pencernaan laktosa pada anak-anak dengan intoleransi laktosa.
Dosis Lacto B
Dosis Lacto B berbeda tergantung usia. Pada anak di bawah 1 tahun, cukup diberikan 2 sachet per hari. Untuk anak usia 1 sampai 12 tahun, diberikan 3 sachet per hari. Dosis Lacto B untuk orang dewasa sama dengan dosis anak usia 1-12 tahun, yaitu 3 sachet per hari.
Efek Samping Lacto B
Sampai saat ini, tidak ditemukan efek samping dari penggunaan Lacto B pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun, penggunaan Lacto B tetap harus sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan atau anjuran dokter.
Harap hindari mengonsumsi Lacto B bersamaan dengan suplemen Vitamin C, karena dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Penggunaan Lacto B perlu lebih berhati-hati pada anak dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Pada beberapa kasus, terdapat efek samping Lacto B seperti sakit kepala, perut kembung, mual, dan muntah. Jika Anda mengkhawatirkan efek samping yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter.
Sumber:
- (PDF) Terapi Probiotik dan Prebiotik pada Penyakit Saluran Cerna Anak. Available from: https://www.researchgate.net/publication/312175088_Terapi_Probiotik_dan_Prebiotik_pada_Penyakit_Saluran_Cerna_Anak [accessed Aug 23 2018].
About The Author
