Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Keratosis Pilaris: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Myles Bannister

Keratosis pilaris, juga dikenal sebagai chicken skin atau kulit ayam, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak kasar yang membuat kulit terlihat seperti kulit ayam. Biasanya, keratosis pilaris muncul di lengan atas dan paha, tetapi juga dapat muncul di bagian lain tubuh seperti punggung, wajah, dan bokong.

Apa Itu Keratosis Pilaris?

Keratosis pilaris adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik atau bercak kasar di kulit. Bintik ini disebabkan oleh sel kulit mati yang menyumbat folikel rambut.

Bintik ini dapat berwarna putih, kemerahan, atau coklat. Biasanya, keratosis pilaris paling sering ditemukan di lengan atas dan paha. Namun, juga bisa muncul di punggung atau wajah.

Meskipun keratosis pilaris dapat muncul di bagian tubuh yang memiliki rambut, kondisi ini jarang ditemukan kecuali di bagian yang telah disebutkan sebelumnya. Keratosis pilaris mungkin dapat mengganggu penampilan kulit, namun tidak berbahaya dan tidak menular.

Penyebab Keratosis Pilaris

Penyebab keratosis pilaris umumnya adalah penyumbatan folikel rambut oleh sel kulit mati atau keratin rambut. Penyebab penyumbatan ini sendiri tidak diketahui, tapi ada kemungkinan terkait dengan kondisi kulit lainnya.

Keratosis pilaris sering diindikasikan sebagai salah satu gejala dari eksim atau dermatitis atopik. Munculnya kondisi kulit ini juga bisa menunjukkan sensitivitas kulit seseorang.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena keratosis pilaris, seperti:

  • Kulit kering
  • Eksim
  • Iktiosis vulgaris
  • Obesitas atau kegemukan
  • Jenis kelamin wanita
  • Anak-anak dan remaja

Keratosis pilaris dapat muncul pada usia berapa pun, tetapi paling umum pada anak-anak usia 0-10 tahun dan juga remaja awal. Biasanya kondisi ini berkurang ketika mencapai pertengahan usia dua puluhan dan hilang sepenuhnya pada usia 30 tahun.

Gejala Keratosis Pilaris

Keratosis pilaris ditandai dengan beberapa gejala sebagai berikut:

  • Bintik kasar dengan warna putih, kemerahan, atau coklat di permukaan kulit.
  • Permukaan kulit terasa kasar saat disentuh.
  • Bintik kasar tersebut kadang-kadang disertai gatal, namun tidak selalu.
  • Kulit tampak kering.
  • Bintik muncul di area berambut karena masalahnya ada pada penyumbatan folikel rambut.
  • Kadang-kadang disertai gejala atopi lainnya seperti rhinitis alergi, eksim atopik, atau asma.

Akibat penggunaan obat-obatan tertentu, gejala yang mirip dengan keratosis pilaris mungkin muncul. Namun gejala ini biasanya hanya merupakan efek samping obat dan akan hilang setelah penggunaan obat dihentikan.

Diagnosis Keratosis Pilaris

Diagnosis keratosis pilaris dapat dilakukan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan menanyakan riwayat keratosis pilaris dalam keluarga karena kondisi ini dapat diturunkan secara genetik.

Dokter juga akan menanyakan apakah Anda menggunakan obat-obatan tertentu untuk memastikan bahwa kondisi ini adalah keratosis pilaris dan bukan efek samping obat tersebut.

Pengobatan Keratosis Pilaris

Pada dasarnya, keratosis pilaris tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Pengobatan biasanya bertujuan untuk meringankan gejala keratosis pilaris itu sendiri. Berikut beberapa pilihan pengobatan keratosis pilaris:

1. Perawatan di Rumah

Perawatan rumahan dapat membantu meminimalkan bintik kasar pada kulit, mengurangi rasa gatal, dan mencegah iritasi. Beberapa perawatan rumahan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Mandi dengan air hangat, sikat lembut tubuh dengan sikat untuk menghilangkan bintik kasar di kulit. Hindari berendam terlalu lama agar kulit tidak menjadi kering.
  • Menggunakan minyak kelapa untuk menjaga kelembapan kulit dan sifat antiinflamasi.
  • Menghindari pakaian ketat yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang kasar dan tidak rata.
  • Menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan ruangan dan kulit.

2. Obat Topikal

Penggunaan obat topikal sebaiknya di bawah pengawasan dokter. Beberapa obat topikal yang dapat digunakan untuk pengobatan keratosis pilaris antara lain:

  • Steroid, seperti krim atau salep.
  • Krim urea untuk melembapkan kulit.
  • Tretinoin untuk meregenerasi kulit.
  • Asam salisilat sebagai agen eksfoliasi atau pengelupasan kulit.

Obat-obat tersebut harus menggunakan resep dokter. Obat dapat diberikan secara terpisah atau dalam bentuk salep campuran yang mengandung beberapa bahan yang disebutkan sebelumnya.

3. Tindakan Perawatan Kulit

Keratosis pilaris juga dapat diatasi dengan beberapa tindakan perawatan kulit, seperti:

  • Chemical peeling, tindakan yang menggunakan cairan asam untuk mengelupas kulit wajah. Setelah kulit mengelupas, kulit akan beregenerasi.
  • Mikrodermabrasi, tindakan eksfoliasi kulit menggunakan kristal mikro. Tujuannya sama dengan chemical peeling, yaitu mengelupas dan meremajakan kulit.

Referensi

  1. Anthony, Kiara. 2019. Keratosis Pilaris (Chicken Skin). [online] Tersedia di: https://www.healthline.com/health/keratosis-pilaris#treatment [Diakses 25 April 2019]
  2. Cole, Gary W. 2019. Keratosis Pilaris (KP). [online] Tersedia di: https://www.medicinenet.com/keratosis_pilaris/article.htm#keratosis_pilaris_kp_facts [Diakses 25 April 2019]
  3. Anonim. 2018. Keratosis Pilaris. [online] Tersedia di: https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/keratosis-pilaris [Diakses 25 April 2019]

About The Author

Cara Mengobati Sakit Kepala Belakang

5 Khasiat Minum Cokelat Panas Setiap Hari