Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kelebihan Hormon Estrogen dan Dampaknya pada Kesehatan

Myles Bannister

Hormon estrogen merupakan salah satu hormon alami yang penting bagi wanita. Fungsinya meliputi pengaturan kesuburan, perkembangan organ seksual dan sistem reproduksi, dan mengendalikan siklus menstruasi. Namun, terlalu banyak hormon estrogen dalam tubuh bisa membawa masalah kesehatan. Berikut ini akan dibahas penyebab dan akibat kelebihan hormon estrogen pada wanita.

Penyebab Tingginya Kadar Hormon Estrogen

Pada normalnya, kadar hormon estrogen harus tetap seimbang. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan hormon estrogen dan berdampak pada kesehatan wanita, yaitu:

Siklus alami wanita

Hormon estrogen akan meningkat saat siklus menstruasi, kehamilan, pubertas, dan masa suburnya. Setelah siklus tersebut berlalu, produksi hormon estrogen akan menurun hingga kembali ke jumlah yang normal. Setelah menopause, hormon estrogen juga akan menurun.

Penggunaan obat-obatan tertentu

Penggunaan obat-obatan dan terapi hormon bisa meningkatkan kadar hormon estrogen dalam tubuh. Efek samping ini dapat dikendalikan dengan menghentikan penggunaan obat tersebut.

Kondisi kesehatan wanita

Beberapa penyakit seperti abnormalitas tiroid dan PCOS dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon estrogen.

Pola makan

Jenis makanan, seperti junk food, diketahui dapat meningkatkan kadar hormon estrogen. Begitu pula, mengonsumsi hewan ternak yang diberi suntikan hormon juga bisa berpengaruh.

Akibat Kelebihan Hormon Estrogen pada Wanita

Kelebihan hormon estrogen atau hiperestrogenisme bisa berdampak pada kesehatan wanita. Gejala umum yang biasa dialami oleh wanita dengan hormon estrogen yang terlalu tinggi meliputi:

  • Kelelahan, perut kembung, dan sulit tidur.
  • Sakit kepala dan perubahan mood.
  • Rambut rontok.
  • Gairah seks menurun dan nyeri pada payudara.
  • Gangguan siklus menstruasi.

Selain gejala tersebut, kelebihan hormon estrogen juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti:

1. Obesitas

Kelebihan hormon estrogen dapat meningkatkan nafsu makan, yang berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas. Selain itu, lemak dan cairan cenderung menumpuk pada area tertentu, seperti payudara, pinggang, dan pinggul, sehingga bagian tubuh tersebut terlihat lebih besar dan bergelambir.

2. Gangguan seksual

Tingginya kadar hormon estrogen dapat mengganggu sensitivitas dinding vagina, sehingga wanita sulit mencapai orgasme, mengalami kesulitan menerima rangsangan seksual, dan merasa tidak nyaman selama aktivitas seksual. Kondisi ini dapat menurunkan gairah seksual wanita.

3. Risiko kanker payudara

Tingginya kadar hormon estrogen dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Hormon ini juga bisa menyebabkan penebalan pada payudara yang mengakibatkan rasa sakit, nyeri, dan ketegangan.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim malah tumbuh di luar rahim, seperti pada tuba falopi. Gejala endometriosis meliputi nyeri hebat saat menstruasi, pendarahan di luar periode menstruasi, dan peningkatan jumlah darah menstruasi.

Akibat Kelebihan Hormon Estrogen pada Pria

Selain pada wanita, hormon estrogen juga ada dalam tubuh pria. Jika kadar hormon estrogen terlalu tinggi, pria dapat mengalami hal-hal berikut:

1. Pembesaran pada payudara

Hormon estrogen dapat mempengaruhi pertumbuhan payudara pada pria, sehingga kelebihan hormon estrogen dapat menyebabkan pembengkakan pada payudara pria. Selain itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko kanker payudara pada pria.

2. Kemandulan

Kelebihan hormon estrogen dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma, sehingga meningkatkan risiko kemandulan pada pria.

3. Menurunnya gairah seksual

Kelebihan hormon estrogen juga dapat menurunkan gairah seksual pada pria. Libido pria dikendalikan oleh hormon testosteron. Jika kadar estrogen terlalu tinggi, otomatis hormon testosteron akan menurun. Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bisa berpotensi menyebabkan impotensi dan disfungsi ereksi.

Penanganan Kelebihan Hormon Estrogen

Diagnosis kelebihan hormon estrogen bisa dilakukan melalui pemeriksaan darah. Setelah mengetahui akar masalahnya, dokter akan menentukan penanganan yang tepat. Jika penggunaan obat-obatan atau terapi hormon menjadi penyebab peningkatan hormon estrogen, maka penanganannya adalah dengan menghentikan penggunaan obat atau mengganti obat dengan alternatif lain.

Disarankan juga untuk menjalani gaya hidup sehat dan seimbang, seperti mengonsumsi buah-buahan, sayuran, melakukan olahraga, dan mengurangi makanan cepat saji serta makanan dari hewan ternak yang diberi hormon. Selain itu, terapi obat tertentu, seperti Letrozole, Anastrozole, dan Leuprolide, dapat diberikan untuk menangani kelebihan hormon estrogen. Jika metode ini tidak berhasil, mungkin dokter akan menyarankan operasi pengangkatan ovarium jika kelebihan hormon estrogen disebabkan oleh kanker.

Terapi radiasi yang ditujukan kepada ovarium juga dapat dilakukan untuk menghentikan produksi hormon estrogen yang berlebihan. Selain pengobatan, mengonsumsi teh hijau dan biji-bijian juga dapat membantu menurunkan kadar hormon estrogen, meskipun belum ada penelitian yang pasti mengenai hal ini.

Referensi

  1. Bruce, Debra Fulghum. 2020. Normal Testosterone and Estrogen Levels in Women. https://www.webmd.com/women/guide/normal-testosterone-and-estrogen-levels-in-women. (Diakses pada 10-11-2021).
  2. Holland, Kimberly. 2018. Signs and Symptoms of High Estrogen. https://www.healthline.com/health/high-estrogen. (Diakses pada 10-11-2021).
  3. Martin, Lauren. 2021. What are the symptoms of high estrogen? https://www.medicalnewstoday.com/articles/323280. (Diakses pada 10-11-2021).

About The Author

11 Obat Amandel Paling Ampuh (Alami dan Medis)

Manfaat dan Risiko Memakai Korset