Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Infeksi Jamur Vagina: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Infeksi jamur vagina disebabkan oleh kelebihan jamur Candida albicans. Pelajari gejalanya, penyebabnya, dan cara mengobatinya dalam pembahasan berikut ini.

Apa Itu Infeksi Jamur Vagina?

Infeksi jamur vagina terjadi akibat jamur Candida albicans pada vagina. Kondisi ini juga dikenal sebagai sariawan vagina, kandidiasis vulvovaginal, atau kandida vaginitis.

Bakteri dan jamur sudah ada di dalam vagina. Namun, ketidakseimbangannya menyebabkan gejala seperti gatal, bengkak, keputihan, dan iritasi hebat pada vagina.

Infeksi jamur vagina bukan penyakit menular seksual, tetapi aktivitas seksual dan seks oral bisa memicu infeksi.

Infeksi jamur ini umumnya terjadi pada wanita. Sekitar 75 persen wanita pernah mengalaminya sekali sepanjang hidup.

Obat antijamur digunakan untuk mengobati kondisi ini. Gejalanya biasanya mereda setelah dua minggu perawatan.

Jika infeksi berulang, proses penyembuhan mungkin membutuhkan waktu lama.

Gejala Infeksi Jamur Vagina

Gejala infeksi bisa berlangsung beberapa jam sampai beberapa bulan. Gejala akan memburuk saat berhubungan seksual.

Berikut adalah gejala infeksi jamur vagina:

  • Gatal, perih, dan tidak nyaman pada vagina.
  • Ruam merah pada vagina, selangkangan, dan paha.
  • Tidak nyaman pada vulva dan vagina bagian dalam.
  • Nyeri saat buang air kecil (disuria).
  • Keputihan putih dan kental atau encer.
  • Sensasi terbakar pada vagina saat berhubungan seksual.
  • Vagina bengkak.

Gejala sebagian besar ringan dan jarang. Namun, beberapa wanita mengalami gejala yang lebih parah.

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala infeksi jamur vagina berikut:

  • Gatal dan panas semakin parah dan tidak nyaman.
  • Area vagina terasa sensitif, terutama saat menggunakan celana dalam ketat.
  • Adanya bercak darah yang menyakitkan.
  • Infeksi vagina kambuh beberapa kali dalam setahun.
  • Keputihan dengan aroma tidak sedap dan tekstur menggumpal atau seperti keju.

Segera konsultasikan gejala yang membuat Anda khawatir agar dapat diobati dengan lebih efektif dan cepat.

Penyebab Infeksi Jamur Vagina

Penyebab utama kandidiasis vulvovaginal adalah peningkatan jamur Candida albicans pada vagina. Beberapa faktor yang memicunya adalah:

  • Antibiotik yang mengganggu flora normal vagina.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Pil KB oral atau terapi hormon yang meningkatkan kadar hormon estrogen.
  • Kehamilan.
  • Diabetes yang tidak terkontrol.
  • Pola makan buruk.
  • Kurang tidur dan stres berkepanjangan.
  • Ketidakseimbangan hormon wanita.
  • Penggunaan produk vagina yang terlalu keras.
  • Kekurangan bakteri baik Lactobacillus dalam tubuh.
  • Penularan jamur Candida melalui hubungan seks atau seks oral, meskipun bukan penyakit menular seksual.

Faktor Risiko Infeksi Jamur Vagina

Semua faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan sistem vagina dapat memicu pertumbuhan jamur Candida yang berlebihan dan kandidiasis vulvovaginal.

Risiko infeksi jamur vagina meningkat pada kondisi berikut:

  • Kehamilan.
  • Menggunakan pil KB dosis tinggi.
  • Kadar estrogen meningkat.
  • Diabetes yang tidak terkontrol.
  • Menggunakan antibiotik spektrum luas.
  • Sistem kekebalan lemah.
  • Pra- atau pascamenopause.
  • Penyakit kulit seperti psoriasis vulva, lichen planus, atau lichen sclerosus.
  • Obesitas.
  • Menggunakan terapi kortikosteroid atau kemoterapi.
  • Terinfeksi HIV/AIDS.
  • Sistem kekebalan tubuh terganggu.
  • Minggu sebelum dan selama menstruasi.

Diagnosis Infeksi Jamur Vagina

Sebelum menentukan diagnosis, dokter akan bertanya mengenai lamanya gejala, jenis gejala yang dirasakan, dan riwayat infeksi menular seksual.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul dan uji sekresi vagina untuk memastikan infeksi dan merencanakan pengobatan selanjutnya.

Cara Mengobati Infeksi Jamur Vagina

Dokter akan memberikan perawatan sesuai tingkat keparahan gejala dan kondisi medis yang mendasarinya. Berikut adalah perawatan infeksi jamur vagina:

1. Infeksi Sederhana

Dokter akan meresepkan obat antijamur seperti krim, tablet, salep, atau suppositoria selama 3 hari.

Berikut adalah obat infeksi jamur vagina:

  • Butoconazole (Gynazole).
  • Flukonazol (Diflucan).
  • Klotrimazol (Lotrimin).
  • Mikonazol (Monistat).
  • Terconazole (Terazol).

Setelah gejala sembuh, tetaplah menjaga kesehatan vagina dan periksakan diri secara teratur.

Jika gejala kambuh, pengobatan ulang mungkin diperlukan.

2. Infeksi Parah

Jika mengalami infeksi jamur parah atau infeksi kambuh berulang, dokter akan merekomendasikan:

  • Terapi Vagina Jangka Panjang: Obat antijamur diminum setiap hari selama dua minggu dan dosis lanjutan setiap seminggu dalam enam bulan.
  • Pengobatan Oral Multidosis: Obat antijamur diminum dalam dua hingga tiga dosis, tidak untuk wanita hamil.
  • Terapi Borat Asam: Obat asam borat yang dioleskan ke dalam vagina untuk mengobati infeksi yang resisten.

Jika gejala terus kambuh setelah perawatan, bicarakan dengan pasangan Anda untuk memastikan ia juga mendapatkan pengobatan jika diperlukan.

Cara Mencegah Infeksi Jamur Vagina

Berikut adalah beberapa cara mencegah infeksi jamur vagina:

  • Gunakan pakaian dalam yang nyaman dan menyerap keringat, seperti berbahan katun.
  • Hindari celana yang terlalu ketat, termasuk celana dalam.
  • Jangan menggunakan pembalut, tampon, douching, atau produk kewanitaan dengan pewangi buatan.
  • Hindari mencuci area vagina dengan air terlalu panas.
  • Bersihkan vagina dengan cara yang benar, dari depan ke belakang, dan keringkan dengan baik.
  • Hindari hubungan seks yang berisiko dan gunakan kondom.
  • Jangan menggunakan pakaian dalam yang basah.

Itulah pembahasan tentang gejala, penyebab, dan pengobatan infeksi jamur vagina. Segera konsultasikan gejala yang Anda alami untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Referensi

  1. Anonim. CDC. 2022. Vaginal Candidiasis. https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidiasis/genital/index.html. (Diakses pada 5 September 2023).
  2. Cherney, Kristeen. 2021. Everything You Want to Know About Vaginal Yeast Infections. https://www.healthline.com/health/vaginal-yeast-infection. (Diakses pada 5 September 2023).
  3. Mayo Clinic Staff. 2023. Yeast Infection (Vaginal). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/yeast-infection/symptoms-causes/syc-20378999. (Diakses pada 5 September 2023).
  4. WebMD Editorial Contributors. 2023. Vaginal Yeast Infections. https://www.webmd.com/women/guide/understanding-vaginal-yeast-infection-basics. (Diakses pada 5 September 2023).

About The Author

9 Tips Memilih Skincare untuk Kulit Kering dan Kusam

Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahan Halitosis (Bau Mulut)