Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hedonisme: Dampak Baik dan Buruk pada Gaya Hidup

Myles Bannister

Gaya hidup hedonisme adalah perilaku yang memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi rasa sakit. Walaupun hedonisme sering kali dikaitkan dengan efek buruk, namun ada juga manfaat positif yang dapat diperoleh. Berikut penjelasannya!

Pengertian Gaya Hidup Hedonisme

Gaya hidup hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kepuasan materi sebagai tujuan utama dalam hidup, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut situs Ethics Unwrapped, hedonisme adalah gaya hidup yang memandang kesenangan atau ketiadaan rasa sakit sebagai prinsip moralitas yang paling penting dalam menentukan tindakan yang potensial.

Kesenangan dapat berasal dari hal-hal seperti seks, narkoba, dan musik, namun juga bisa mencakup pengalaman berharga lain seperti membaca buku yang bagus.

Contoh Gaya Hidup Hedonisme

Berikut beberapa contoh gaya hidup hedonisme:

1. Berbelanja dengan senang

Orang yang memiliki gaya hidup hedonisme biasanya suka membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, karena mereka lebih mementingkan kesenangan dan kepuasan daripada kebutuhan pokok.

Orang-orang yang senang berbelanja akhirnya hanya menghabiskan uang untuk barang-barang yang tidak begitu penting bagi mereka.

2. Memiliki mobil mewah

Jika seseorang berusaha untuk memiliki mobil mewah meskipun mereka tidak memiliki cukup uang dan harus berhutang untuk membeli mobil impian mereka, itu dapat dikategorikan sebagai gaya hidup hedonisme. Terlebih jika mereka belum benar-benar membutuhkannya.

3. Memilih makanan enak dan mahal setiap saat

Orang dengan gaya hidup hedonisme berusaha untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan dengan memilih makanan yang mereka anggap enak dan mahal. Padahal, makanan yang enak tidak selalu harus mahal, karena ada makanan murah yang juga bisa memiliki rasa yang tak kalah nikmat.

Manfaat Hedonisme

Perasaan senang terkait dengan pengurangan stres. Ketika Anda merasakan kesenangan, sistem saraf simpatik (respons “melawan atau lari” yang kita alami ketika merasa terancam) menjadi tenang.

Stimulus memicu respons emosional dan jika situasinya dinilai aman, respons Anda akan menghentikan stres dan beralih menjadi rasa relaksasi atau hilangnya stres.

Penelitian telah menunjukkan bahwa emosi positif terkait dengan pemikiran yang lebih luas dan kreatif, serta berbagai hasil positif seperti rasa kuat, keterhubungan sosial, kebahagiaan, kesehatan fisik, dan umur panjang.

Dengan kata lain, kesenangan tidak hanya membantu Anda menjalani hidup yang menyenangkan, tetapi juga hidup yang lebih lama.

Hedonisme untuk Kesehatan dan Kebahagiaan

Menghargai kesenangan sehari-hari dapat digunakan dalam terapi dan diharapkan dapat membantu mengatasi depresi.

Sebuah penelitian pada anak sekolah menunjukkan bahwa fokus pada peristiwa sehari-hari yang menyenangkan, seperti mencatatnya dalam buku harian, dapat mengurangi gejala depresi, dan efeknya masih terasa setelah tiga bulan.

Mengarahkan perhatian pada aspek yang menyenangkan dari makanan sehat juga dapat menjadi cara yang lebih efektif untuk meningkatkan asupan makanan daripada hanya berkonsentrasi pada seberapa sehat makanan tersebut. Pendekatan serupa dapat diterapkan pada olahraga dan perilaku sehat lainnya.

Dampak Buruk Hedonisme

Penggunaan berlebihan atau kompulsif yang terkait dengan pengalaman menyenangkan, seperti konsumsi alkohol dan obat-obatan, berolahraga berlebihan, dan perilaku seksual berisiko, dapat dianggap sebagai perilaku yang berbahaya atau berisiko.

Kadang-kadang sulit untuk menentukan titik di mana perilaku yang semula menyenangkan menjadi masalah. Namun, ketika aktivitas tersebut melewati batas dan Anda merasa bergantung padanya, hal itu menandakan bahwa Anda telah melampaui batas yang sehat.

Pada titik ini, kesenangan bukan lagi hasil dari perilaku, melainkan ketergantungan. Hanya kelegaan yang dapat Anda harapkan. Tanpa keberadaan kesenangan, perilaku tersebut tidak lagi dikategorikan sebagai hedonisme.

Memusatkan diri secara intensif pada satu sumber kesenangan dengan mengorbankan aspek kehidupan lainnya juga akan berdampak negatif pada kehidupan yang menyenangkan dan berkelimpahan.

Referensi

  1. Kozlowski, Desirée. 2017. What is hedonism and how does it affect your health?. https://theconversation.com/what-is-hedonism-and-how-does-it-affect-your-health-78040 (Diakses pada 25 Februari 2022)
  2. Kurniasih, Wida. 2021. Gaya Hidup Hedonisme: Pengertian, Contoh, Ciri-Ciri dan Dampaknya. https://www.gramedia.com/best-seller/gaya-hidup-hedonisme/ (Diakses pada 25 Februari 2022)
  3. Taylor, Steve. 2017. Why Hedonism Doesn’t Lead to Happiness. https://www.psychologytoday.com/us/blog/out-the-darkness/201708/why-hedonism-doesnt-lead-happiness (Diakses pada 25 Februari 2022)

About The Author

15 Manfaat Blueberry bagi Kesehatan Tubuh

7 Suplemen Testosteron untuk Pria dan Efek Sampingnya