Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Gaslighting: Definisi, Ciri-Ciri, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

Myles Bannister

Gaslighting adalah kelainan psikologis di mana seseorang menggunakan taktik berbohong untuk memperoleh kekuasaan dan membuat orang lain meragukan keberadaan mereka sendiri. Biasanya terjadi dalam hubungan emosional. Ketahui definisi, ciri-ciri, gejala, dan cara mengatasi gaslighting.

Apa Itu Gaslighting?

Gaslighting adalah bentuk pelecehan psikologis di mana seorang gaslighter memanipulasi orang lain untuk mendapatkan kekuasaan atau meyakinkan bahwa mereka selalu benar. Istilah ini berasal dari film Gaslight (1944) di mana seorang suami membuat istrinya meragukan kewarasan dirinya sendiri. Meskipun sering kali dikaitkan dengan hubungan pria dan wanita, gaslighting dapat terjadi dalam hubungan dengan bos, teman, orang tua, dan orang lain. Gaslighter memiliki kesamaan dengan orang yang kekerasan, diktator, dan narsis, dan cenderung berbohong, memanipulasi, dan memaksa orang lain untuk mempertanyakan ingatan, pikiran, dan keberadaan mereka sendiri.

Sebagai contoh, dalam kasus gaslighting, pasangan Anda mungkin menyalahkan Anda atas suatu kejadian, dan dengan cara berbohong dan memutarbalikkan cerita, membuat Anda meragukan ingatan dan realitas diri Anda sendiri. Biasanya, kasus gaslighting dimulai dari hal-hal kecil sehingga korban mungkin tidak menyadarinya.

Dalam kasus yang lebih serius, seorang gaslighter akan menggunakan kepercayaan seseorang untuk mengontrol target mereka, mencemarkan reputasi mereka, dan memanipulasi dengan menggunakan keberhasilan atau kenangan masa lalu. Korban akan merasa diperbudak dan terluka secara emosional, dan ini berdampak pada kesehatan mental mereka dan kehidupan sehari-hari.

Gejala Gaslighting

Sulit untuk mengidentifikasi apakah seseorang memiliki sifat atau gejala gaslighting. Berikut adalah gejala gaslighting berdasarkan buku “Gaslighting: Recognize Manipulative and Emotionally Abusive People – and Break Free”:

1. Berbohong

Seorang gaslighter akan terang-terangan berbohong dan membuat Anda meragukan kebenaran. Tujuannya adalah membuat Anda tidak stabil dan tidak percaya diri untuk melancarkan taktik-taktik berikutnya.

2. Menyangkal

Orang yang melakukan gaslighting akan menyangkal segala sesuatu yang Anda katakan atau pikirkan, bahkan jika Anda memiliki bukti yang jelas. Mereka akan berusaha membuat Anda meragukan realitas diri sendiri. Semakin Anda mempertanyakan kebenaran diri sendiri, semakin Anda menerima penyangkalan mereka.

3. Mengancam Anda dengan Benda atau Orang yang Anda Sayangi

Sebagai contoh, dalam hubungan pasangan, pasangan Anda dapat menggunakan anak sebagai alat untuk membuktikan bahwa mereka benar. Mereka tahu bahwa anak Anda adalah segalanya bagi Anda, jadi mereka menggunakan hal itu untuk menyerang Anda. Mereka akan menyalahkan Anda dan mengancam bahwa Anda tidak akan baik-baik saja atau dianggap baik jika Anda tidak memiliki sifat buruk. Gaslighter akan menggunakan sifat dan perilaku Anda sebagai batu loncatan untuk menyerang Anda.

4. Menjatuhkan

Yang paling berbahaya dari gaslighting adalah bahwa orang yang melakukannya akan terus menjatuhkan Anda dengan kebohongan, komentar sinis, atau pernyataan jahat. Perilaku ini dilakukan sedikit demi sedikit sehingga Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang dijatuhkan.

5. Perkataan Tidak Sesuai dengan Tindakan

Seorang gaslighter akan mengatakan banyak hal baik namun tidak ada tindakan yang sesuai. Mereka hanya pandai berbicara dan berbohong.

Pada dasarnya, ciri-ciri gaslighting adalah upaya untuk memprovokasi, memanipulasi, menjatuhkan, dan berbohong sehingga Anda merasa salah dan mereka benar. Korban pun akan mulai meragukan keberadaannya, kebenarannya, dan kewarasannya sendiri.

Penyebab Gaslighting

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan untuk melakukan perilaku gaslighting, namun dalam ilmu psikologi, ini dikaitkan dengan gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder. Orang dengan kepribadian narsistik cenderung merasa bahwa mereka adalah pusat dunia dan menuntut perhatian, pengakuan, dan kebenaran dari orang lain. Mereka memiliki pandangan dunia yang eksklusif tentang diri mereka sendiri tanpa memperhatikan orang lain, kecuali jika orang lain dapat mereka manfaatkan. Kepribadian narsistik sering kali terkait dengan perilaku gaslighting, diktator, dan kekerasan untuk memenuhi kepuasan diri mereka sendiri.

Cara Menghindari Hubungan Gaslighting

Sulit untuk menyadari perilaku gaslighting karena melibatkan permainan emosi. Jika Anda berada dalam hubungan gaslighting, baik itu dengan pasangan, di tempat kerja, atau dengan kelompok lain, ada beberapa keterampilan emosional yang dapat Anda gunakan:

1. Identifikasi Masalah

Jika Anda menghadapi gaslighter, pastikan Anda hanya membahas dan fokus pada masalah yang ada. Jangan terbawa pada hal-hal lain yang pada akhirnya membuat Anda merasa kalah.

2. Pastikan Kebenaran

Anda dapat mencatat atau merekam pembicaraan dengan gaslighter agar Anda dapat melihat masalah secara objektif. Ini juga membantu melihat titik di mana pembicaraan mulai berubah menjadi sudut pandang orang lain yang tidak sesuai dengan kenyataan.

3. Cari Tahu Apakah Pasangan atau Orang yang Anda Hadapi Mencari Kekuatan

Sebagai contoh, jika Anda dan pasangan sering bertengkar tentang hal yang sama dan dia selalu berusaha meyakinkan bahwa dia benar dan Anda salah, itu mungkin merupakan perilaku gaslighting dari pasangan Anda.

4. Latihan Mental

Melakukan latihan mental membantu menenangkan pikiran dan memperbaiki pola pikir Anda. Anda dapat membayangkan diri Anda menjaga hubungan tersebut atau memikirkan apa yang dapat terjadi jika Anda menjaga jarak dengan orang tersebut. Tetap berpikir positif meskipun orang tersebut membuat Anda cemas.

5. Rasakan Semua yang Anda Rasakan

Gaslighter akan berusaha mencegah Anda merasakan atau melakukan apa pun yang menurut Anda benar, sehingga mereka bisa mempengaruhi apa yang Anda percayai. Pada tahap ini, berikan jalan pada diri sendiri untuk merasakan apa yang Anda rasakan tanpa campur tangan orang lain yang coba memanipulasi Anda. Tidak ada orang lain yang dapat mengendalikan perasaan Anda.

6. Jangan Takut untuk Pergi

Menjalani hubungan gaslighting sangatlah menyakitkan, terutama jika terjadi dalam hubungan penting dan bermakna seperti pernikahan, hubungan asmara, orang tua, atau rekan kerja. Jika Anda merasa tidak mampu lagi, jangan takut untuk pergi. Anda mungkin perlu menjauh dan meninggalkan toksisitas dalam hidup Anda. Butuh waktu untuk memperbaiki segalanya dan kembali ketika Anda merasa lebih baik.

Jika Anda menyadari bahwa Anda berada dalam hubungan yang menciptakan gaslighting, langkah selanjutnya adalah berkonsultasi dengan psikiater, psikolog, atau terapis. Mereka akan membantu Anda mengatasi ketakutan dan keraguan Anda, memahami apa yang Anda alami, dan membantu Anda mengelola kecemasan dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Referensi

  1. York Morris, Susan. 2017. How to Recognize Gaslighting and Get Help. https://www.healthline.com/health/gaslighting. (Diakses pada 23 Maret 2020).
  2. Sarkis, Stephanie Ph.D. 2017. 11 Warning Signs of Gaslighting. https://www.psychologytoday.com/us/blog/here-there-and-everywhere/201701/11-warning-signs-gaslighting. (Diakses pada 23 Maret 2020).
  3. Stern, Robin. 2019. I’ve counseled hundreds of victims of gaslighting. Here’s how to spot if you’re being gaslighted. https://www.vox.com/first-person/2018/12/19/18140830/gaslighting-relationships-politics-explained. (Diakses pada 23 Maret 2020).

About The Author

Manfaat dan Cara Melakukan Power Nap

12 Pertolongan Pertama untuk Sesak Napas (Yang Harus Anda Tahu)