Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Fatty Liver: Gejala, Jenis, Komplikasi, hingga Pencegahan

Myles Bannister

Fatty liver adalah kondisi penumpukan lemak berlebih pada hati. Jika terjadi terus menerus dan tanpa pengobatan, kondisi ini bisa berbahaya.

Apa itu Fatty Liver?

Perlemakan hati atau fatty liver adalah kondisi penumpukan lemak dalam sel hati. Apakah ini berbahaya? Perlemakan hati tidak terlalu berbahaya, tetapi jika terjadi terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan dan sirosis.

Lemak dalam hati itu normal, tetapi jika lebih dari 5-10% berat hati bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius.

Gejala Fatty Liver

Sebagian besar penderita perlemakan hati tidak menunjukkan tanda-tanda khas. Oleh karena itu, peringatan dini perlu diwaspadai.

Tanda-tanda yang perlu diwaspadai:

  • Kehilangan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Kelemahan dan kelelahan.
  • Mimisan
  • Bercak kekuningan pada mata dan kulit, gumpalan darah pada bawah kulit.
  • Nyeri perut dan pembengkakan.
  • Perubahan warna mata.
  • Kulit gatal.
  • Sakit perut.
  • Pembengkakan di kaki.
  • Gangguan proses berpikir/kebingungan dan delirium (gangguan mental yang serius).

Jenis Fatty Liver

Terdapat dua jenis perlemakan hati berdasarkan penyebabnya:

Perlemakan Hati Alkoholik

Hati berlemak alkoholik adalah penumpukan lemak di hati sebagai akibat dari minum alkohol.

Perlemakan Hati Non Alkoholik

Penyakit hati berlemak nonalkohol adalah kondisi penumpukan lemak pada hati yang bukan akibat minum alkohol.

Komplikasi Fatty Liver

Komplikasi utama perlemakan hati non-alkoholik dan nonalcoholic steatohepatitis (NASH) adalah sirosis, yaitu jaringan parut stadium akhir pada hati.

Komplikasi serius yang bisa terjadi:

  • Penumpukan cairan di perut (asites).
  • Pembengkakan pembuluh darah pada kerongkongan (varises esofagus), yang bisa pecah dan berdarah.
  • Kebingungan, mengantuk dan bicara cadel (ensefalopati hepatik).
  • Kanker hati.
  • Gagal hati stadium akhir.
  • Anoreksia.
  • Impotensi.
  • Ginekomastia (pembentukan jaringan payudara pada pria).

Cara Mencegah Fatty Liver

Perubahan gaya hidup sehat dapat mencegah perlemakan hati, seperti menerapkan diet seimbang dan berolahraga.

Perlemakan Hati Non Alkoholik

Cara mencegah perlemakan hati non-alkoholik:

  • Memilih pola makan yang sehat. Pilih pola makan nabati yang sehat dan kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat. Pertahankan porsi makanan yang lebih sedikit.
  • Mempertahankan berat badan. Jika kelebihan berat badan atau obesitas, kurangi kalori dan banyak olahraga. Jika berat badan sehat, pertahankan dengan pola makan sehat dan berolahraga.
  • Rutin olahraga. Berolahraga hampir setiap hari dapat membantu menghindari perlemakan hati. Konsultasikan dengan dokter jika belum berolahraga secara teratur.
  • Makan makanan tertentu. Bawang putih, daun bawang, kopi, asparagus, dan probiotik dapat membantu mencegah perlemakan hati non-alkoholik. Pilih biji-bijian dan berbagai macam buah dan sayuran.

Perlemakan Hati Alkoholik

Cara mencegah perlemakan hati alkoholik:

  • Kurangi minuman beralkohol. Batasi minum alkohol. Wanita bisa minum satu gelas sehari, pria berusia 65 tahun ke atas bisa minum satu gelas sehari, dan pria berusia 65 tahun ke bawah bisa minum dua gelas sehari.
  • Lindungi tubuh dari hepatitis C: Jaga kebersihan dan meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Konsultasi ke dokter. Tanyakan ke dokter jika boleh minum alkohol dengan obat oral resep. Baca peringatan pada label atau kemasan obat-obatan yang dijual bebas. Jangan minum alkohol saat mengonsumsi obat-obatan seperti asetaminofen (obat pereda nyeri dan demam), yang dapat merusak hati jika dikombinasikan dengan alkohol.

Vaksinasi untuk hepatitis A dan B, flu, dan penyakit pneumokokus juga bisa membantu pencegahan.

Referensi

  1. Anonim. 2017. Fatty Liver Disease. https://medlineplus.gov/fattyliverdisease.html. (Diakses pada 14 April 2021)
  2. Anonim. 2020. Nonalcoholic fatty liver disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nonalcoholic-fatty-liver-disease/symptoms-causes/syc-20354567. (Diakses pada 14 April 2021)
  3. Anonim. 2020. Fatty Liver Disease. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15831-fatty-liver-disease. (Diakses pada 14 April 2021)
  4. Anonim. 2019. Fatty Liver Disease (Hepatic Steatosis). https://www.webmd.com/hepatitis/fatty-liver-disease. (Diakses pada 14 April 2021)
  5. Anonim. 2021. Fatty liver symptoms: Signs, causes, everything you need to know. https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/fatty-liver-symptoms-signs-causes-everything-you-need-to-know/articleshow/81735502.cms. (Diakses pada 14 April 2021)
  6. Anonim. 2020. Everything You Need to Know About Fatty Liver. https://www.healthline.com/health/fatty-liver. (Diakses pada 14 April 2021)

About The Author

Minyak Zaitun Menurunkan Kadar Gula Darah

Obesitas: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan