Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Eritrasma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Myles Bannister

Eritrasma atau erythrasma adalah infeksi bakteri pada kulit yang biasanya muncul di lipatan kulit yang lembap. Simak penjelasan mengenai gejala hingga pencegahan yang bisa Anda lakukan, selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Eritrasma?

Eritrasma adalah infeksi bakteri pada kulit yang biasanya muncul di lipatan kulit yang lembap dan hangat.

Erythrasma cenderung menjadi kondisi kulit kronis dan berjangka panjang. Infeksi ini muncul sebagai bercak merah atau kecoklatan pada kulit.

Gejala Eritrasma

Infeksi ini menyebabkan perubahan pada penampilan kulit, seperti:

  • Bercak merah dan kecoklatan.
  • Kulit bersisik.
  • Kulit pecah-pecah, terutama di area kaki.
  • Kulit terlihat keriput.

Pada orang dengan kulit gelap, eritrasma tampak seperti bercak dengan warna yang lebih terang. Penderita biasanya tidak merasakan banyak gejala, tetapi dalam beberapa kasus dapat timbul sensasi terbakar dan gatal, terutama jika infeksi terjadi di selangkangan.

Penyebab Eritrasma

Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium minutissimum. Bakteri ini biasanya hidup di kulit manusia dan dapat tumbuh subur di area yang lembap dan hangat seperti lipatan kulit.

Meskipun dapat menyerang siapa saja, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dan pria. Selain itu, eritrasma juga dapat menyerang orang dengan gangguan atau kondisi medis tertentu seperti:

  • Kurang menjaga kebersihan.
  • Obesitas.
  • Penderita diabetes.
  • Banyak berkeringat.
  • Usia lanjut.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Mengalami gangguan kulit lainnya.

Eritrasma juga dapat menyerang orang-orang yang tinggal bersama, seperti siswa yang tinggal di asrama atau tentara yang tinggal di barak.

Diagnosis Eritrasma

Diagnosis penyakit kulit ini hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis kulit, karena kemiripannya dengan kondisi kulit lain seperti kandidiasis dan dermatitis seboroik. Berikut adalah beberapa cara untuk menegakkan diagnosis:

Wood’s lamp test

Ini adalah prosedur non-invasif yang menggunakan lampu khusus dengan sinar ultraviolet untuk mendeteksi bakteri pada kulit. Bakteri penyebab eritrasma akan memancarkan warna merah di bawah sinar lampu.

Bakteri lain juga dapat muncul selama pemeriksaan ini, jadi dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan diagnosis.

Potasium hidroksida

Tes ini juga disebut sebagai persiapan sebelum tes KOH (kalium hidroksida). Dokter akan mengikis kulit dan memeriksa serpihan kulit di bawah mikroskop. Kemudian, dokter akan menambahkan kalium hidroksida ke sel-sel kulit untuk memastikan apakah infeksi kulit disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Biopsi kulit

Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan melakukan biopsi dengan memotong sebagian kecil kulit untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Namun, prosedur ini jarang dilakukan dan hanya jika tes lain tidak memberikan hasil yang jelas, atau jika tidak ada perbaikan kondisi pada pasien setelah pengobatan.

Jenis Eritrasma

Penyakit kulit ini memiliki tiga jenis, yaitu:

1. Interdigital erythrasma

Infeksi bakteri pada kaki biasanya terjadi di antara dua jari terakhir. Terkadang, penderita juga mengalami infeksi jamur pada kaki secara bersamaan.

2. Intertriginous erythrasma

Kondisi ini lebih sering terjadi pada area kulit yang selalu bergesekan dan sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Infeksi ini terjadi di lipatan kulit seperti:

  • Ketiak.
  • Selangkangan.
  • Bawah payudara.
  • Lipatan di antara bokong.
  • Pusar.
  • Paha.

Infeksi dapat berkembang lebih cepat di area yang memiliki kelebihan lemak, terutama di perut atau kaki yang terdapat luka lecet.

3. Generalized erythrasma

Disebut juga disciform, ini adalah kondisi yang jarang terjadi dan dapat muncul di area tubuh manapun. Eritrasma jenis ini lebih umum terjadi pada wanita yang tinggal di iklim tropis.

Perawatan yang Bisa Dilakukan

Perawatan utama untuk kondisi ini adalah menggunakan sabun antibakteri untuk menyembuhkan infeksi ringan.

Jika area infeksi lebih luas, dokter akan meresepkan antibiotik topikal atau mikrobisida. Salep ini biasanya digunakan selama satu sampai dua minggu dengan dua kali pengolesan dalam sehari. Efek samping yang mungkin timbul adalah ruam, kemerahan, kulit kering, gatal, dan mual.

Untuk infeksi yang lebih serius, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral seperti klaritromisin, eritromisin, tetrasiklin, dan kloramfenikol. Efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan obat ini adalah penurunan nafsu makan, ruam, sakit perut, mual, dan muntah.

Pencegahan Eritrasma

Penyakit kulit ini sulit dihindari jika tinggal di iklim yang panas dan lembap, karena kemudahan berkeringat. Terutama bagi mereka yang bekerja di luar ruangan.

Untuk mencegah kolonisasi bakteri pada kulit, mandilah secara teratur dengan sabun antibakteri, berikan perhatian ekstra pada area lipatan seperti selangkangan, ketiak, dan sela-sela jari kaki. Selain itu, ganti kaos kaki setiap hari dan pastikan sepatu selalu kering.

Pada beberapa kasus, kondisi ini sering tidak menimbulkan gejala. Oleh karena itu, jika Anda menemukan ruam pada kulit yang terasa gatal, segera periksa ke dokter.

Referensi

  1. Anonim. 2021. What Is Erythrasma?. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/what-is-erythrasma. (Diakses pada 9 April 2022).
  2. Bandoim, Lana. 2018. What Is Erythrasma?. https://www.healthline.com/health/erythrasma. (Diakses pada 9 April 2022).
  3. Brannon, Heather L. 2021. Overview of Erythrasma Skin Infection. https://www.verywellhealth.com/what-is-the-erythrasma-skin-infection-1069432. (Diakses pada 9 April 2022).

About The Author

Manfaat Facial Wajah untuk Kulit

Bolehkah Langsung Berhubungan Intim Setelah Suntik KB?