Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Disuria: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Myles Bannister

Disuria adalah kondisi medis di mana seseorang merasakan ketidaknyamanan atau sulit buang air kecil. Ketidaknyamanan yang seringkali menyertai orang yang mengalami disuria adalah rasa nyeri, panas, atau terbakar.

Orang yang mengalami disuria biasanya adalah wanita, terutama wanita muda. Wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko lebih tinggi mengalami disuria. Pada pria, disuria biasanya terjadi pada pria tua.

Penyebab disuria

Disuria memiliki berbagai penyebab. Pengobatan disuria tergantung pada penyebabnya. Sebagian besar penyebab disuria dapat diobati dengan mudah, tetapi ada juga penyebab yang sulit diobati.

Berikut adalah beberapa penyebab disuria:

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih adalah penyebab utama disuria. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui uretra. Infeksi saluran kemih dapat terjadi di ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Infeksi saluran kemih lebih umum terjadi pada wanita.

Biasanya orang dengan infeksi saluran kemih sering buang air kecil dan mengalami urin berbau tidak sedap. Infeksi ini juga disertai nyeri pinggang dan demam.

2. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual juga dapat menyebabkan disuria. Infeksi seperti gonore, klamidia, herpes genital, dan lainnya dapat menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil. Orang yang aktif secara seksual perlu memeriksa kehadiran infeksi.

3. Infeksi vagina

Infeksi vagina disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan bakteri. Bakteri trikomoniasis adalah penyebab infeksi vagina. Wanita dengan infeksi vagina akan mengalami disuria.

4. Infeksi prostat

Infeksi prostat hanya terjadi pada pria. Infeksi prostat atau prostatitis adalah peradangan kelenjar prostat. Pria yang mengalami infeksi prostat akan merasakan terbakar saat buang air kecil.

5. Kista ovarium

Kista ovarium juga dapat menyebabkan disuria. Wanita dengan kista ovarium akan merasa sakit saat buang air kecil. Kista ovarium bisa terjadi di salah satu atau kedua sisi indung telur.

Wanita dengan kista ovarium biasanya mengalami nyeri panggul, nyeri haid, perubahan pada payudara, dan perdarahan vagina yang tidak normal. Kista ovarium juga dapat menyebabkan sulitnya menentukan apakah kandung kemih sudah kosong setelah buang air kecil.

6. Batu ginjal

Batu ginjal terbentuk dari kalsium atau asam urat yang mengeras dan menjadi batu di ginjal. Batu ginjal dapat terjadi di dalam ginjal atau dekat kandung kemih.

Batu ginjal dekat kandung kemih sering menyebabkan sakit saat buang air kecil. Orang dengan batu ginjal biasanya merasakan nyeri pinggang, buang air kecil sering tetapi sedikit, dan perubahan warna urin menjadi kecoklatan.

7. Kanker

Beberapa jenis kanker seperti kanker kandung kemih, kanker uretra, kanker vagina, kanker penis, dan kanker prostat dapat menyebabkan sulit buang air kecil.

8. Masalah medis lainnya

Masalah medis seperti diabetes mellitus, masalah neurologis, efek menopause, dan trauma saat pemasangan kateter juga dapat menyebabkan disuria.

9. Kepekaan terhadap bahan kimia

Kepekaan terhadap bahan kimia seperti produk perawatan tubuh yang digunakan pada area genital juga dapat menyebabkan disuria. Beberapa produk seperti krim, sabun, alat douching, dan alat kontrasepsi mengandung bahan kimia tertentu yang dapat menyebabkan iritasi dan sakit saat buang air kecil.

10. Pengaruh obat

Beberapa obat dapat menyebabkan disuria. Bahan aktif dalam obat-obatan tertentu dapat mengiritasi jaringan kandung kemih, menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.

Gejala disuria

Disuria disertai dengan berbagai gejala. Gejala disuria tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa gejala disuria yang perlu diketahui:

Orang dengan infeksi, kanker, kista, atau masalah medis sering buang air kecil sedikit dan merasakan nyeri dan panas saat buang air kecil.

Disuria yang disebabkan oleh infeksi pada area genital dapat menyebabkan gatal, perdarahan vagina, aroma dan warna urin yang berbeda. Disuria juga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual.

Disuria akibat kepekaan terhadap bahan kimia dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan kemerahan pada area genital. Orang yang mengalami disuria akibat pengaruh obat akan merasakan nyeri saat buang air kecil.

Pengobatan disuria

Pengobatan disuria tergantung pada penyebabnya. Jika disuria disebabkan oleh infeksi, pengobatannya adalah dengan menggunakan antibiotik yang sesuai dengan jenis infeksi yang terjadi.

Ada antibiotik yang diminum secara oral dan ada yang diberikan melalui infus. Pada infeksi vagina, antibiotik dapat berupa suppositoria dan krim yang dimasukkan ke dalam vagina.

Jika disuria disebabkan oleh peradangan, obat antiinflamasi dapat digunakan. Pengobatan disuria secara alami melibatkan minum banyak air putih dan menghindari penggunaan bahan kimia pada area genital.

Semoga ulasan mengenai disuria ini bermanfaat bagi Anda.

About The Author

Bahaya, Jangan Minum Kopi di Jam Ini

Fungsi Air Liur bagi Kesehatan