Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cara Mengatasi Bayi Gumoh Setelah Menyusu

Myles Bannister

Bayi sering gumoh setelah menyusui dan muntah sama-sama mengeluarkan makanan atau cairan dari lambung. Bedanya, bayi sering gumoh bersifat pasif atau spontan mengalirkan air ke bawah baik itu sedikit seperti ludah atau cukup banyak. Sementara muntah cenderung dalam jumlah banyak disertai dorongan dan atau tanpa kontraksi lambung.

Penyebab Bayi Gumoh?

Meski terbilang normal, tapi apabila bayi sering gumoh terus menerus bisa mengakibatkan berbagai komplikasi yang mengganggu pertumbuhan bayi.

Lebih jelasnya berikut ini penyebab bayi sering gumoh:

  1. ASI dalam jumlah berlebihan.
  2. Posisi menyusui yang salah atau pemakaian dot yang tidak tepat.
  3. Klep penutup lambung yang belum berfungsi dengan baik.
  4. Fungsi pencernaan bayi yang belum sempurna.
  5. Aktivitas bergerak yang terlalu aktif.

Cara Mengatasi Bayi Gumoh

Beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mengurangi gumoh pada bayi:

  1. Jumlah ASI atau susu yang diberikan pada bayi harus dikurangi jika bayi sering gumoh.
  2. Jangan dudukkan bayi di kursi khusus bayi setelah menyusui.
  3. Hindari aktivitas berlebihan setelah bayi menyusu.
  4. Berikan susu atau ASI dalam jumlah yang sedikit tapi sering.
  5. Segera sendawakan bayi setelah menyusu.
  6. Pastikan lubang dot tidak terlalu kecil atau lebar.
  7. Jika bayi sangat lapar, jangan memberikan susu atau ASI terlebih dahulu.
  8. Posisikan bayi dalam keadaan miring dengan kepala lebih tinggi dari kaki.
  9. Jangan langsung mengangkat bayi setelah gumoh atau muntah.
  10. Jika bayi gumoh melalui hidung, biarkan saja.
  11. Jika bayi tersedak, segera miringkan atau tengkurapkan bayi.
  12. Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan memberikan larutan rehidrasi oral.
  13. Membantu bayi beristirahat.
  14. Tidak perlu memberikan obat antimual pada bayi, kecuali atas anjuran dokter.

Muntah Bisa Menandakan Gejala Penyakit

Kadang-kadang, gumoh atau muntah bisa menjadi gejala penyakit yang lebih serius. Hubungi dokter jika Anda melihat tanda-tanda peringatan pada bayi Anda seperti berikut ini:

  • Tanda-tanda dehidrasi.
  • Demam.
  • Menolak untuk menyusui atau minum susu formula.
  • Muntah selama lebih dari 12 jam.
  • Ruam yang tidak memerah.
  • Kantuk atau iritabilitas berat.
  • Fontanel yang menonjol.
  • Sesak napas.
  • Perut kembung.
  • Darah atau empedu dalam muntahan.
  • Muntah terus-menerus dalam waktu setengah jam setelah makan.

Beberapa gejala gumoh yang menandakan penyakit lainnya:

1. Darah atau empedu dalam muntahan

Ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan jika bayi Anda baik-baik saja sebelum ia muntah. Namun, hubungi dokter jika bayi terus muntah diertai darah atau jika jumlahnya meningkat.

2. Muntah terus-menerus pada bayi setengah jam setelah makan

Ini mungkin disebabkan oleh stenosis pilorus, yang merupakan kondisi langka. Stenosis pilorus membutuhkan perhatian medis segera.

Demikian penyebab bayi sering gumoh atau muntah hingga cara mengurangi gumoh pada bayi. Selalu periksakan bayi jika gumoh atau muntah tidak kunjung berhenti ya, Teman Sehat!

Demikian penyebab bayi sering gumoh atau muntah hingga cara mengurangi gumoh pada bayi. Selalu periksakan bayi jika gumoh atau muntah tidak kunjung berhenti ya, Teman Sehat!

About The Author

10 Cara Mengatasi Kantung Mata yang Bengkak dan Hitam

Waspada, Ini 7 Bahaya Duduk Terlalu Lama bagi Kesehatan