Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bunuh Diri: Penyebab, Gejala, Cara Mencegahnya

Myles Bannister

Bunuh diri adalah tindakan seseorang untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Ada berbagai cara yang ditempuh para pelaku, seperti memotong urat nadi, minum racun serangga, mengonsumsi obat melebihi dosis, menggunakan senjata api, atau menabrakkan diri ke kendaraan yang tengah melintas.

Tindakan bunuh diri marak terjadi, termasuk di Amerika Serikat. Data dari American Foundation of Suicide Prevention menunjukkan bahwa tak kurang dari 47 ribu warga Amerika meregang nyawa akibat mengakhiri hidupnya sendiri.

Ada 6 penyebab utama bunuh diri, yaitu:

1. Depresi

Depresi adalah penyebab utama bunuh diri. Seseorang seringkali ingin mengakhiri hidup karena depresi yang berkepanjangan.

Ada banyak kondisi yang bisa membuat seseorang menjadi depresi, seperti putus cinta, kehilangan anggota keluarga atau orang terdekat, kehilangan pekerjaan, kesulitan ekonomi, terkena kasus pidana, menjadi korban perundungan (bullying), atau mengalami trauma mendalam (kekerasan seksual, dll).

Akibat masalah yang tak kunjung usai, seseorang menganggap mengakhiri hidup sebagai jalan keluar satu-satunya. Mereka merasa bahwa kehadiran mereka tidak berarti lagi, bahkan bagi orang-orang terdekat.

2. Kurangnya Dukungan

Ketika seseorang mengalami depresi dan membutuhkan dukungan moral, motivasi, atau bantuan lainnya tapi tidak ada yang peduli, potensi untuk bunuh diri meningkat.

Orang yang mengalami depresi mungkin masih ingin bertahan dalam kesulitan dan tidak ingin mengakhiri hidup. Tetapi mereka butuh dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Keadaan yang membuat orang merasa diabaikan oleh orang-orang yang seharusnya mendukungnya akan membuatnya merasa sangat sendirian, putus asa, dan menganggap bahwa hidupnya tidak berarti lagi. Akibatnya, keinginan untuk bunuh diri semakin kuat.

3. Masalah Psikologis

Jika masalah psikologis seseorang parah, itu bisa menyebabkan bunuh diri.

Masalah psikologis lebih parah dari depresi. Orang-orang dengan kondisi ini sulit diidentifikasi. Tetapi masalah psikologis sebenarnya bisa diatasi jika ditangani sejak dini.

Penanganan medis yang cepat diperlukan untuk menyembuhkan kondisi mereka sebelum semakin parah dan menyebabkan keinginan untuk bunuh diri.

4. Keinginan untuk Mati

Beberapa orang bunuh diri bukan karena depresi, tetapi karena mereka memang ingin mati!

Dalam beberapa kasus, seseorang menderita penyakit yang sulit disembuhkan dan menganggap bahwa mati adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa sakit yang dialami.

5. Tindakan Impulsif

Orang-orang yang bersifat impulsif atau melakukan tindakan atas dorongan hati berisiko melakukan bunuh diri.

Jika impulsif dikombinasikan dengan kondisi negatif seperti depresi, seseorang bisa melakukan tindakan tersebut tanpa berpikir panjang tentang akibat yang akan terjadi.

6. Terjebak dalam Kesalahan Masa Lalu

Masih belum bisa melupakan kesalahan masa lalu juga menjadi penyebab bunuh diri yang umum.

Rasa bersalah yang tidak hilang memberikan tekanan batin yang kuat pada seseorang hingga akhirnya ia tidak mampu lagi menahannya. Akhirnya, mengakhiri hidup dianggap sebagai jalan keluar dari perasaan tersebut.

Tanda-Tanda Percobaan Bunuh Diri

Meskipun Anda tidak dapat membaca pikiran orang yang berpikir untuk bunuh diri, mereka sering menunjukkan tanda-tanda yang bisa dikenali.

Tanda-tanda tersebut antara lain:

  • Mengatakan bahwa tidak ada harapan lagi.
  • Menyalahkan diri sendiri.
  • Merasa sendiri.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Menutup diri dari lingkungan.
  • Perubahan mood yang tiba-tiba.
  • Menyatakan keinginan untuk bunuh diri.
  • Menjalankan perilaku berbahaya yang mengancam nyawa.
  • Mengucapkan perpisahan kepada orang-orang terdekat.

Jika Anda melihat orang yang menunjukkan tanda-tanda di atas, tenangkan pikirannya dan ajak mereka untuk mencari bantuan profesional.

Cara Mencegah Percobaan Bunuh Diri

Percobaan bunuh diri dapat dicegah. Jika anggota keluarga atau orang terdekat Anda mencoba bunuh diri, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Bicaralah dengan baik-baik dan menjadi pendengar yang empati.
  • Pahami keluhan mereka dan jangan mencoba mengabaikannya.
  • Berikan dukungan dan motivasi.
  • Ajak mereka untuk berkonsultasi dengan psikiater guna mendapatkan terapi yang tepat.

Tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi. Jangan menutup diri dan mintalah bantuan profesional jika mengalami atau melihat gejala bunuh diri. Semoga bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. Suicide Statistics. [https://afsp.org/about-suicide/suicide-statistics/]. Diakses pada 15 Oktober 2019.
  2. Kahn, A. 2019. What You Should Know About Suicide. [https://www.healthline.com/health/suicide-and-suicidal-behavior]. Diakses pada 15 Oktober 2019.
  3. Legg, T. 2018. What are Suicide Thoughts? [https://www.medicalnewstoday.com/kc/suicidal-thoughts-ideation-193026]. Diakses pada 15 Oktober 2019.
  4. Lickerman, A. 2010. The Six Reasons People Attempt Suicide. [https://www.psychologytoday.com/intl/blog/happiness-in-world/201004/the-six-reasons-people-attempt-suicide]. Diakses pada 15 Oktober 2019.

About The Author

Pertolongan Pertama Mengatasi Sawan pada Anak

Memahami Carrier Oil: Jenis dan Penggunaannya