Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bayi Sering Kentut: 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Bayi sering kentut disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum sempurna atau menelan udara saat menyusu. Bayi yang banyak mengeluarkan gas dapat dipengaruhi oleh pola makan ibu atau jenis susu formula tertentu. Simak penjelasan selengkapnya mengenai penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.

Penyebab Bayi Sering Kentut

Bayi sering kentut dapat mengganggu bayi yang baru lahir atau berusia antara satu hingga empat bulan karena kondisi usus bayi belum berkembang dengan sempurna.

Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan bayi sering kentut:

1. Menelan Udara

Bayi dapat menelan udara jika posisi mulutnya tidak tepat saat menyusu dari payudara atau botol. Juga, bayi bisa menelan udara lebih banyak karena banyak mengoceh.

2. Menangis Berlebihan

Bayi sering kentut bisa disebabkan oleh tangisan karena bayi cenderung menelan udara saat menangis. Jika perutnya kembung, Anda mungkin mendengar gas keluar setelah menangis.

Meski sulit untuk mengetahui apakah gas menyebabkan tangisan atau tangisan menyebabkan kembung, yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan bayi yang menangis dan menenangkannya.

3. Masalah Pencernaan

Bayi bisa buang gas saat mengalami sembelit. Pada kasus yang jarang terjadi, keluarnya gas mungkin menandakan masalah asam lambung. Segera konsultasi dengan dokter anak jika bayi mengalami kentut berlebihan dan rewel.

4. Sistem Pencernaan yang Belum Matang

Sistem pencernaan bayi belum matang sehingga bayi lebih banyak mengeluarkan gas daripada orang dewasa. Bayi lebih rentan mengalami masalah pencernaan karena sistem pencernaannya masih dalam tahap perkembangan.

5. Konsumsi Makanan Baru

Bayi yang mulai mengonsumsi makanan padat dan mencoba makanan baru bisa mengalami sering kentut. Pada beberapa bayi, sering buang gas mungkin merupakan tanda kepekaan terhadap makanan tertentu.

6. Susu Formula dengan Gelembung Udara

Jika memberikan susu formula pada anak, pastikan untuk mendiamkannya beberapa menit setelah menuangkan air hangat dan mengocoknya. Semakin banyak mengocok, semakin banyak gelembung udara masuk ke dalam susu, yang bisa menyebabkan bayi mengeluarkan banyak gas.

7. Makan Berlebihan

Makan berlebihan dapat menyebabkan masalah jika perut bayi tidak dapat mengatasi terlalu banyak makanan sekaligus. Makan atau minum terlalu cepat juga dapat menyebabkan kelebihan laktosa dan peningkatan gas usus dari pemecahan laktosa yang berlebihan.

Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut

Gas pada sistem pencernaan bayi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Namun jika bayi sering kentut dan merasa tidak nyaman, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakannya:

1. Bersendawa

Bayi sering menelan udara selama menyusu, jadi bersendawa setelah menyusu dapat membantu menghilangkan udara yang tertelan sebelum masuk ke perut bayi.

Salah satu tanda bayi membutuhkan sendawa saat makan adalah berpaling atau rewel beberapa menit setelah menyusu.

2. Mengatur Posisi saat Menyusu

Cobalah memberi makan bayi dengan posisi yang lebih tegak untuk mengurangi udara yang ditelannya. Jika memberi ASI, pastikan posisi mulut bayi melekat dengan benar dan puting susu selalu penuh dengan ASI.

Jika menggunakan susu formula, hindari mengocok botol terlalu banyak agar tidak ada gelembung udara yang masuk ke dalam susu.

3. Beri Makan Sebelum Menangis

Menangis dapat menyebabkan bayi menelan udara. Pelajari petunjuk lapar pada bayi agar bisa memberi makan sebelum dia menangis.

4. Posisi Colic Carry

Posisi ini dilakukan dengan membaringkan bayi tengkurap di atas lutut atau memegang bayi di bawah perut dengan lengan bawah dan memijat punggungnya dengan lembut. Tekanan lembut pada perut dapat membantu meredakan tekanan gas.

5. Posisi Baby Bicycles

Posisi ini dilakukan dengan membaringkan bayi dan mengayuh kakinya dengan gerakan bersepeda menuju perutnya. Cara ini membantu mendorong udara yang terperangkap.

Anda juga dapat mendorong lembut lutut bayi hingga ke perutnya dan menahannya selama 10 detik, kemudian luruskan kakinya dan ulangi beberapa kali.

6. Posisi Tummy Time

Posisi ini menempatkan perut bayi menyentuh permukaan dan membiarkannya bergerak. Tummy time memperkuat otot tubuh bagian atas dan membantu membebaskan gas yang terperangkap.

7. Pijatan Lembut

Memijat bayi dapat membantu mengatasi bayi sering kentut. Mulai dari perut dan usap lembut ke seluruh tubuh seperti bahu, punggung, dan kaki. Hal ini dapat membuat bayi rileks untuk membuang gas.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Kembung pada bayi adalah hal yang biasa, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, ini dapat menjadi tanda masalah pencernaan yang serius. Hubungi dokter jika bayi sering kentut dengan gejala berikut:

  • Tidak buang air besar, tinja berdarah, atau muntah.
  • Bayi sangat rewel dan tidak bisa tenang.
  • Jika suhu rektal bayi mencapai 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, atau jika bayi berusia di bawah 3 bulan.

Referensi

  1. Anonim. 2013. Gas Pain in Infants and Newborns. https://www.tummycalm.com/infant-gas.html
  2. Bellefonds, Colleen de. 2020. Have a Gassy Baby? What to Know About Infant Gas Symptoms, Remedies and Causes. https://www.whattoexpect.com/first-year/care/gassy-baby/
  3. Brown, Tracy. Infant Gas: How to Prevent and Treat It. https://www.webmd.com/parenting/baby/features/infant-gas#1
  4. Villines, Zawn. 2019. Causes and how to relieve gas in a baby. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324725

About The Author

Trombosis Sinus Kavernosus: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Tips agar Tidak Malas Berolahraga