Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Trombosis Sinus Kavernosus: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Apa Itu Trombosis Sinus Kavernosus?

Trombosis sinus kavernosus adalah penyakit langka dan mengancam hidup yang ditandai dengan gumpalan darah di sinus kavernosus. Kondisi ini pertama kali dijelaskan oleh Bright pada tahun 1831, sebagai komplikasi dari infeksi epidural dan subdural.

Kondisi ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan bayi daripada orang dewasa.

Gejala Trombosis Sinus Kavernosus

Gejala yang umumnya terjadi meliputi:

  • Demam
  • Nyeri kepala atau wajah yang berat dan progresif, terutama di area mata dan dahi
  • Bengkak dan kemerahan di kelopak mata
  • Gerakan bola mata yang terbatas dan nyeri
  • Gangguan penglihatan seperti fotofobia, penglihatan ganda atau diplopia, dan hilangnya penglihatan
  • Kelemahan otot mata yang disebut ophtamoplegia, yang disebabkan oleh neuropati saraf kranial 6

Pada awalnya, gejala biasanya hanya terjadi pada satu mata, kemudian menyebar ke mata lainnya. Gejala tambahan yang mungkin muncul meliputi kekakuan leher dan mati rasa di wajah.

Pada kondisi yang parah dan jika infeksi menyebar ke sistem saraf pusat, dapat timbul penurunan kesadaran, kebingungan, kejang, dan defisit neurologis.

Penyebab Trombosis Sinus Kavernosus

Sinus kavernosus adalah ruang berongga di dasar tengkorak yang berfungsi untuk mengalirkan darah vena dari area wajah.

Gumpalan darah pada sinus kavernosus biasanya terbentuk sebagai respons terhadap infeksi bakteri untuk mencegah penyebaran infeksi ke tubuh. Gumpalan darah tersebut sering menghalangi aliran darah dari otak, menyebabkan peningkatan tekanan dalam sinus kavernosus, dan merusak otak, mata, dan saraf yang berada di antara keduanya.

Penyebab terbentuknya gumpalan darah meliputi:

  1. Infeksi atau septik di area wajah (dari mulut hingga hidung), seperti abses, selulitis, sinusitis, faringitis, otitis, mastoiditis, dll. Organisme yang paling umum menjadi penyebab adalah Staphylococcus aureus. Beberapa organisme lain yang juga dapat menjadi penyebab adalah Streptococcus species, Pneumococcus, Aspergillosis, Zygomycosis.
  2. Non-infeksi atau aseptik, seperti cedera kepala berat, pembedahan, dan kehamilan.

Faktor Risiko Trombosis Sinus Kavernosus

  • Infeksi di area wajah
  • Sinusitis akut
  • Infeksi peri-orbital
  • Trombofilia (peningkatan pembekuan darah alami dalam tubuh)
  • Perempuan hamil atau setelah melahirkan
  • Perempuan yang mengonsumsi pil kontrasepsi atau terapi pengganti hormon

Diagnosis Trombosis Sinus Kavernosus

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Temuan pemeriksaan fisik yang khas meliputi:

  • Demam atau suhu tubuh >37.5 o C dengan pola “picket fence”, disertai takikardi atau hipotensi
  • Pemeriksaan neurologis atau saraf menunjukkan gangguan kesadaran, kelesuan, kejang, dan sindrom stroke seperti kelemahan pada satu sisi tubuh
  • Pada mata, terdapat pembengkakan di area periorbital, kelopak mata kemerahan, kelopak mata bagian atas yang turun dan menutupi bola mata, gerakan bola mata yang terbatas dan nyeri, papilledema, fotofobia, penurunan ketajaman penglihatan, dan lainnya
  • Neuropati saraf kranial 6
  • Pemeriksaan sensoris pada daerah wajah

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi:

  • CT-Scan atau MRI, untuk melihat adanya gambaran sinus kavernosus yang menonjol, aliran darah pada sinus kavernosus yang terhambat, gambaran sinusitis, dan sebagainya.
  • Pemeriksaan darah rutin, untuk melihat adanya peningkatan leukosit atau sel darah putih, C-reactive protein (CRP), dan erythrocyte sedimentation rate (ESR)
  • D-dimer
  • Kultur darah
  • Pungsi lumbal, untuk menyingkirkan kondisi meningitis
  • Skrining untuk trombofilia

Pengobatan Trombosis Sinus Kavernosus

Terapi utama meliputi pemberian antimikroba dan antikoagulan. Pada kasus yang disebabkan oleh sinusitis, mungkin perlu dilakukan tindakan pembedahan untuk mengeluarkan nanah dari sinus jika respons terhadap terapi antibiotik tidak baik dalam 24 jam.

Terapi tambahan dapat meliputi pemberian kortikosteroid untuk mengatasi disfungsi saraf kranial.

Komplikasi Trombosis Sinus Kavernosus

Komplikasi yang sering terjadi akibat infeksi yang menyebar dari sinus kavernosus adalah meningitis dan sepsis. Menurut data statistik, 1 dari 3 orang meninggal akibat kondisi ini.

Pada mereka yang sembuh, mungkin mengalami gejala sisa seperti:

  • Kejang
  • Nyeri kepala
  • Gangguan penglihatan
  • Gumpalan darah di tempat lain seperti tungkai, paru-paru, dan otak

Referensi

  1. Mokgacha, K., Maruza, M.P., Sesay, S. O., Rwegerera, G. M.. 2017. Cavernous sinus thrombosis in a 14-year old boy. The Turkish Journal of Pediatrics; 59: 719-23.
  2. Plewa, M. C., Tadi, P., Gupta, M.. 2020. Cavernous Sinus Thrombosis. [Online] Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/

About The Author

Diet Sehat untuk Hidup Sehat, Bukan Sekadar Menurunkan Berat Badan!

Bayi Sering Kentut: 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya