Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bahaya Tindik Kelamin: Infeksi Hingga Sulit Punya Anak!

Myles Bannister

Bagian-bagian Alat Kelamin yang Bisa Ditindik

Memiliki tindikan di bagian tubuh seperti telinga tentunya sudah biasa. Di Indonesia, tindik telinga untuk wanita biasanya dilakukan saat bayi baru lahir. Tindik kuping menjadi ciri khas bayi perempuan dan pemisah dengan bayi laki-laki.

Tindik bagi orang dewasa adalah cara untuk mengekspresikan diri. Bagian tubuh yang dapat ditindik semakin beragam, tidak hanya telinga. Beberapa orang bahkan mencoba untuk menindik kemaluan.

Tentunya, bagian alat kelamin yang dapat ditindik tidak sembarangan. Tindik penis dapat dilakukan pada penis dan kepala penis, terutama di area sekitar lubang. Menembus kedua sisi penis tidak disarankan karena dapat mengganggu aktivitas seksual dan reproduksi.

Sedangkan untuk tindik vagina, dapat dilakukan pada klitoris, selubung klitoris, labia atau bibir kemaluan bagian dalam dan luar. Tindik pada bagian lain tidak disarankan karena dapat mengganggu fungsi vagina.

Bagian yang paling populer untuk tindik vagina adalah klitoris karena dapat meningkatkan sensitivitasnya. Sayangnya, tidak semua wanita dapat menindik klitoris karena ukurannya tidak cukup besar untuk dipasangi perhiasan.

Risiko Tindik Kelamin

Segala jenis tindik pada bagian tubuh memiliki risiko, tetapi tindik pada kemaluan lebih berbahaya karena merupakan area yang sensitif. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi akibat tindik vagina atau penis:

1. Infeksi

Risiko pertama tindik vagina atau penis adalah infeksi. Tindik dapat menyebabkan luka dan membuat kulit lebih rentan terhadap bakteri dan virus. Penggunaan alat tindik yang tidak steril juga dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seperti hepatitis B atau C, HIV, atau penyakit menular seksual lainnya.

Infeksi akibat tindik mungkin tidak langsung terlihat. Selain itu, kebiasaan kurang menjaga kebersihan kemaluan juga dapat menjadi pemicu infeksi.

2. Pendarahan abnormal

Risiko kedua tindik kelamin adalah pendarahan abnormal akibat luka pada kemaluan. Risiko ini dapat terjadi pada pria dan wanita. Pendarahan pada penis dapat menyebabkan impotensi.

Pada tindik vagina, bekas luka dapat menyebabkan jaringan parut yang mengganggu. Jika terjadi pendarahan, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Kerusakan saraf

Risiko lebih serius dari tindik vagina atau penis adalah kerusakan saraf. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan kesulitan ereksi dan ejakulasi dini pada pria, yang pada akhirnya dapat menyebabkan impotensi. Kerusakan saraf pada vagina dapat menyebabkan hilangnya sensitivitas dan penyempitan saluran kemih.

4. Melukai pasangan

Tindik kemaluan juga berisiko melukai alat kelamin pasangan saat berhubungan seksual. Meskipun perhiasan yang dipasang diklaim aman, risiko melukai diri sendiri dan pasangan selalu ada, terutama jika tindik tidak dirawat dengan baik.

5. Sulit punya anak

Fakta bahwa tindik kemaluan dapat membahayakan area kelamin juga menyebabkan sulitnya memiliki anak. Hal ini tidak selalu terjadi, tetapi jika mengalami salah satu risiko yang paling berbahaya, sistem reproduksi juga dapat terganggu.

Tips Aman Melakukan Tindik Kelamin

Banyak orang membuktikan bahwa tindik kelamin aman dan dapat meningkatkan gairah seksual, tetapi risiko tidak dapat diabaikan. Sebelum melakukan tindik vagina atau penis, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko:

1. Pilih tempat tindik dengan hati-hati

Tindik harus dilakukan oleh tenaga profesional dan menggunakan alat yang steril. Jangan sembarangan memilih tempat untuk tindik, terutama untuk area yang sangat pribadi. Pastikan letak tindik dan perhiasan yang dipilih tidak berbahaya bagi Anda dan pasangan.

2. Jaga kebersihan tubuh

Jangan lupa menjaga kebersihan tubuh Anda. Jika ingin terhindar dari infeksi, pastikan menjaga kebersihan kemaluan sebelum dan setelah melakukan tindik. Jika terjadi iritasi, segera konsultasikan dengan dokter untuk perawatan lebih lanjut.

3. Perhatikan kondisi kesehatan

Tindik tidak cocok untuk semua orang. Tindik vagina dan penis sebaiknya tidak dilakukan oleh orang dengan diabetes, mengonsumsi obat pengencer darah, sedang hamil, atau sedang menurunkan imunitas. Sebelum melakukan tindik, pastikan kondisi kesehatan Anda.

Melakukan tindik kelamin tanpa memperhatikan kondisi kesehatan dapat meningkatkan risiko. Ini berlaku untuk semua orang yang ingin melakukan tindik, bukan hanya tindik kelamin.

Keputusan untuk melakukan tindik kelamin kembali pada masing-masing individu. Jika ingin melakukannya, pastikan Anda siap dan memahami semua risikonya.

About The Author

Waaspadai! Dampak Kelebihan Hormon Estrogen pada Pria

Alasan Buang Air Kecil setelah Berhubungan Intim itu Penting