Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Apakah Cacing Kawat pada Belalang Berbahaya bagi Manusia?

Myles Bannister

Jika kita mengonsumsi serangga yang terinfeksi cacing kawat horsehair worm, apakah akan berdampak pada kesehatan?

Cacing rambut kuda sering menginfeksi serangga seperti belalang sembah, jangkrik, kecoa, atau kumbang. Menurut penelitian di Prancis pada tahun 2005, larva cacing bulu kuda masuk ke dalam tubuh belalang melalui air yang diminumnya. Cacing ini mengontrol semua bagian tubuh serangga, kecuali kepala dan kaki.

Saat cacing kawat dewasa, ia mengeluarkan protein yang mempengaruhi saraf utama serangga, membuatnya terhipnotis dan menceburkan diri ke air. Di sana, cacing belalang keluar dari tubuh serangga dengan ukuran yang panjangnya bisa mencapai 50 sentimeter. Setelah itu, belalang mati tenggelam.

Meskipun terlihat mengerikan, cacing bulu kuda pada manusia tidak berbahaya. Larva cacing ini bisa masuk ke dalam tubuh hewan berukuran besar, tapi biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Cerita tentang cacing ini menginfeksi manusia sebenarnya merujuk pada cacing hair-filaria worms yang memiliki bentuk mirip.

Pilihan makanan berbahan serangga tidak perlu lagi khawatir tentang infeksi cacing ini, bukan?

Sebagai tambahan informasi, berikut adalah jenis cacing yang bisa hidup di dalam tubuh manusia.

Baca juga: Bahaya Cacingan bagi Anak-Anak dan Dewasa

5 Cacing Parasit yang Bisa Hidup di Tubuh Manusia

Ketika terinfeksi parasit, cacing pipih dan cacing gelang dapat menjadi penyebab. Kedua jenis cacing ini tidak selalu terlihat dengan mata telanjang dan bisa ditemukan di berbagai habitat.

1. Cacing pita

Anda bisa terinfeksi cacing pita jika meminum air atau makan daging yang terkontaminasi telur atau larvanya. Cacing pita menanamkan kepala mereka ke dinding usus manusia dan dapat menghasilkan telur yang bermigrasi ke bagian tubuh lainnya.

Cacing pita terlihat seperti pita putih panjang, bisa tumbuh hingga 50 kaki, dan hidup di tubuh manusia selama 30 tahun.

2. Cacing pipih

Orang jarang terinfeksi cacing pipih atau daun berbentuk pipih. Sumber utama infeksi cacing pipih pada manusia adalah sayuran air mentah dan tanaman air tawar lainnya. Infeksi juga bisa terjadi melalui minum air yang terkontaminasi.

Cacing pipih hidup di usus manusia, darah, atau jaringan tubuh. Ada banyak jenis cacing pipih, tetapi tidak ada yang tumbuh lebih dari beberapa inci panjangnya.

3. Cacing gelang

Cacing gelang ditularkan melalui feses dan tanah terkontaminasi. Kontak langsung dengan larva cacing gelang dapat terjadi saat berjalan di tanah yang terinfeksi.

Cacing gelang hidup di usus kecil dan menempel pada dinding usus dengan “kail”. Panjangnya biasanya kurang dari setengah inci.

4. Cacing kremi

Cacing kremi kecil atau pinworms adalah cacing yang tidak berbahaya, tetapi umum pada anak-anak. Cacing kremi hidup di usus besar dan rektum. Betina bertelur di sekitar anus, terjadi terutama pada malam hari.

Telur dapat bertahan hidup di tempat tidur, pakaian, dan benda lainnya. Infeksi terjadi saat telur tertelan atau terhirup. Telur sangat kecil sehingga dapat terhirup melalui udara. Anak-anak dan pengasuh di institusi lebih rentan terinfeksi.

5. Cacing trikinosis

Cacing trikinosis jarang menginfeksi hewan. Infeksi pada manusia terjadi saat mengonsumsi daging yang mengandung larva cacing trikinosis. Larva cacing matang di usus dan dapat melakukan perjalanan ke otot dan jaringan.

Itulah lima jenis cacing yang dapat hidup di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah infeksi.

Itulah lima jenis cacing yang dapat hidup di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah infeksi.

About The Author

Hipertensi Maligna: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Dampak Buruk Kebiasaan Menahan Lapar