Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Antikoagulan – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Myles Bannister

Penggumpalan darah memang penting agar terjadi pendarahan terus menerus. Tapi jika terjadi di bagian yang tidak seharusnya seperti jantung, otak, dan hati, itu dapat membahayakan.

Penggumpalan darah di bagian tubuh tersebut berisiko menyebabkan stroke yang fatal. Oleh karena itu, simak informasi lebih lanjut mengenai Antikoagulan, termasuk indikasi, kontraindikasi, dosis, dan efek sampingnya.

Penggunaan Antikoagulan

Antikoagulan digunakan untuk mencegah penggumpalan darah. Penggunaan utama Antikoagulan adalah untuk mencegah pembentukan trombus atau memecah trombus yang sudah terbentuk di dalam vena.

Trombus adalah kumpulan jaringan fibrin dengan trombosit dan sel darah merah. Antikoagulan banyak digunakan untuk mengatasi trombosis di dalam kaki tetapi kurang efektif pada pembentukan trombus di dalam arteri.

Bentuk Sediaan Antikoagulan

Ada dua jenis bentuk sediaan Antikoagulan, yaitu oral dan parenteral. Antikoagulan oral tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Antikoagulan parenteral umumnya tersedia dalam bentuk cairan injeksi dan intravena.

Macam-Macam Antikoagulan

Antikoagulan dibedakan berdasarkan bentuk sediaan, yaitu oral dan parenteral. Baik Antikoagulan Oral maupun Antikoagulan Parenteral memiliki beberapa jenis kandungan obat.

Berikut adalah informasi penting tentang beberapa jenis kandungan Antikoagulan berdasarkan sediaan:

1. Antikoagulan Oral

Indikasi utama penggunaan Antikoagulan Oral adalah mengatasi trombosis vena dalam. Antikoagulan Oral juga digunakan untuk terapi embolisme paru, fibrilasi atrium dengan risiko embolisasi, pasca penggantian lutut atau pinggul, dan pasien dengan katup jantung prostetik mekanik.

Beberapa kandungan obat Antikoagulan Oral adalah Apiksaban, Dabigatran eteksilat, Rivaroksaban, dan Natrium warfarin. Setiap kandungan tersebut memiliki indikasi, kontraindikasi, dosis, dan efek samping tertentu.

1. Apiksaban

  • Indikasi – Pencegahan tromboemboli vena pada pasien dewasa pasca operasi penggantian pinggul atau lutut.
  • Kontraindikasi – Pendarahan aktif, penyakit hati terkait koagulopati, dan faktor risiko perdarahan lainnya.
  • Dosis – 2,5 mg dua kali sehari dan diberikan 12-24 jam setelah operasi selama 10-14 hari (pasca penggantian lutut) atau 32-38 hari (pasca penggantian pinggul).
  • Efek Samping – Anemia, perdarahan, memar, dan mual.
  • Nama Dagang – Eliquis

2. Dabigatran eteksilat

  • Indikasi – Profilaksis primer tromboemboli vena pada pasien dewasa pasca operasi penggantian pinggul dan lutut total, profilaksis embolisme stroke dan sistemik pada pasien dengan fibrilasi atrial, dan terapi trombosis vena dalam akut (DVT).
  • Kontraindikasi – Hipersensitivitas, gangguan fungsi ginjal berat, manifestasi perdarahan, gangguan hemostasis spontan atau farmakologikal, kerusakan organ hati yang parah, dan lainnya.
  • Dosis – 1 kapsul (dosis 110 mg/tablet) dalam sehari yaitu 1-4 jam setelah operasi lalu dilanjutkan pada hari berikutnya 2 x 1 kapsul (110 mg) sekali sehari selama 10 hari. Dosis bisa berbeda dalam kasus tertentu.
  • Efek Samping – Mimisan, reaksi alergi, dispepsia, perdarahan gastrointestinal, anemia, nyeri abdomen, diare, mual, gangguan fungsi hati, perdarahan pada kulit, dan hematuria.
  • Nama Dagang – Campto, Pradaxa

3. Rivaroksaban

  • Indikasi – Menurunkan risiko stroke dan embolisme pada pasien atrial fibrilasi nonvalvular dengan riwayat stroke.
  • Kontraindikasi – Hipersensitivitas, pendarahan, penyakit hati terkait koagulopati, kehamilan, menyusui, dan pemberian bersamaan dengan antijamur azol.
  • Dosis – 15-30 mg sekali sehari tergantung indikasi.
  • Efek Samping – Anemia, pusing, sakit kepala, pingsan, hemoragik mata (termasuk hemoragik konjungtiva), takikardi, hipotensi, hematoma, epistaksis, pendarahan gastronintestinal, dan lainnya.

4. Natrium warfarin

  • Indikasi – Profilaksis embolisasi pada pasien jantung rematik dan fibrilasi atrium, profilaksis pada pasien pasca pemasangan katup jantung prostetik, dan pasien dengan serangan iskemik serebral yang transien.
  • Kontraindikasi – Kehamilan, tukak peptik, hipertensi berat, dan endokarditis bakterial.
  • Dosis – 10 mg sehari selama 2 sampai 4 hari (dosis awal) dan 2-10 mg sekali sehari (dosis penunjang).
  • Efek Samping – Perdarahan, reaksi alergi, alopesia, diare, mual, muntah, hematokrit turun, nekrosis kulit, purple toes, sakit kuning, disfungsi hati, dan lainnya.
  • Nama Dagang – Warfarin, Simarc

2. Antikoagulan Parenteral

Ada empat macam Antikoagulan Parenteral, yaitu Heparin, Heparin berat molekul rendah, Heparinoid, dan Fondaparinuks.

1. Heparin

  • Indikasi – Pengobatan pada trombosis vena dalam dan embolisme paru, angina tidak stabil, profilaksis pada bedah umum, dan infark miokard.
  • Kontraindikasi – Hemofilia, trombositopenia, tukak lambung, perpendarahan serebral yang baru terjadi, hipertensi berat, penyakit hati berat, gagal ginjal, dan hipersensitivitas.
  • Dosis – Tergantung indikasi medis.
  • Efek Samping – Pendarahan, nekrosis kulit, trombositopenia, hiperkalsemia, reaksi hipersensitivitas, dan osteoporosis.

2. Heparin berat molekul rendah

1. Dalteparin natrium
  • Indikasi – Profilaksis pra dan pasca pembedahan.
  • Kontraindikasi – Hipersensitif, trombositopenia, tukak gastroduodenum akut, cerebral hemorage, endokarditis subakut, luka dan pembedahan pada SSP, mata dan telinga.
  • Dosis – Tergantung indikasi medis.
  • Efek Samping – Pendarahan, nekrosis kulit, trombositopenia, hiperkalsemia, reaksi hipersensitivitas, dan osteoporosis.
2. Enoksaparin
  • Indikasi – Pengobatan trombosis vena yang berhubungan dengan operasi ortopedi atau operasi umum, gagal pernapasan, infeksi parah, dan penyakit rematik.
  • Kontraindikasi – Hemofilia, trombositopenia, tukak lambung, perpendarahan serebral yang baru terjadi, hipertensi arteri sedang sampai berat, dan hipersensitif.
  • Dosis – 20-40 mg per hari tergantung indikasi medis.
  • Efek Samping – Pendarahan, nekrosis kulit, trombositopenia, hiperkalsemia, reaksi hipersensitivitas, dan osteoporosis.
  • Nama Dagang – Lovenox
3. Nadroparin kalsium
  • Indikasi – Profilaksis pencegahan tromboemboli vena pada pembedahan pasien dengan risiko sedang atau tinggi.
  • Kontraindikasi – Hipersensitif, riwayat trombopenia berat, lesi organ yang mengarah ke perdarahan.
  • Dosis – Tergantung indikasi medis.
  • Efek Samping – Perdarahan, trombositopenia, hiperkalemia, reaksi hipersensitif.
  • Nama Dagang – Fraxiparine, Fraxiparine Forte
4. Parnaparin
  • Indikasi – Profilaksis trombosis vena dalam dan terapi gangguan vena akibat kondisi trombotik.
  • Kontraindikasi – Kehamilan, menyusui, riwayat trombositopenia, pendarahan, nefropati berat, pankreatopati, hipertensi arteri berat, hipersensitivitas.
  • Dosis – Tergantung kondisi pasien.
  • Efek Samping – Pendarahan, reaksi alergi, trombositopenia, dan nekrosis di area lokasi penyuntikan.
  • Nama Dagang – Fluxum

3. Heparinoid

Kandungan Heparinoid adalah Danaparoid. Danaparoid digunakan pada pasien yang menjalani bedah umum atau bedah ortopedik untuk profilaksis trombosis vena dalam.

4. Fondaparinuks

Fondaparinuks adalah pentasakarida sintetis yang menghambat faktor X teraktivasi. Kandungan yang termasuk Fondaparinuks adalah Natrium fondaparinuks. Natrium fondaparinuks digunakan untuk profilaksis tromboemboli vena.

Itulah informasi ringkas tentang macam-macam Antikoagulan. Perlu diingat bahwa Antikoagulan memiliki efek samping yang serius. Jika Anda ingin menggunakan obat Antikoagulan, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter.

Sumber:

  1. PIONAS-BPOM: Antikoagulan Parenteral. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-sistem-kardiovaskuler-0/26-antikoagulan-dan-protamin/262-antikoagulan-parenteral [diakses pada 13 Mei 2019]
  2. PIONAS-BPOM: Antikoagulan Oral. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-sistem-kardiovaskuler-0/26-antikoagulan-dan-protamin/261-antikoagulan-oral [diakses pada 13 Mei 2019]

About The Author

Manfaat Lari Zig-Zag dan Cara Melakukannya

Hal yang Harus Dipertimbangan Sebelum Menggunakan IUD