Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hal yang Harus Dipertimbangan Sebelum Menggunakan IUD

Myles Bannister

Bagi Anda dan pasangan yang ingin mencegah atau menjaga jarak kehamilan, biasanya akan memilih menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Ada beberapa pilihan alat kontrasepsi yang bisa bertahan jangka panjang, salah satunya adalah IUD. Namun, sebelum memutuskan pakai KB IUD atau spiral, sebaiknya perhatikan beberapa pertimbangan berikut ini.

Pertimbangan Sebelum Menggunakan IUD

Untuk alasan tertentu, IUD sering kali dipilih oleh beberapa pasangan suami istri karena dianggap memiliki berbagai kelebihan. Selain mudah dan praktis, IUD mampu mencegah kehamilan secara efektif. Tetapi, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum menggunakan KB spiral, seperti:

1. Informasi Seputar IUD

Pentingnya kesepakatan antara suami dan istri dalam memilih kontrasepsi. Bicarakan dengan jelas mengenai kontrasepsi apa yang paling nyaman untuk Anda berdua.

Sebelum memutuskan untuk menggunakan IUD, penting untuk mencari dan mengetahui informasi terkait alat kontrasepsi yang akan digunakan. IUD terbagi menjadi dua jenis:

  • IUD lapis tembaga (KB spiral non hormonal) : Jenis IUD ini berfungsi mencegah kehamilan dengan melepaskan tembaga yang melapisi KB spiral berbentuk T dari plastik. Tembaga tersebut akan menghambat sel sperma agar tidak bisa membuahi sel telur.
  • IUD hormonal : IUD hormonal adalah KB spiral berbentuk T dari plastik yang melepaskan hormon progesteron. Hormon ini membuat lendir serviks mengental sehingga sperma tidak bisa masuk ke rahim.

2. Efektivitas IUD

Salah satu pertimbangan sebelum pemasangan IUD adalah efektivitasnya. Menurut pakar kesehatan, KB spiral merupakan salah satu alat kontrasepsi paling efektif dengan tingkat keberhasilan mencapai 99 persen dalam mencegah kehamilan.

3. Prosedur Pemasangan IUD

Pertimbangan lainnya sebelum memasang KB IUD adalah prosedur pemasangannya. Prosedur pemasangan alat kontrasepsi ini hanya bisa dilakukan oleh dokter dan membutuhkan waktu beberapa menit.

Sebelum prosedur dimulai, dokter mungkin akan memberikan obat pereda nyeri terlebih dahulu untuk mengurangi rasa tidak nyaman selama pemasangan IUD. Selanjutnya, vagina akan dibuka menggunakan spekulum untuk membersihkan vagina dengan larutan antiseptik. Kemudian, anestesi lokal disuntikkan ke leher rahim sambil memasukkan alat steril seperti uterine sound untuk mengukur kedalaman rahim. Setelah itu, IUD yang telah dibengkokkan bagian lengannya dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina. Ketika sudah berada di dalam rahim, bagian lengan IUD yang tadinya bengkok akan terbentang membentuk huruf T.

4. Apakah IUD Bisa Lepas Sendiri?

Perlu dipertimbangkan kemampuan IUD untuk bertahan dalam tubuh Anda sebelum memutuskan menggunakan KB IUD. Kemungkinan IUD lepas sendiri sangat kecil.

Beberapa alasan yang bisa menyebabkan IUD keluar dengan sendirinya adalah prosedur pemasangan yang tidak tepat atau kondisi pasien yang tegang selama pemasangan sehingga posisi IUD tidak normal.

5. Apakah KB IUD Bisa Bergeser Posisi?

Bergesernya posisi IUD menjadi pertimbangan sebelum memasang IUD. Dalam beberapa kasus, IUD mungkin tidak langsung lepas dari rahim. Awalnya, posisi IUD bisa saja bergeser atau berpindah dari tempat awalnya. Selain membuat Anda dan pasangan tidak nyaman saat berhubungan seks, bergesernya IUD juga akan mengurangi efektivitasnya dalam mencegah kehamilan.

6. Bolehkah Melepas IUD Sebelum Waktunya?

IUD bisa dilepaskan kapan saja dengan bantuan dokter, misalnya jika Anda ingin hamil atau mengganti metode KB yang lebih sementara.

Namun, setelah IUD dilepaskan dari leher rahim, biasanya Anda akan mengalami kram perut dan pendarahan ringan selama 1-2 hari.

7. Kenali Risiko dan Efek Samping yang Muncul

Beberapa wanita enggan menggunakan kontrasepsi karena khawatir mengalami risiko dan efek samping seperti kenaikan berat badan. Namun, tidak perlu khawatir, kontrasepsi spiral atau IUD tidak menyebabkan efek samping berupa kenaikan berat badan atau perubahan hormon. Beberapa gejala atau efek samping yang mungkin terjadi setelah pemasangan kontrasepsi ini adalah kram perut, bercak darah, dan perubahan pola menstruasi.

Pertimbangan-pertimbangan di atas sebaiknya Anda pikirkan sebelum memutuskan untuk menggunakan KB IUD. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan mengenai pertimbangan-pertimbangan tersebut dan kondisi kesehatan Anda untuk menentukan alat kontrasepsi mana yang terbaik untuk Anda dan pasangan.

Referensi

  1. Anonim. 2023. Birth Control and the IUD. https://www.webmd.com/sex/birth-control/iud-intrauterine-device#1. (Diakses pada 24 Mei 2023)
  2. Mcdermott Annette. 2018. What Should You Do If Your IUD Falls Out?. https://www.healthline.com/health/birth-control/iud-fell-out#1. (Diakses pada 24 Mei 2023)
  3. Anonim. How effective are IUDs?. https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud/how-effective-are-iuds. (Diakses pada 24 Mei 2023)

About The Author

Antikoagulan – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Trikiasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan