Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Ambeien: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Obat, Operasi, dll

Myles Bannister

Ambeien adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemorroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan submukosa pada lubang anus yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar. Penyakit ini secara anatomi merupakan perubahan fisiologis, bukan penyakit.

Penderita sering merasa malu atau dianggap tidak penting, sehingga kurang memerhatikan gangguan kesehatan ini. Di Indonesia sendiri, kasus ambeien terbilang tinggi, data Kementerian Kesehatan tahun 2008 mengungkapkan, sekitar 5,7 persen dari jumlah penduduk mengalami penyakit ini dan hanya 30 persen dari seluruh penderita yang bersedia melakukan operasi

Perbedaan Ambeien dengan Wasir

Banyak orang masih bingung mengenai perbedaan wasir dan ambeien. Apakah dua hal tersebut sesuatu yang berbeda? Jawabannya adalah tidak. Dua kondisi tersebut adalah sesuatu yang sama. Wasir atau ambeien terjadi karena disebabkan oleh pelebaran pleksus haemorroidalis di anus.

Pelebaran ini timbul akibat peningkatan tekanan pembuluh darah vena saat mengejan keras (konstipasi) atau perubahan haemodinamik yang kronis (selama proses kehamilan). Pembesaran pleksus biasa ditemukan pada posisi jam-jam tertentu pada pemeriksaan fisik (colok dubur).

Penyebab Ambeien

Penyebabnya bisa terjadi karena faktor predisposisi lainnya seperti:

  • Pola diet rendah serat (kurang makan buah dan sayur).
  • Menderita diare kronis (diare lama yang tidak kunjung sembuh).
  • Penekanan aliran balik darah vena, seperti pada kanker rektum dan peradangan di sekitar anus.
  • Adanya peningkatan tekanan intra-abdoment (pada wanita hamil).
  • Faktor keturunan yang menyebabkan dinding pembuluh darah sekitar anus tipis dan lemah.
  • Jarang berolahraga.
  • Faktor usia yang lanjut dapat juga menyebabkan degenerasi (penurunan fungsi) dari otot sfingter anus, sehingga menjadi tipis dan atonis.
  • Aktivitas fisik pasif seperti duduk dan berdiri yang terlalu lama.
  • Sering mengangkat beban yang berat.
  • Berhubungan seks anal, aktivitas ini dapat menjadi penyebab baru atau memperburuk yang sudah ada.

Faktor Risiko yang Meningkatkan Ambeien

Seiring bertambahnya usia, risiko penyakit ini bisa meningkat. Hal itu karena jaringan yang mendukung pembuluh darah di dubur dan anus dapat melemah dan meregang. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika sedang hamil, karena berat bayi memberi tekanan pada daerah anus.

Selain itu, ambeien dapat ditularkan secara genetik dari orang tua ke anak, jadi jika orang tua menderita wasir, Anda lebih mungkin mendapatkannya. Mengangkat benda berat secara konsisten, obesitas, atau mengalami tekanan terus-menerus pada tubuh dapat meningkatkan risiko.

Derajat Ambeien

Ada beberapa jenis dan gejala yang dapat dikelompokkan menjadi derajat atau stadium tertentu. Derajat ini nantinya dapat memudahkan dokter untuk menentukan tindakan apa yang sebaiknya diberikan terhadap pasien. Adapun pembagian derajatnya terdiri dari:

1. Ambeien Derajat I

Benjolan wasir terdapat di bagian dalam (wasir dalam/wasir internal), dapat disertai nyeri dan darah, namun tidak prolaps (keluar).

2. Ambeien Derajat II

Benjolan wasir kadang-kadang prolaps (keluar) dari anus dan dapat teraba, namun benjolan tersebut dapat masuk kembali dengan sendirinya.

3. Ambeien Stadium III

Benjolan wasir yang keluar dapat masuk kembali ke dalam dubur dengan bantuan dorongan dari jari.

4. Ambeien Stadium IV

Benjolan wasir yang keluar tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam dubur meski sudah dibantu dengan dorongan jari dan biasanya sangat sakit.

Gejala Ambeien

Tanda dan gejala tergantung pada jenis wasir. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Ambeien Internal

Internal ambeien adalah pembengkakan terjadi dalam rektum sehingga tidak bisa dilihat atau diraba. Pembengkakan jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit karena hanya ada sedikit saraf di daerah rektum. Gejala yang dapat diketahui adalah pendarahan saat buang air besar.

Permasalahan dapat menjadi lebih kompleks apabila membesar dan keluar ke bibir anus yang menyebabkan kesakitan, sehingga perlu penanganan yang lebih lanjut oleh dokter.

2. Ambeien Eksternal

Eksternal ambeien adalah penyakit yang terjadi pada anus dan biasanya menimbulkan rasa sakit, perih, dan terkadang gatal di sekitar dubur. Ambeien ini dapat terdorong keluar oleh feses dan persisten, namun dapat pula masuk kembali dengan bantuan dorongan dari jari.

3. Ambeien Trombosis

Jika darah terkumpul pada ambeien eksternal dan membentuk gumpalan (trombus), hal itu dapat menyebabkan:

  • Sakit parah.
  • Pembengkakan.
  • Peradangan.
  • Benjolan keras di dekat anus.

Ciri-ciri ambeien dan gejala lainnya terdiri dari:

  1. Rasa mengganjal saat hendak buang air besar. Ada juga perasaan seperti tertahan, sehingga membuat Anda mengejan lebih kuat yang dapat memperburuk kondisi.
  2. Rasa tidak nyaman di anus (Pruritus ani).
  3. Anemia sekunder, keadaan ini bisa terjadi pada kondisi yang kronis.
  4. Infeksi atau peradangan di daerah sekitar dubur. Terjadi karena luka pada pembuluh darah di daerah sekitar anus dapat memudahkan kuman masuk ke dalam tubuh.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda mengalami pendarahan saat buang air besar atau tidak membaik setelah seminggu dirawat di rumah, konsultasikan dengan dokter. Jangan menganggap pendarahan dubur disebabkan oleh ambeien, terutama jika Anda memiliki perubahan kebiasaan buang air besar atau jika feses berubah warna.

Pendarahan dubur dapat terjadi karena penyakit lain, termasuk kanker kolorektal dan kanker dubur. Segera cari perawatan darurat jika Anda mengalami pendarahan dubur, sakit kepala ringan, pusing, atau pingsan.

Diagnosis Ambeien

Sebelum dapat dilakukan pengobatan, diperlukan pemeriksaan yang teliti. Beberapa cara pemeriksaan ambeien yang dapat dilakukan yaitu:

  1. Anamnesa atau riwayat penyakit.
  2. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi dan rektaltouche (colok dubur).
  3. Pemeriksaan dengan teropong yaitu anuskopi atau proktoskopi dan rektoskopi.
  4. Rontgen (colon inloop) dan/atau kolonoskopi.
  5. Pemeriksaan darah, urine, dan feses sebagai pemeriksaan penunjang.

Obat Ambeien

Penyakit ini bisa diobati dengan berbagai cara, mulai dari mencoba cara tanpa operasi hingga dilakukan operasi. Berikut adalah beberapa cara mengatasi ambeien:

Cara Mengatasi Ambeien Secara Alami

1. Memperbaiki pola hidup

Salah satu cara mencegah ambeien adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain:

  • Hindari mengejan terlalu kuat saat BAB.
  • Perbanyak konsumsi makanan yang kaya serat (seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan) untuk memperlancar BAB.
  • Perbanyak minum air putih minimal delapan gelas per hari (± 2 liter) untuk membantu mencegah konstipasi atau sembelit.
  • Hindari aktivitas fisik pasif, seperti duduk atau berdiri terlalu lama.
  • Jangan menunda-nunda BAB terlalu sering.
  • Tidur cukup.
  • Rutin berolahraga
  • Hindari aktivitas seks anal.

2. Tanpa operasi (non surgical method)

Ada dua metode pengobatan, yaitu tanpa operasi dan dengan operasi. Keduanya memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Metode tanpa operasi dapat dilakukan pada pasien rawat jalan, sementara operasi membutuhkan rawat inap agar dilakukan persiapan pembiusan sebelum tindakan operasi.

Terapi pengobatan tanpa operasi memiliki keunggulan biaya rendah dan menghemat waktu dibandingkan terapi dengan operasi. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang dengan kondisi penyakit ini dapat diobati dengan metode non-surgical ini.

Tindakan non surgical method atau pengobatan tanpa operasi antara lain:

Ligasi pita karet

Metode ligasi pita karet digunakan untuk mengatasi ambeien stadium II atau stadium III awal.

Pada metode ini, dokter akan memasukkan alat proctoscope ke dalam lubang anus, lalu memasukkan dan meligasi (mengikat) pita karet ke bagian ambeien yang besar dan menonjol. Ikatan ini akan memotong aliran darah, sehingga akan membuatnya kempes dan mematikan jaringan dalam waktu kurang lebih tiga sampai lima hari.

Jaringan dan bekas ikatan pita karet ini akan puput sendiri tanpa disadari oleh penderita. Metode ini dapat diulangi dalam waktu beberapa minggu kemudian untuk kasus-kasus yang lebih dari satu.

Pasien biasanya tidak mengalami nyeri yang terlalu berat dan dapat pulang setelah perawatan. Komplikasi yang mungkin terjadi selain nyeri adalah perdarahan, trombosis, infeksi, dan kadang-kadang dapat menyebabkan kambuhnya penyakit.

Skleroterapi

Metode skleroterapi digunakan sebagai cara mengobati ambeien stadium I dan II.

Pada metode ini, dokter akan memasukkan alat proctoscope ke dalam lubang anus, lalu menyuntikkan cairan yang berisi zat seperti quinine, polidocanol, atau zinc chloride ke area sekitar ambeien.

Tujuan metode ini adalah untuk mengecilkan ambeien dengan cara merusak pembuluh darah dan memotong aliran darah ke jaringan sekitarnya. Sama seperti metode ligasi pita karet, metode ini dapat diulangi dalam waktu beberapa minggu kemudian untuk kasus-kasus yang lebih dari satu.

Setelah skleroterapi, beberapa pasien mungkin mengalami nyeri, perdarahan, dan nyeri punggung. Pada beberapa kasus, terjadi pembengkakan, infeksi, dan bahkan kekambuhan dapat terjadi dalam dua hingga tiga tahun kemudian.

Koagulasi inframerah

Terapi koagulasi digunakan sebagai cara mengatasi ambeien internal kecil dan sedang. Pada metode ini, dokter menggunakan alat yang dapat menghasilkan sinar inframerah.

Panas yang dihasilkan oleh sinar inframerah akan menyebabkan timbulnya jaringan parut, sehingga dapat memotong aliran darah ke daerah ambeien.

Biasanya, terjadi perdarahan dari anus sekitar 7-10 hari setelah melakukan prosedur ini hingga sembuh. Pendarahan biasanya akan berhenti dengan sendirinya.

Cara Mengatasi Ambeien secara Medis

Operasi

Operasi ambeien dilakukan jika ambeien sudah berukuran lebih besar, multiple, dan kronis. Metode operasi yang saat ini dipakai dalam dunia medis dikenal dengan istilah Haemorrhoidectomy yang berasal dari kata “haemorroid” dan “ectomy” (mengangkat).

Hemoroidektomi

Terapi bedah dilakukan untuk penderita yang mengal

About The Author

Trombositosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Gastrektomi: Jenis, Prosedur, Efek Samping, dll