Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Alopecia Areata: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Alopecia areata adalah rambut rontok yang tiba-tiba dan ditandai dengan pola pitak atau titik-titik kebotakan pada kepala. Pelajari lebih lanjut tentang gejalanya, penyebabnya, pengobatannya, dan cara pencegahannya di bawah ini!

Apa Itu Alopecia Areata?

Alopecia areata adalah kerontokan rambut yang tidak merata yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang tubuhnya sendiri, termasuk folikel rambut yang menyebabkan kerontokan.

Pada sebagian penderita, kerontokan rambut hanya terjadi di bagian kecil kepala. Namun, pada sebagian orang, kerontokan rambut dapat mencakup area yang lebih luas. Terkadang, kebotakan tersebut dapat terjadi pada seluruh kulit kepala (alopecia totalis) atau tubuh secara menyeluruh (alopecia universalis). Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, terutama sebelum usia 30 tahun.

Gejala Alopecia Areata

Gejala alopecia areata termasuk:

  • Kehilangan rambut pada satu atau beberapa area di kepala. Pada kasus yang lebih parah, kerontokan rambut dapat terjadi di seluruh kulit kepala atau tubuh, termasuk alis, bulu mata, janggut, rambut ketiak, dan rambut kemaluan.
  • Rasa gatal atau perasaan terbakar pada area rambut yang rontok.
  • Perubahan warna kulit di area kebotakan.
  • Terkadang ada pertumbuhan rambut pendek berwarna atau putih di area kebotakan.

Pada alopecia areata, folikel rambut tidak rusak dan rambut dapat tumbuh kembali jika peradangan dalam folikel mereda. Kerontokan rambut seringkali akan kembali tumbuh tanpa pengobatan apa pun.

Sekitar 30% penderita mengalami penyebaran kerontokan rambut ke bagian tubuh lain atau mengalami siklus kerontokan dan pertumbuhan rambut yang berlanjut.

Penyakit ini juga dapat mempengaruhi kuku dan terkadang perubahan pada kuku merupakan tanda pertama perkembangan penyakit ini.

Gejala alopecia areata pada kuku meliputi:

  • Kuku yang bergelombang.
  • Noda dan garis putih pada kuku.
  • Kuku yang terasa kasar.
  • Kuku yang kusam.
  • Kuku yang tipis dan mudah pecah.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami gejala berikut:

  • Pitak atau titik botak yang tiba-tiba pada kepala.
  • Rambut di kepala menipis dan ada satu atau beberapa titik botak.
  • Kerontokan rambut pada alis, bulu mata, janggut, rambut ketiak, atau rambut kemaluan.

Penyebab Alopecia Areata

Alopecia areata disebabkan oleh kelainan sistem kekebalan tubuh yang merusak folikel rambut tempat pertumbuhan rambut. Kelainan ini mengakibatkan respons autoimun tubuh yang menyerang jaringan tertentu.

Meskipun penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, alopecia areata kadang-kadang terkait dengan kondisi autoimun lainnya, seperti penyakit tiroid, vitiligo, lupus, arthritis rheumatoid, dan kolitis ulseratif.

Faktor Risiko Alopecia Areata

Faktor yang dapat meningkatkan risiko alopecia areata termasuk:

  • Riwayat keluarga dengan riwayat kebotakan atau kerontokan rambut.
  • Kelainan kulit atau reaksi alergi.
  • Riwayat penyakit autoimun lainnya, seperti systemic lupus erythematosus (SLE) atau tiroiditis Hashimoto.
  • Stres.

Diagnosis Alopecia Areata

Dokter dapat mendiagnosis alopecia areata dengan melihat tingkat kerontokan rambut dan menguji beberapa sampel rambut di bawah mikroskop.

Selain itu, dokter mungkin juga melakukan biopsi kulit kepala untuk mengesampingkan kondisi lain yang menyebabkan kerontokan rambut, seperti infeksi jamur tinea capitis. Selama biopsi kulit kepala, dokter akan mengambil sepotong kecil kulit kepala untuk dianalisis lebih lanjut.

Tes darah juga mungkin dilakukan jika dokter mencurigai adanya kondisi autoimun lain. Tes darah yang dilakukan akan tergantung pada kondisi yang dicurigai oleh dokter.

Pengobatan Alopecia Areata

Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan alopecia areata sepenuhnya, tetapi ada perawatan yang dapat memperlambat kerontokan rambut dan membantu pertumbuhannya.

Berikut adalah beberapa perawatan alami dan medis untuk alopecia areata:

1. Pengobatan Alami

Penderita alopecia areata dapat mencoba pengobatan alami berupa terapi alternatif dan obat herbal seperti:

  • Aromaterapi.
  • Akupunktur.
  • Pijat kulit kepala.
  • Makan makanan yang mengandung probiotik.
  • Minum minuman lidah buaya dan mengoleskan gel topikal.
  • Menggunakan bawang merah atau putih tumbuk, teh hijau, madu, atau santan yang dioleskan ke kulit kepala.
  • Minyak esensial seperti tea tree oil, rosemary, lavender, daun mint, atau minyak almond.
  • Minyak lain seperti kelapa, jarak, zaitun, dan jojoba.
  • Makan daging dan sayuran.
  • Suplemen herbal seperti ginseng, teh hijau, kembang sepatu Cina, dan saw palmetto.

2. Pengobatan Medis

Jika pengobatan alami tidak efektif, terdapat beberapa pengobatan medis yang mungkin dapat membantu kerontokan rambut:

2.1. Obat Topikal

Penderita alopecia areata dapat menggunakan obat topikal yang dioleskan pada kulit kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut. Beberapa obat topikal yang tersedia termasuk:

  • Minoxidil (Rogaine): Obat yang dioleskan dua kali sehari pada kulit kepala, alis, dan jenggot. Penggunaan minoxidil membutuhkan waktu satu tahun untuk melihat hasilnya.
  • Kortikosteroid: Obat yang mengurangi peradangan pada folikel rambut. Kortikosteroid tersedia dalam bentuk krim, salep, lotion, atau busa yang dioleskan pada kulit kepala.
  • Anthralin (Dritho-Scalp): Obat yang mengiritasi kulit untuk membantu pertumbuhan rambut.
  • Imunoterapi topikal: Pengobatan yang melibatkan penggunaan bahan kimia seperti diphencyprone untuk memicu reaksi alergi pada kulit kepala. Reaksi alergi ini dapat merangsang pertumbuhan rambut baru dalam waktu enam bulan.

2.2. Suntikan

Suntikan steroid adalah salah satu pengobatan alopecia areata. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan steroid ke kulit bekas kebotakan dan harus diulangi setiap satu atau dua bulan untuk merangsang pertumbuhan rambut. Namun, prosedur ini tidak dapat mencegah kerontokan rambut baru.

Suntikan kortikosteroid juga dapat dilakukan pada kulit kepala atau area yang terkena untuk mengurangi peradangan.

2.3. Obat Oral

Pilihan pengobatan oral untuk alopecia areata meliputi kortison dan imunosupresan seperti metotreksat dan siklosporin. Obat kortison dapat digunakan untuk alopesia areata yang ringan dan membantu pertumbuhan rambut pada titik-titik botak. Namun, penggunaan imunosupresan harus dilakukan dalam pengawasan dokter karena dapat menyebabkan efek samping serius.

2.4. Terapi Cahaya

Terapi cahaya atau fototerapi adalah pengobatan radiasi yang menggunakan kombinasi obat oral dan sinar ultraviolet (UV) untuk merangsang pertumbuhan rambut.

2.5. Operasi

Jika pengobatan lain tidak berhasil, beberapa prosedur operasi yang dapat dilakukan meliputi terapi laser untuk mengobati titik botak pada kepala, transplantasi rambut yang melibatkan pengambilan rambut dari bagian belakang kepala dan mencangkokkannya di area yang botak, serta tato medis untuk tampilan alis yang lebih penuh.

Komplikasi Alopecia Areata

Alopecia areata mungkin bersifat sementara atau persisten. Bentuk yang lebih parah dan persisten dapat memiliki dampak psikologis seperti depresi dan kecemasan akibat penampilan yang berubah karena kerontokan rambut.

Pencegahan Alopecia Areata

Saat ini belum ada cara untuk mencegah alopecia areata karena belum diketahui secara pasti penyebabnya. Meskipun terdapat beberapa faktor risiko, tidak semua orang dengan faktor risiko tersebut akan mengembangkan penyakit ini.

Referensi

Silakan melihat referensi berikut ini untuk informasi lebih lanjut:

About The Author

Ibu Menyusui Berisiko Lebih Rendah untuk Terkena Kanker Payudara

Perbedaan Dampak Minum Kopi dengan dan Tanpa Gula