Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Alergi Kopi: Gejala dan Cara Mengobatinya!

Myles Bannister

Definisi Alergi Kopi

Alergi kopi adalah kondisi di mana seseorang mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi minuman kopi. Reaksi alergi ini disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh yang tidak normal terhadap senyawa yang terkandung dalam kopi. Sistem kekebalan tubuh mendeteksi senyawa kopi sebagai ancaman dan memberikan respons yang memicu reaksi alergi.

Gejala alergi kopi dapat muncul dalam waktu singkat atau beberapa jam setelah mengonsumsi kopi, tergantung sistem kekebalan tubuh masing-masing individu.

Penyebab Alergi Kopi

Alergi kopi disebabkan oleh respons berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap kandungan kopi seperti kafein dan zat lainnya. Sistem kekebalan tubuh menanggap senyawa kopi seperti virus atau mikroorganisme berbahaya dan membentuk zat antibodi immunoglobulin E untuk melawannya. Zat antibodi ini memicu pelepasan histamin dalam tubuh yang menyebabkan reaksi alergi. Terkadang, alergi terhadap kopi juga dapat dipengaruhi oleh kecenderungan alergi terhadap makanan lain.

Gejala Alergi Kopi

Gejala alergi kopi mirip dengan gejala alergi makanan lainnya. Berikut adalah gejala alergi kopi yang perlu diwaspadai:

1. Ruam pada Kulit

Timbulnya ruam pada kulit setelah mengonsumsi kopi menunjukkan adanya alergi terhadap kopi. Ruam ini bisa muncul dengan atau tanpa penonjolan kulit dan dapat muncul beberapa saat setelah mengonsumsi kopi atau makanan yang mengandung kopi.

2. Gatal-gatal

Gatal-gatal pada kulit juga merupakan salah satu gejala alergi kopi. Jika merasakan gatal-gatal setelah minum kopi atau makanan yang beraroma kopi, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

3. Pembengkakan

Alergi kopi juga dapat ditandai dengan pembengkakan pada sinus, bibir, lidah, dan tenggorokan pada orang yang sensitif terhadap kopi.

4. Nyeri Dada dan Otot

Beberapa orang yang alergi terhadap kopi juga mengalami nyeri pada otot dan dada setelah mengonsumsi kopi. Namun, gejala ini jarang terjadi.

5. Pusing dan Sakit Kepala

Pada orang yang alergi terhadap kopi, mengonsumsi kopi justru dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala. Reaksi ini terkait dengan pembengkakan sinus.

6. Kelelahan

Sebaliknya, orang yang alergi terhadap kopi merasa cepat lelah setelah mengonsumsi kopi atau makanan yang mengandung kopi.

7. Gangguan Penglihatan

Jika penglihatan menjadi sedikit kabur setelah minum kopi, bisa jadi ini merupakan reaksi alergi terhadap kopi. Periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab masalah ini.

8. Gangguan Pencernaan

Alergi kopi juga bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan seperti kram perut, mual, muntah, atau diare. Namun, gejala ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gejala lainnya.

9. Perubahan Perilaku

Penderita alergi kopi juga bisa mengalami perubahan perilaku seperti cemas, mudah marah, depresi, hilang fokus, atau halusinasi setelah mengonsumsi kopi. Jika mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter.

10. Syok Anafilaksis

Syok anafilaksis adalah reaksi alergi yang serius dan mengancam nyawa. Jika mengalami gejala seperti mati rasa pada wajah, tangan, atau kaki, tekanan darah rendah, sesak napas, atau detak jantung yang cepat setelah mengonsumsi kopi, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.

Diagnosis dan Pengobatan Alergi Kopi

Pada kasus alergi kopi, dokter akan melakukan sejumlah prosedur diagnosis termasuk wawancara, pemeriksaan fisik, dan tes zat antibodi immunoglobulin E (IgE) untuk melihat sensitivitas terhadap alergen. Pengobatan alergi kopi meliputi pemberian antihistamin untuk meredakan gejala alergi seperti gatal-gatal, kortikosteroid untuk meredakan pembengkakan, dan suntikan adrenalin untuk meredakan syok anafilaksis.

Pencegahan Alergi Kopi

Satunya cara mencegah alergi kopi adalah dengan tidak mengonsumsi kopi. Mengingat alergi kopi hingga saat ini belum dapat disembuhkan sepenuhnya, penting untuk menghindari kopi dan makanan yang mengandung kopi.

About The Author

Apakah Makan Jambu Biji Baik untuk Penderita Diabetes?

Endokarditis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll