Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Albuminuria: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Myles Bannister

Apa Itu Albuminuria?

Albuminuria adalah kondisi di mana jumlah albumin dalam urine berlebihan atau di atas kadar normal. Albumin adalah jenis protein monomer yang larut dalam air dan garam. Protein ini mengalami koagulasi ketika terpapar panas.

Albumin diproduksi oleh tubuh di organ hati pada bagian retikulum endoplasma. Albumin paling banyak ditemukan dalam plasma darah, mencapai 50-60% dari total protein dalam darah.

Fungsi albumin dalam tubuh adalah menjaga keseimbangan cairan, sebagai alat transportasi dalam darah, dan bertindak sebagai antioksidan. Kelebihan atau kekurangan albumin dalam tubuh dapat menunjukkan penyakit tertentu.

Ginjal yang sehat tidak membiarkan albumin masuk ke urine. Albuminuria dapat mengindikasikan kerusakan pada ginjal, di mana ginjal yang tidak berfungsi dengan baik membiarkan albumin masuk ke urine.

Penyebab Albuminuria

Penyebab albuminuria umumnya adalah kerusakan ginjal. Penyebab lainnya termasuk kurang minum dan latihan berlebihan, yang umumnya tidak serius dan dapat kembali normal dengan cepat.

Beberapa faktor risiko albuminuria meliputi:

  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Preeklamsia (tekanan darah tinggi pada ibu hamil)
  • Penggunaan obat secara berlebihan
  • Trauma
  • Racun
  • Infeksi
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh

Semua faktor yang meningkatkan risiko albuminuria adalah faktor yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal, karena albuminuria tidak akan terjadi jika ginjal berfungsi normal.

Gejala Albuminuria

Gejala albuminuria sulit dikenali pada awalnya. Gejala mungkin muncul ketika kerusakan ginjal memburuk, seperti urin berbusa atau bergelembung, dan pembengkakan di tangan, kaki, perut, dan wajah.

Sebelum gejala muncul, albuminuria mungkin sulit dideteksi. Namun, albuminuria dapat dideteksi melalui tes urine.

Diagnosis Albuminuria

Diagnosis albuminuria dilakukan melalui tes urine. Tes ini disarankan untuk pasien dengan risiko tinggi gangguan ginjal seperti diabetes, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga dengan gagal ginjal, atau usia di atas 65 tahun.

Tes urine dapat dilakukan menggunakan tes strip urine atau dipstick test. Tes ini dilakukan dengan mencelupkan strip kertas khusus ke urine. Perubahan warna pada strip dapat menunjukkan keberadaan albumin dalam urine.

Tes lainnya adalah membandingkan jumlah albumin dan kreatinin dalam urine dengan UACR (urine albumin-to-creatinine ratio). Tes ini menunjukkan albuminuria apabila rasio albumin pada kreatininnya di atas batas normal.

Tes ini harus dilakukan oleh petugas layanan kesehatan dan dapat dilakukan beberapa kali dalam 3 bulan untuk memastikan kerusakan ginjal yang menyebabkan albuminuria.

Pengobatan Albuminuria

Pengobatan albuminuria disesuaikan dengan penyebabnya. Albuminuria ringan umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus.

Dokter mungkin akan menyarankan diet tertentu untuk menurunkan kadar albumin dalam urine dan melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut.

Pada pasien dengan tekanan darah tinggi atau diabetes, dokter biasanya meresepkan obat ACE inhibitor atau ARB untuk mengobati albuminuria.

Perawatan yang tepat diberikan pada kondisi tertentu untuk mencegah kerusakan ginjal yang menyebabkan albuminuria.

Pencegahan Albuminuria

Gangguan ginjal dan albuminuria bisa dicegah dengan langkah-langkah berikut:

  • Penanganan kondisi yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan albuminuria seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
  • Menurunkan berat badan menjadi berat ideal karena obesitas bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
  • Mengurangi konsumsi makanan tinggi garam atau sodium.
  • Mengonsumsi jenis dan jumlah protein yang tepat.
  • Mencukupi kebutuhan cairan harian tubuh.
  • Menerapkan pola hidup sehat seperti tidur teratur, berolahraga rutin, dan makan gizi seimbang.

Albuminuria adalah gejala umum gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar albumin dalam urine penting untuk mencegah atau menangani kerusakan ginjal sejak dini.

Pencegahan gangguan fungsi ginjal juga dapat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat karena ginjal memegang peran penting dalam tubuh.

Sumber:

  1. Protein in Urine (Proteinuria) – https://www.webmd.com/a-to-z-guides/proteinuria-protein-in-urine, diakses 23 April 2019
  2. Albuminuria – https://www.kidney.org/atoz/content/albuminuria, diakses 23 April 2019
  3. Albuminuria: Albumin in the Urine – https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/chronic-kidney-disease-ckd/tests-diagnosis/albuminuria-albumin-urine, diakses 23 April 2019
  4. Proteinuria (Albuminuria) – https://www.diabetes.co.uk/diabetes-complications/proteinuria.html, diakses 23 April 2019
  5. Medical Definition of Albuminuria – https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=6851, diakses 23 April 2019

About The Author

Manfaat Rambut Jagung, Kandungan, Efek Samping, dan Cara Membuat

Bagaimana Pria Terangsang dan Responsnya pada Tubuh?