Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bagaimana Pria Terangsang dan Responsnya pada Tubuh?

Myles Bannister

Saat pria terangsang, keinginan untuk berhubungan badan jadi lebih tinggi. Pria lebih aktif secara seksual ketimbang wanita. Kondisi di sekitar atau kebiasaan harian dapat memengaruhi kondisi ini.

Awal pria mendapatkan rangsangan

Sebelum mendapatkan rangsangan, pria sudah memiliki libido yang tinggi. Libido yang tinggi pada pria tidak menjamin mereka akan terangsang. Biasanya tindakan akan meningkatkan libido bersamaan dengan ereksi dan keinginan berhubungan seks.

Wanita merespons rangsangan dan merasa terangsang sebelum pria. Libidonya akan naik perlahan-lahan setelah mendapatkan rangsangan. Wanita membutuhkan rangsangan intens untuk menikmati seks.

Tidak sedikit wanita yang polanya sama dengan pria. Wanita memiliki libido dahulu baru keinginan berhubungan seks yang besar setelah mendapatkan rangsangan.

Respons rangsang hingga orgasme

Tahapan respons rangsangan pria biasanya berjalan dengan beberapa tahapan. Ereksi penis mulai muncul perlahan-lahan. Setelah ereksi berjalan dengan sempurna, pria siap melakukan penetrasi.

Beberapa pria mengalami naik turun siklus. Rangsangan maksimal dibutuhkan untuk membuat pria kembali ereksi. Seks bisa dijalankan jika kedua pihak sudah siap.

Saat melakukan penetrasi, rangsangan pada penis akan meningkat signifikan. Pria akan memasuki fase plateu. Fase ini ditandai dengan meningkatnya aliran darah ke kepala penis atau glans. Aliran darah ini juga memicu peningkatan tekanan darah di tubuh.

Setelah memasuki fase plateu, pria mengalami orgasme diikuti dengan pengejangan di seluruh tubuh. Otot tubuh mendapatkan kejutan bersamaan dengan orgasme. Orgasme berlangsung beberapa detik dan berlanjut ke fase relaksasi. Penis mengendur untuk beristirahat.

Pada fase ini, pria akan susah terangsang dan mendapatkan ereksi lagi. Biasanya butuh beberapa menit atau jam agar penis bisa ereksi dan seks bisa dilakukan kembali.

Hal yang memengaruhi gairah seks pria

Gairah seks pria dipengaruhi oleh beberapa hal seperti:

  • Kondisi fisik pria. Pria yang terlalu capek secara fisik memiliki gairah seks yang menurun.
  • Kondisi kesehatan psikis. Pria yang sering merasa takut, gelisah, atau depresi akan sulit memiliki gairah seks yang besar.
  • Tinggi dan rendahnya kadar testosteron dalam tubuh. Kadang-kadang, kadar testosteron rendah mengakibatkan gairah seks pria juga rendah.
  • Keberadaan penyakit kronis. Pria yang menderita penyakit kronis seperti diabetes, cenderung memiliki gairah seks yang rendah.

Nah, demikianlah ulasan tentang rangsangan yang diterima pria dan responsnya pada tubuh. Apakah Anda merupakan tipe pria yang memiliki libido dahulu atau mendapatkan rangsangan dahulu ketika ingin bercinta?

About The Author

Albuminuria: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Leukemia Limfoblastik Akut: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan