Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Adrenaline Rush: Penyebab, Efek Samping, Penanganan, dll

Myles Bannister

Adrenaline rush adalah mekanisme pertahanan vital tubuh saat menghadapi tekanan fisik atau mental. Simak penjelasan tentang penyebab dan penanganan adrenaline rush di bawah ini.

Apa Itu Adrenaline Rush?

Adrenaline rush adalah respons tubuh saat menghadapi stres dari lingkungan. Hormon adrenalin membantu Anda tetap fokus menghadapi situasi yang memicu stres. Dorongan adrenalin bisa dirasakan seperti kecemasan, kegugupan, atau kegembiraan saat tubuh dan pikiran bersiap menghadapi situasi tertentu.

Adrenalin juga memiliki beberapa manfaat, seperti:

  • Mengurangi kemampuan merasakan sakit.
  • Meningkatkan kekuatan untuk sementara.
  • Mempertajam fokus, memungkinkan berpikir cepat dan membentuk rencana untuk menghindari ancaman potensial.

Namun, pelepasan adrenalin yang berlebihan terkadang juga bisa terjadi tanpa adanya ancaman nyata.

Bagaimana Cara Kerja Adrenaline Rush?

Pelepasan hormon adrenalin mempengaruhi cara tubuh mendapatkan energi dengan cepat dan tahan lama, terutama saat menghadapi situasi penuh tekanan.

Ketika tubuh melepaskan hormon ini, hal tersebut memicu pelepasan molekul kedua yaitu cyclic AMP (cAMP). Molekul cAMP berperan dalam mengatur metabolisme dan bertindak sebagai perantara hormon tertentu.

Apa yang Terjadi pada Tubuh Selama Adrenaline Rush?

Pelepasan adrenalin ke dalam tubuh terjadi sangat cepat, biasanya dalam beberapa detik. Namun, efek hormon ini juga bisa hilang dengan cepat saat pemicu hilang.

Berikut adalah beberapa perubahan pada tubuh akibat adrenalin, antara lain:

  • Meningkatkan detak jantung, menyebabkan perasaan jantung berdebar-debar.
  • Mengarahkan darah ke otot, menyebabkan lonjakan energi atau badan gemetar.
  • Mengendurkan saluran udara, membuat pernapasan menjadi pendek.
  • Meningkatkan kerja otak untuk merencanakan sesuatu.
  • Memperlebar pupil untuk membiarkan lebih banyak cahaya masuk ke mata.

Efek samping lainnya termasuk berkeringat sebagai reaksi terhadap stres, merasa pusing karena perubahan suplai darah dan oksigen, serta perubahan suhu akibat pengalihan darah. Efek adrenalin pada tubuh bisa bertahan hingga 1 jam setelah adrenaline rush.

Perlu diketahui, pelepasan hormon adrenalin yang berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh karena dapat membuat seseorang mencari sensasi menyenangkan dan mencari adrenaline rush lainnya.

Adrenaline Rush di Malam Hari

Pada siang hari, seseorang mungkin terlalu sibuk atau terganggu untuk memikirkan sumber stres atau kekhawatiran. Oleh karena itu, pikiran-pikiran ini sering muncul di malam hari ketika seseorang mencoba tidur. Jika stresnya ekstrem, hal tersebut bisa memicu adrenalin. Pada beberapa kasus, mimpi juga dapat memicu respons fight-or-flight.

Penyebab Adrenaline Rush

Penyebab utama adrenalin adalah:

  • Ancaman.
  • Stres.
  • Kegembiraan.

Meski begitu, kecemasan dan stres lebih sering menjadi penyebab pelepasan adrenalin ke dalam tubuh.

Berikut adalah beberapa penyebab lain yang bisa memicu adrenaline rush:

Gangguan Stres Pascatrauma

Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma dapat memengaruhi orang-orang yang mengalami pengalaman traumatis seperti pertempuran atau kekerasan seksual.

Orang yang memiliki PTSD mungkin mengalami lonjakan adrenalin ketika memikirkan stres atau trauma masa lalu. Keadaan ini disebut hyperarousal, yang menyebabkan masalah konsentrasi, perasaan gelisah, sulit tidur, kewaspadaan terhadap kemungkinan bahaya, dan mudah tersinggung.

Tumor

Terkadang tumor dapat menyebabkan tubuh membuat terlalu banyak adrenalin. Hal ini dapat terjadi jika tumor ada di kelenjar adrenal (pheochromocytoma) atau di bagian sistem saraf selain otak (paraganglioma).

Meski begitu, kedua jenis tumor ini sangat jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan seseorang mengalami adrenalin secara acak. Kondisi ini mungkin terlihat mirip dengan serangan panik.

Efek Negatif Adrenaline Rush bagi Kesehatan

Stres yang muncul tiba-tiba dan kelebihan hormon stres yang dilepaskan dalam tubuh dapat memiliki efek negatif. Stres fisik dan emosional dapat memengaruhi jantung. Broken heart syndrome terjadi ketika aliran darah berkurang karena tekanan emosional yang intens.

Pacuan adrenalin sulit diukur, sehingga dampak negatif yang tepat tidak sepenuhnya dipahami. Namun, stres dan adrenalin yang terus menerus dilepaskan dalam tubuh dapat berdampak negatif. Dampak ini dapat mencakup tekanan darah tinggi dan kecemasan.

Dampak negatif lainnya adalah perasaan pusing dan perubahan penglihatan. Setelah adrenalin Anda hilang, Anda mungkin mulai merasa mudah tersinggung atau tidak bisa diam.

Jika tubuh Anda secara rutin menerima hormon ini dalam jumlah besar, potensi kerusakan jantung dapat meningkat. Ketidakmampuan untuk tidur dan rasa gelisah adalah efek umum dari adrenalin yang berlebihan.

Jika Anda memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit kardiovaskular, tekanan tambahan dari adrenalin dapat merusak jantung.

Mengendalikan Adrenaline Rush

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengontrol reaksi tubuh terhadap pelepasan adrenalin, di antaranya:

  • Memperlambat pernapasan dapat menyeimbangkan suplai oksigen ke tubuh, membantu mengurangi perasaan pusing, dan membuat seseorang merasa lebih tenang dan terkendali.
  • Berolahraga dapat membantu mengalihkan perhatian dari stimulus. Yoga atau latihan peregangan dapat menghilangkan stres dan kecemasan.
  • Mendapatkan udara segar di tempat terbuka dapat membantu seseorang mengendalikan adrenalin.
  • Mengulangi suatu kata yang menenangkan dapat mengalihkan reaksi tubuh terhadap adrenalin. Bayangkan suasana santai juga dapat membantu mengurangi stres.

Beberapa teknik di atas dapat digunakan untuk menenangkan tubuh dan pikiran, serta mengurangi efek langsung dari adrenaline rush.

Referensi

  1. Anonim. 2021. What to Know About an Adrenaline Rush. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-to-know-adrenaline-rush. (Diakses pada 24 Agustus 2021).
  2. Sissons, Claire. 2018. What happens when you get an adrenaline rush?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322490. (Diakses pada 24 Agustus 2021).

About The Author

9 Efek Luka Hati bagi Kesehatan Fisik dan Cara Mengatasinya

Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 22 Minggu