Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bahaya Badan Terlalu Kurus

Myles Bannister

Dokter Sehat – Apakah benar badan kurus lebih berbahaya dibanding tubuh yang gemuk? Menurut penelitian ilmu kedokteran, orang dewasa dengan tubuh di bawah ukuran normal memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal secara prematur. Apa yang menyebabkan hal ini?

Kondisi tubuh terlalu kurus dapat menyebabkan komplikasi yang berhubungan dengan penyakit paru-paru, penyakit kardiovaskular, gagal jantung, dan meningkatkan risiko kematian. Hal ini cukup mengejutkan, mengingat masyarakat umumnya lebih memperhatikan risiko kelebihan berat badan.

Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan tubuh kurus, termasuk nutrisi yang tidak seimbang dan tidak sehat, penggunaan narkoba, konsumsi alkohol secara berlebihan, merokok, dan masalah kesehatan mental seperti anoreksia atau bulimia.

Lalu, bagaimana dengan penderita obesitas? Obesitas juga memiliki risiko yang tinggi terkena diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.

Penelitian di Amerika mengkategorikan masyarakat berdasarkan indeks massa tubuh (BMI), yang merupakan ukuran simpel dari berat badan yang digunakan sebagai indikator lemak tubuh. BMI antara 18,5 dan 24,9 dianggap sebagai kisaran sehat dan normal untuk pria dan wanita dewasa.

Untuk kasus kelebihan berat badan, BMI antara 25,0 dan 29,9 dianggap obesitas. Di sisi lain, skala BMI di bawah 18,5 dianggap sebagai berat badan lebih rendah dari normal, dan skor 16 atau di bawahnya dianggap sangat rendah.

Terdapat beberapa risiko yang harus diwaspadai oleh seseorang dengan berat badan terlalu kurus, di antaranya:

1. Patah tulang

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber estrogen, hormon seks perempuan yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang. Semakin sedikit lemak dalam tubuh, semakin sedikit estrogen yang diproduksi, sehingga tulang menjadi lemah karena kehilangan massa.

2. Arthritis dan gangguan jantung

Penelitian di Mayo Clinic menunjukkan bahwa perempuan yang terlalu kurus memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung setelah usia 42 tahun. Kekurangan lemak di sendi dapat memicu arthritis atau peradangan sendi, yang merupakan faktor risiko penyumbatan pembuluh darah menuju jantung.

3. Keguguran

Menurut penelitian di London School of Hygiene & Tropical Medicine, perempuan yang terlalu kurus memiliki risiko keguguran 72 persen lebih tinggi pada trimester pertama kehamilan. Kekurangan lemak juga membuat perempuan lebih rentan terhadap mual dan muntah selama kehamilan (morning sickness).

4. Depresi

Penyakit kurus atau gemuk pada pria sama-sama meningkatkan risiko depresi dan keinginan untuk bunuh diri sebesar 12 persen. Menurut penelitian di American Journal Of Epidemiology, tubuh yang terlalu kurus atau gemuk mengurangi produksi serotonin, hormon yang bertanggung jawab dalam memicu perasaan bahagia.

5. Sakit paru-paru

Penyakit paru-paru kronis seperti asma, bronkitis, dan pneumonia lebih umum pada perempuan lanjut usia dengan berat badan di bawah rata-rata. Kekurangan lemak dalam tubuh menyebabkan kekurangan adipokin, jenis sel yang diproduksi oleh lemak dan membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

6. Kualitas sperma menurun

Indeks massa tubuh yang tidak ideal dapat mempengaruhi komposisi hormon dalam tubuh pria. Dampaknya, produksi sperma akan terganggu sehingga sulit mencapai kepadatan dan jumlah yang memadai untuk melakukan pembuahan.

7. Risiko kematian dalam kecelakaan

Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan kematian bagi siapa pun, tanpa memperdulikan berat badan. Namun, pada perempuan, kelebihan lemak berfungsi seperti bantalan tambahan yang melindungi saat terjadinya benturan keras dalam kecelakaan mobil. Penelitian di Wisconsin Medical College membuktikan bahwa perempuan yang terlalu kurus lebih sering menjadi korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas dibandingkan perempuan dengan berat badan yang lebih gemuk.

Jadi, itulah risiko-risiko yang mungkin terjadi akibat badan terlalu kurus. Jadikan tubuh Anda dalam keadaan yang ideal, Sahabat Sehat!

About The Author

Amankah Bersin saat Hamil? Cek Penjelasannya

Obat Glibenclamide/Glyburide: Dosis, Indikasi, & Kontraindikasi