Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Macam Tes & Jenis Buta Warna, Anda yang Mana?

Myles Bannister

Apa Itu Buta Warna?

Buta warna adalah gangguan penglihatan. Penderita buta warna tidak mampu mengenali warna dengan jelas dan akurat. Mereka sulit membedakan beberapa warna seperti merah dan jingga, atau biru dan ungu. Buta warna seperti ini disebut buta warna parsial.

Selain buta warna parsial, ada juga buta warna total. Penderita buta warna total tidak dapat melihat warna sama sekali, seluruh objek yang dilihat oleh mata adalah monokrom. Kondisi ini sangat mengganggu, bukan?

Penyebab Buta Warna

Buta warna umumnya disebabkan oleh faktor genetika. Seseorang yang memiliki orang tua buta warna kemungkinan besar juga akan mengalami gangguan fungsi mata tersebut. Selain itu, buta warna bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti:

  • Kerusakan pada saraf optic
  • Paparan zat kimia
  • Penuaan
  • Penyakit katarak
  • Kerusakan pada bagian otak yang mengenali warna

Selain itu, buta warna bisa disebabkan oleh jenis penyakit yang tidak berhubungan dengan fungsi mata, seperti:

5 Macam Tes Buta Warna untuk Mengetahui Jenis Buta Warna

Untuk memastikan apakah mata Anda mengalami buta warna atau tidak, perlu dilakukan tes buta warna. Tes ini juga menjadi salah satu syarat bagi beberapa bidang pekerjaan khusus seperti pilot, tentara, teknisi, dan dokter.

Tes buta warna dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan pasien. Ada tes buta warna parsial dan total. Berikut ini jenis tes buta warna yang perlu Anda ketahui.

1. Anomaloscope

Anomaloscope adalah metode tes buta warna yang menggunakan alat serupa mikroskop.

Pasien akan diminta untuk melihat lingkaran dengan dua warna, merah-hijau dan kuning. Pasien harus menekan tombol pada alat tersebut jika seluruh warna pada lingkaran berubah menjadi satu warna yang sama.

Tes anomaloscope hanya bisa mendeteksi buta warna parsial merah-hijau.

2. Ishihara

Tes buta warna ishihara adalah tes warna yang paling umum digunakan. Pasien dihadapkan pada gambar lingkaran dengan bintik-bintik berwarna dan bentuk yang berbeda. Pasien diminta untuk mengidentifikasi huruf atau angka yang tersembunyi dalam gambar tersebut.

Tes ishihara juga hanya bisa mendiagnosis buta warna parsial merah-hijau.

3. Farnsworth-Munsell

Tes Farnsworth-Munsell digunakan untuk menganalisis apakah pasien dapat menyadari perubahan warna yang sangat tipis. Tes ini menggunakan gambar lingkaran dengan gradasi warna.

4. Penyusunan

Pasien diminta untuk menyusun objek dengan gradasi warna, seperti buah balok dengan warna hijau muda-hijau-hijau tua.

5. Cambridge

Tes Cambridge mirip dengan ishihara, pasien diminta mengidentifikasi huruf tersembunyi dalam lingkaran penuh bintik warna. Namun, tes ini menggunakan medium komputer dan hanya berfokus pada huruf “C”.

Jenis-Jenis Buta Warna

Buta warna pada mata terbagi menjadi 2 jenis, yaitu buta warna total dan buta warna parsial.

1. Buta Warna Total

Buta warna total membuat penderitanya tidak dapat mengidentifikasi warna sama sekali. Semua pandangan menjadi hitam putih (monokrom).

2. Buta Warna Parsial

Buta warna parsial adalah kondisi di mana penderita tidak dapat mengidentifikasi beberapa warna dengan akurat. Tipe buta warna ini terbagi menjadi beberapa kategori, tergantung jenis warna yang tidak bisa diidentifikasi.

Tritanopia

Tritanopia adalah ketidakmampuan mengidentifikasi warna biru dan kuning. Warna biru terlihat seperti hijau, sedangkan kuning terlihat seperti abu-abu terang.

Tritanomali

Buta warna tritanomali membuat warna biru menjadi agak hijau, dan pink menjadi merah atau kuning.

Deuteranopia

Deuteranopia membuat warna merah terlihat seperti kuning kecoklatan, dan hijau terlihat seperti krem.

Deuteranomali

Penderita deuteranomali kesulitan membedakan warna ungu dan biru, serta warna kuning dan hijau menjadi merah.

Protanomali

Protanomali membuat warna merah, kuning, dan jingga terlihat seperti warna hijau yang tidak terang.

Protanopia

Penderita protanopia melihat warna hijau dan jingga sebagai warna kuning, sedangkan merah terlihat seperti hitam.

Demikian informasi mengenai buta warna dan tes buta warna yang bisa dilakukan. Jika Anda mengalami gejala buta warna, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah kondisi buta warna Anda berbahaya atau tidak. Semoga bermanfaat!

About The Author

Membedakan Darah Haid dan Implantasi

15 Penyebab Metabolisme Lambat yang Jarang Disadari