Tanda kehamilan dapat dikenali dari munculnya bercak darah yang menandakan pendarahan implantasi. Namun, banyak wanita yang bingung dalam membedakan darah implantasi dan darah haid. Bagaimana cara membedakannya?
Apa itu Pendarahan Implantasi?
Pendarahan implantasi terjadi ketika terjadi flek atau bercak darah pada awal kehamilan. Pendarahan ini terjadi akibat melekatnya sel telur pada dinding rahim setelah pembuahan oleh sel sperma. Umumnya, pendarahan ini terjadi saat sel telur menempel di dinding rahim.
Pendarahan implantasi umumnya terjadi 10-14 hari setelah pembuahan dan berlangsung selama 1-2 hari. Banyak wanita mengalami pendarahan implantasi tanpa menyadarinya.
Jika Anda mengalami bercak darah beberapa hari setelah pembuahan, segera lakukan pemeriksaan kehamilan.
Cara Membedakan Pendarahan Implantasi dengan Haid
Pendarahan implantasi dan haid memiliki kesamaan sehingga sulit bagi banyak wanita untuk membedakan apakah mereka mengalami haid atau pendarahan implantasi. Berikut ini beberapa ciri yang membedakan pendarahan implantasi dengan haid:
1. Warna Darah
Darah haid biasanya berwarna merah terang hingga gelap, sama seperti yang biasa terjadi selama menstruasi. Namun, bercak pada pendarahan implantasi berwarna merah muda atau cokelat dan tampak samar.
2. Jumlah Aliran Darah
Pada haid, aliran darah bertahap. Awalnya perlahan-lahan dan semakin deras. Namun, pada pendarahan implantasi, darah hanya mengalir secara perlahan dan cenderung sedikit.
3. Kram
Kram pada saat haid dapat terasa sangat sakit. Sedangkan kram pada saat pendarahan implantasi cenderung tidak seberat kram saat menstruasi.
4. Waktu Pendarahan
Pendarahan implantasi hanya berlangsung dalam beberapa jam hingga beberapa hari (1-3 hari), sedangkan aliran darah saat haid berlangsung terus-menerus selama 4-7 hari.
5. Pembekuan
Pada beberapa wanita, terjadi penggumpalan darah selama menstruasi. Namun, pendarahan implantasi tidak disertai dengan pembekuan darah.
Penyebab Pendarahan Implantasi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pendarahan implantasi terjadi akibat melekatnya sel telur pada dinding rahim setelah pembuahan.
Pendarahan implantasi dapat terjadi pada awal atau akhir kehamilan. Kadang-kadang tidak berbahaya, tetapi juga dapat menjadi pertanda masalah serius. Pada trimester pertama kehamilan, sekitar 15-25 dari setiap 100 kehamilan mengalami pendarahan.
Pada awal kehamilan, pembuluh darah di leher rahim mengalami peningkatan. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan ringan atau bercak setelah berhubungan seks atau pemeriksaan panggul.
Penyebab lain perdarahan pada awal kehamilan meliputi:
- Infeksi.
- Keguguran, yakni kehilangan kehamilan pada tahap awal.
- Kehamilan ektopik.
Penyebab perdarahan vagina pada kehamilan lanjut meliputi:
- Radang serviks.
- Masalah dengan plasenta.
- Persalinan prematur.
Risiko Pendarahan pada Kehamilan Awal
Meskipun pendarahan akibat implantasi umumnya tidak berbahaya dan tidak ada risiko yang signifikan bagi embrio, namun pendarahan merah terang atau berat selama kehamilan dapat menandakan masalah yang lebih serius.
Pendarahan pada trimester pertama kehamilan sering terjadi. Menurut penelitian, sekitar 25% wanita mengalami pendarahan pada awal kehamilan. Namun, setiap pendarahan selama kehamilan dianggap tidak normal dan harus ditangani oleh tenaga medis.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab pendarahan selama kehamilan:
- Perdarahan subkorionik: Terjadi ketika plasenta terlepas dari tempat implantasi asalnya.
- Kehamilan ektopik: Terjadi hanya pada 1-2% kehamilan, yaitu saat sel telur membuahi di luar rahim. Jika Anda merasakan nyeri hebat di satu sisi atau nyeri punggung, segera hubungi dokter kandungan.
- Kehamilan mola: Gangguan kehamilan yang terjadi ketika massa jaringan tumbuh dari sel telur yang ditanamkan, bukan dari janin.
- Keguguran: Keguguran atau aborsi spontan, terjadi sebelum 20 minggu kehamilan. Ini merupakan komplikasi yang paling umum terjadi pada kehamilan, yakni sekitar 15-20%.
Jika hasil tes kehamilan Anda positif dan Anda masih mengeluarkan darah, tidak peduli seberapa ringan, segera hubungi dokter kandungan untuk memastikan tidak ada yang serius terjadi.
Referensi
- Anonim. 2022. Implantation Bleeding or Your Period? How to Spot the Difference. Sumber. (Diakses pada 20 Juni 2023)
- Lewis, Rhona. 2020. Implantation Bleeding vs. Period Bleeding: How to Tell the Difference. Sumber. (Diakses pada 20 Juni 2023)
- Madormo, Carrie. 2023. Implantation Bleeding vs. Periods. Sumber. (Diakses pada 20 Juni 2023)