Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Atarax – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Myles Bannister

Mari simak informasi lebih lanjut tentang obat Atarax, termasuk bentuk sediaan, kandungan, manfaat, indikasi, kontraindikasi, dosis, dan efek sampingnya.

Rangkuman Informasi Obat Atarax

Nama Atarax
Kelas Terapi Ansietas, Antihistamin
Bentuk Sediaan Tablet salut selaput
Kandungan Alprazolam
Manfaat Mengatasi cemas, takut, tegang; Mengatasi reaksi alergi
Indikasi Penggunaan Orang yang alergi, Orang yang stres, tidak bahagia, insomnia, dan lainnya
Kontraindikasi Hipersensitivitas, ibu hamil, depresi pernapasan, dan lainnya
Cara pakai Diminum
Dosis 0,5-3 mg sehari dalam dosis terbagi (tergantung indikasi)
Efek samping Mengantuk, bingung, otot melemah, dan lainnya

Bentuk Sediaan Atarax

Obat Atarax tersedia dalam bentuk sediaan oral, yaitu sirup dan tablet salut selaput. Namun, penggunaan sirup Atarax jarang di Indonesia dan lebih umum digunakan di luar negeri.

Umumnya, dokter meresepkan Atarax dalam bentuk tablet. Kekuatan dosis Atarax tablet adalah 0,5 mg per tablet. Ada juga tablet Atarax dengan kekuatan 10 mg, tetapi umumnya lebih banyak digunakan di luar negeri.

Jika Anda telah mendapatkan resep dokter, Anda dapat membeli Atarax di apotek. Atarax merupakan obat keras yang tidak dapat dibeli di toko obat. Simpanlah Atarax di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak dan hindari paparan sinar matahari yang dapat merusak struktur dan kinerja obat.

Kandungan Atarax

Atarax mengandung bahan aktif Alprazolam. Alprazolam termasuk kelas terapi Ansietas dari golongan Benzodiazepin. Alprazolam digunakan untuk pengobatan ansietas berat dalam jangka pendek.

Alprazolam bekerja dengan mengurangi aktivitas di sistem saraf pusat dan memiliki sifat antihistamin yang dapat mengurangi kadar histamin dalam tubuh. Histamin adalah zat penyebab bersin, pilek, dan gatal-gatal.

Manfaat Atarax

Manfaat utama Atarax tablet adalah untuk mengatasi ansietas, mengurangi ketegangan dan kecemasan. Pada anak-anak, Atarax juga bermanfaat untuk mengatasi insomnia dan rasa takut.

Atarax juga digunakan untuk mengatasi reaksi alergi seperti gatal dan dermatitis kontak. Selain itu, Atarax dapat mengurangi gejala flu seperti bersin-bersin dan pilek karena juga memiliki sifat antihistamin.

Indikasi Atarax

Penggunaan Atarax harus didasarkan pada indikasi medis yang telah didiagnosis oleh dokter. Atarax dapat digunakan untuk orang yang mengalami masalah kejiwaan seperti stres dan kebahagiaan.

Atarax juga digunakan untuk orang dewasa atau anak-anak yang mengalami insomnia karena rasa takut atau cemas. Atarax juga dapat digunakan oleh penderita reaksi alergi yang mengalami hipersensitivitas.

Tenaga medis juga biasanya menggunakan Atarax sebelum dan sesudah anestesi umum pada tindakan pembedahan.

Kontraindikasi Atarax

Tidak semua orang yang memiliki indikasi Atarax dapat menggunakan obat penenang ini. Beberapa kontraindikasi penggunaan Atarax antara lain:

  • Ibu hamil
  • Bayi prematur
  • Hipersensitivitas terhadap Alprozolam atau Hidroksizin
  • Fobia
  • Obsesi
  • Depresi pernapasan
  • Glaukoma sudut sempit
  • Asma akut
  • Gangguan fungsi hati tingkat berat
  • Miastenia gravis
  • Psikosis kronik
  • Insufisiensi pulmoner akut

Jika Anda memiliki kondisi tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat penenang yang lebih aman sesuai kondisi medis Anda.

Peringatan Penggunaan Obat Atarax

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat Atarax:

  1. Beritahukan dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain selain Atarax
  2. Jangan menggunakan Atarax sendiri terutama pada orang yang mengalami depresi
  3. Hindari mengemudi sendiri karena dapat menyebabkan kantuk
  4. Hindari bekerja dengan mesin berat setelah mengkonsumsi Atarax
  5. Ibu menyusui dan lansia
  6. Bayi baru lahir
  7. Anak-anak di bawah usia 12 tahun
  8. Penderita porfiria
  9. Penderita penyakit hati dan ginjal
  10. Penderita penyakit pernapasan
  11. Kelemahan otot
  12. Riwayat penyalahgunaan narkotika
  13. Hindari penggunaan jangka panjang

Perhatikan hal-hal tersebut agar penggunaan Atarax aman dan tanpa efek samping.

Dosis Atarax

Pemberian dosis Atarax untuk penderita ansietas dapat dimulai dengan dosis 0,75-1,5 mg per hari dalam dosis terbagi. Dosis Atarax untuk masalah kepanikan adalah 3-7,5 mg, diminum sebelum tidur.

Pada pasien lansia, dosis Atarax adalah 0,5 sampai 0,75 mg per hari yang diberikan dalam dosis terbagi. Penderita geriatri atau keletihan dapat menggunakan Atarax dengan dosis 2,5-3 mg, diberikan 2-3 kali sehari.

Ingatlah untuk selalu mengikuti dosis yang telah diresepkan oleh dokter dan jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.

Efek Samping Atarax

Penggunaan Atarax dapat menyebabkan beberapa efek samping tertentu. Berikut adalah beberapa efek samping Atarax yang umum terjadi:

  • Mengantuk
  • Otot melemah
  • Ataksia
  • Depresi pernapasan
  • Bingung
  • Amnesia
  • Gangguan mental
  • Ketergantungan

Terdapat juga beberapa efek samping Atarax yang jarang terjadi seperti sakit kepala, vertigo, ruam kulit, hipotensi, retensi urin, gangguan penglihatan, gangguan saluran cerna, kelainan darah, dan sakit kuning. Jika Anda mengalami efek samping tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Sumber:

  1. PIONAS-BPOM: Atarax. http://pionas.pom.go.id/obat/atarax [diakses pada 28 Mei 2019]
  2. Drugs: Atarax. https://www.drugs.com/atarax.html [diakses pada 28 Mei 2019]
  3. MedlinePlus: Hydroxyzine. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682866.html [diakses pada 28 Mei 2019]
  4. DrugInfoSys: Hydroxyzine. http://www.druginfosys.com/drug.aspx?drugcode=1153&type=1 [diakses pada 28 Mei 2019]

About The Author

Haloperidol/Obat Skizofrenia – Informasi dan Kontraindikasi

10 Manfaat Pasak Bumi untuk Pria, Tidak Hanya Sebagai Obat Kuat Alami