Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tulang Dada: Anatomi, Fungsi, dan Kemungkinan Cedera

Myles Bannister

Tulang dada atau sternum adalah tulang yang terletak di tengah dada. Fungsi sternum utamanya adalah melindungi organ tubuh dari cedera dan sebagai titik koneksi untuk tulang serta otot dengan bagian tubuh lainnya. Simak penjelasan selengkapnya mengenai fungsi hingga kemungkinan cedera pada bagian ini.

Mengenal Bagian Tulang Dada

Sternum adalah tulang pipih yang terletak di tengah batang tubuh. Jika Anda sulit membayangkan gambar tulang dada, cobalah letakkan jari di tengah dada dan berikan sedikit tekanan maka Anda akan merasakannya.

Tulang ini memiliki tiga bagian, di antaranya:

  • Manubrium. Bagian atas tulang dada. Tulang selangka dan tulang rusuk pertama terhubung di sini. Bagian bawah manubrium berbatasan dengan tubuh sternum. Selain itu, bagian kedua tulang rusuk terhubung di bagian ini.
  • Body. Bagian tengah sternum dan juga yang terpanjang. Bagian ketiga sampai ketujuh tulang rusuk terhubung ke sternum melalui tulang rawan.
  • Xiphoid process. Bagian bawah sternum. Bentuknya bisa bervariasi. Bagian ini sebagian besar terdiri dari tulang rawan dan perlahan mulai mengeras seiring bertambahnya usia.

Fungsi Tulang Dada

Setelah Anda memahami hubungan antara tulang dada dan tulang rusuk seperti di atas, hal berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah fungsi dari tulang yang berada di dada bagian tengah ini.

Berikut dua fungsi penting tulang ini, antara lain:

  • Tulang rusuk dan tulang dada berfungsi untuk melindungi organ tubuh seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah dada.
  • Tulang ini juga menyediakan titik koneksi ke bagian lain dari sistem kerangka tubuh, termasuk tulang selangka dan sebagian besar tulang rusuk. Selain itu, beberapa otot dada dan perut bagian atas juga terhubung ke sternum.

Perlu diketahui, sternum menghubungkan enam tulang rusuk pertama di tengah dada. Meski tidak membantu rentang gerak tubuh, namun sternum menjadi penghubung tulang rawan antara tulang dada dan masing-masing dari enam tulang rusuk bagian atas, di mana hal ini membantu gerakan kecil saat menarik napas.

Setiap tarikan napas membutuhkan paru-paru untuk terisi udara dan otot interkostal (atau tulang rusuk) berkontraksi. Semua gerakan ini membutuhkan beberapa ruang internal agar berfungsi dengan baik.

Keadaan yang Membuat Tulang Dada Sakit

Terdapat berbagai kondisi yang dapat membuat sternum terasa sakit atau tidak nyaman. Beberapa hal tersebut, di antaranya:

1. Kostokondritis

Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada meradang. Hal ini dapat disebabkan oleh cedera atau ketegangan otot, arthritis, atau infeksi.

Jika Anda menderita kostokondritis, gejala utamanya adalah nyeri dada atau rasa sakit saat mendapatkan tekanan. Aktivitas fisik, batuk, peregangan, atau bernapas dalam-dalam dapat membuat rasa sakit semakin parah.

2. Ketegangan Otot

Hal ini sering kali terjadi karena penggunaan otot yang berlebihan saat berolahraga atau batuk yang berlebihan. Jika Anda mengalami ketegangan otot di dada, Anda mungkin akan mengalami:

  • Nyeri dada atau sakit saat ditekan.
  • Memar.
  • Pembengkakan.
  • Rentang gerak terbatas.
  • Kelemahan di area yang terkena.

3. Patah Tulang Bagian Dalam

Sternal fracture atau patah tulang dada adalah kondisi di mana tulang dada patah. Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah trauma benda tumpul, seperti kecelakaan kendaraan atau cedera olahraga.

Beberapa gejala patah tulang dada meliputi:

  • Nyeri dada, bisa menjadi lebih parah saat batuk atau bernapas dalam-dalam.
  • Memar.
  • Pembengkakan.
  • Sesak napas.

4. Gangguan Sendi Sternoklavikularis

Sendi sternoklavikularis adalah area di mana tulang selangka bertemu dengan sternum. Meskipun jarang terjadi, terkadang Anda dapat mengalami masalah sendi di area ini karena cedera, arthritis, atau infeksi.

5. Penyebab yang Tidak Terkait Cedera Otot atau Tulang

Penyebab paling umum dari nyeri sternum adalah masalah muskuloskeletal. Namun, ada kemungkinan penyebab lain yang tidak berhubungan dengan otot atau tulang, seperti:

  • Terkait dengan paru-paru seperti radang selaput dada, pneumonia, atau emboli paru.
  • Kondisi jantung seperti angina, perikarditis, atau serangan jantung.
  • Kondisi pencernaan seperti heartburn, GERD, atau maag.
  • Hernia.
  • Serangan panik.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda mengalami rasa sakit yang berkelanjutan atau ketidaknyamanan di area sternum, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Ingatlah bahwa nyeri dada juga bisa dikaitkan dengan kondisi darurat seperti serangan jantung dan emboli paru. Oleh karena itu, cari pertolongan medis darurat untuk nyeri dada jika:

  • Pertama kali terjadi.
  • Tidak hilang setelah beberapa menit.
  • Disertai dengan gejala seperti sesak napas, berkeringat, pusing, dan nyeri yang menyebar ke lengan/rahang.

Pengobatan untuk Gangguan Tulang Dada

Perawatan sering melibatkan istirahat dan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak, meskipun operasi mungkin diperlukan dalam kasus yang parah.

Sebagian besar kasus patah tulang harus mengikuti protokol rehabilitasi tertentu. Namun, fraktur sternum merupakan pengecualian karena tidak membutuhkan rentang gerak langsung. Protokol untuk patah tulang dada adalah untuk mengatasi rasa sakit dan memungkinkan istirahat demi mempercepat penyembuhan.

Dikarenakan fraktur sternum sering terjadi setelah kejadian traumatis seperti kecelakaan atau cedera benda tumpul pada tubuh, seringkali terdapat cedera lain yang perlu direhabilitasi secara bersamaan.

Tindakan pencegahan seperti jangan mengangkat beban terlalu berat, membatasi gerakan lengan, menggunakan kaki sebagai tumpuan saat bangun dari kursi, atau tidak menggunakan lengan saat turun dari tempat tidur dapat membantu mengurangi tekanan dan ketegangan pada otot perut dan sternum.

Referensi

  1. Seladi-Schulman, Jill. 2020. What You Need to Know About Your Sternum. (Diakses pada 4 Februari 2021).

  2. Brittany Ferri. 2020. The Anatomy of the Sternum. (Diakses pada 4 Februari 2021).

About The Author

Vaksin Japanese Encephalitis: Manfaat, Dosis, Efek Samping