Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Myles Bannister

Anaplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan kutu yang membawa bakteri A. phagocytophilum. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi fatal jika tidak diobati. Berikut ini informasi tentang definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lain-lain.

Apa Itu Anaplasmosis?

Anaplasmosis adalah infeksi akibat bakteri Anaplasma phagocytophilum. Bakteri ini dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Infeksi bakteri ini umumnya ringan, tetapi dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih parah pada lansia dan orang dengan sistem imun yang lemah.

Tanda dan Gejala Anaplasmosis

Gejala anaplasmosis dapat muncul setelah 1-2 minggu mengalami gigitan kutu yang terinfeksi bakteri A. phagocytophilum. Biasanya, gigitan kutu tersebut tidak menyebabkan rasa sakit. Gejala awal ehrlichiosis biasanya ringan atau sedang, seperti demam, nyeri otot, sakit kepala berat, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah, dan diare. Jika tidak segera diobati, gejalanya dapat menjadi lebih serius, termasuk masalah pendarahan, gagal napas, dan kegagalan organ.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala yang mirip dengan anaplasmosis dalam 2 minggu setelah tergigit kutu yang terinfeksi, segera periksakan diri ke dokter. Hubungi dokter juga jika mengalami gigitan kutu dan memiliki gejala penyakit Lyme, kondisi yang ditularkan oleh kutu melalui gigitan.

Penyebab Anaplasmosis

Anaplasmosis disebabkan oleh bakteri A. phagocytophilum yang dibawa oleh kutu. Kutu dapat menularkan bakteri tersebut melalui gigitan setelah menempel pada manusia selama 4-24 jam. Bakteri tersebut biasanya terdapat pada kutu jenis Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus yang juga dapat ditemukan pada domba, kambing, kuda, rusa, dan anjing. Penularan yang jarang terjadi melalui ibu ke anak, transfusi darah, dan penanganan hewan yang terinfeksi.

Faktor dan Risiko Anaplasmosis

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini adalah usia di atas 40 tahun, jenis kelamin pria, sering berada pada tempat terbuka yang memiliki banyak kutu, dan memiliki sistem imun yang lemah.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala serta riwayat gigitan atau penghilangan kutu. Beberapa tes yang dapat dilakukan termasuk reaksi berantai polimerase, kultur sel, dan tes antibodi.

Pengobatan Anaplasmosis

Pengobatan anaplasmosis biasanya melibatkan penggunaan antibiotik. Setelah mengonsumsi obat ini, gejalanya cenderung berkurang dalam waktu 24 jam. Namun, penderitaan dengan gejala lebih parah mungkin membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama. Pengobatan ini dapat mencegah kekambuhan, tetapi tetap diperlukan kewaspadaan agar tidak terkena kutu.

Komplikasi

Meskipun jarang berakibat fatal, anaplasmosis dapat menyebabkan komplikasi serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah insufisiensi pernapasan, syok septik, kegagalan organ, rhabdomyolysis, dan infeksi oportunistik.

Pencegahan Anaplasmosis

Untuk mencegah penyakit ini, hindari kontak dengan kutu yang terinfeksi. Selalu segera menghilangkan kutu yang menempel pada tubuh agar tidak menularkan bakteri. Beberapa tips untuk mencegah gigitan kutu adalah berjalan di tengah jalan setapak, menghindari rumput tinggi atau semak belukar, menggunakan pengusir serangga, mengoleskan produk yang mengandung permethrin 0,5% pada pakaian, memeriksa hewan peliharaan dan perlengkapannya sebelum masuk ke dalam rumah, memeriksa tubuh sendiri dan anak-anak dari kutu setelah berada di area terbuka, dan menjaga jarak pekarangan rumah dengan halaman yang memiliki rumput.

About The Author

15 Manfaat Buah Blackberry untuk Kesehatan

Kandistatin: Manfaat, Dosis, Efek Samping