Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Amankah Penderita Diabetes Makan Durian? Cek Faktanya

Myles Bannister

Membatasi asupan gula penting bagi penderita diabetes agar kadar gula darah tetap normal. Bagaimana dengan penderita diabetes yang ingin makan durian? Simak penjelasannya di bawah ini.

Benarkah Pengidap Diabetes Tidak Boleh Makan Durian?

Ahli gizi menyatakan bahwa penderita diabetes boleh makan durian asal dalam jumlah terbatas.

Makan durian dalam jumlah berlebihan dapat berdampak buruk karena mengandung banyak kalori, tetapi juga mengandung lemak sehat dan tidak mengandung kolesterol.

Durian memiliki indeks glikemik (IG) sedang yakni 58, sehingga dapat menyebabkan lonjakan glukosa darah jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

100 gram durian mengandung 7-13 gram gula. Durian ukuran kecil berat 600 gram mengandung sekitar 885 kalori, sekitar 44% dari asupan harian yang disarankan.

Durian mengandung dua gula utama, yaitu glukosa dan fruktosa. Mengonsumsi durian secara berlebihan dapat meningkatkan gula darah dengan cepat pada penderita diabetes.

Durian dapat meningkatkan suhu tubuh dan jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan gejala seperti sembelit, sariawan, dan sakit tenggorokan.

Penderita diabetes sebaiknya membatasi makan durian, cukup 1-2 biji. Perhatikan juga jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tiap hari.

Manfaat Durian untuk Penderita Diabetes

Manfaat durian untuk penderita diabetes antara lain:

1. Mengendalikan Gula Darah

Durian kaya serat yang membantu mengendalikan kadar gula darah dengan memperlambat pencernaan.

Makanan kaya serat membantu menurunkan kadar gula darah dengan mengurangi pelepasan glukosa ke dalam darah.

Satu cangkir durian mengandung 18 gram serat, sekitar 50% dari asupan harian yang disarankan.

2. Antiinflamasi

Durian mengandung antioksidan yang membantu mengurangi peradangan pada tubuh.

Peradangan merupakan sumber penyakit termasuk diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Stres oksidatif menjadi penyebab peradangan di tubuh, dan antioksidan melindungi tubuh dari efek buruk stres oksidatif.

Antioksidan dalam durian membantu melawan peradangan dan menekan gen pro-inflamasi yang dapat menyebabkan penyakit kronis.

3. Mencegah Komplikasi Diabetes

Penelitian menunjukkan bahwa durian dapat mengurangi risiko komplikasi diabetes pada penderita diabetes tipe 2.

Makan durian secara teratur dapat mengurangi risiko retinopati diabetik, nefropati, dan neuropati.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Durian kaya potasium yang membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.

Durian juga kaya lemak tak jenuh dan serat yang penting untuk kesehatan jantung.

5. Melancarkan Pencernaan

Karbohidrat dalam durian difermentasi oleh bakteri usus menjadi prebiotik yang membantu pencernaan dan kesehatan usus besar.

Serat dalam durian adalah sumber serat makanan yang baik.

Tips Aman Makan Durian untuk Penderita Diabetes

Makan durian dengan jumlah yang tidak berlebihan dan mengombinasikannya dengan makanan yang tidak meningkatkan kadar gula darah.

Misalnya, makan durian dengan yoghurt atau keju. Makan durian saat kadar gula darah tinggi dan porsi sedikit.

Makan durian pagi hari saat perut kosong untuk menghindari peningkatan berat badan.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli diet untuk porsi makan durian yang sesuai dan pengelolaan diabetes yang tepat.

Referensi

  1. Anonim. Diabetics should eat durian?. https://www.vinmec.com/en/news/health-news/nutrition/diabetics-should-eat-durian/. (Diakses pada 18 Januari 2023)
  2. Anonim. 2016. Is Durian Bad for Your Health? 6 Facts You Need to Know!. https://www.getdoc.com/durian-bad-health/. (Diakses pada 18 Januari 2023)
  3. Baisil, Sharon. Is Durian Good for Diabetes? (Benefits vs Risks). https://www.beatdiabetesapp.in/is-durian-good-for-diabetes/. (Diakses pada 18 Januari 2023)
  4. Ling, Koh P. 5 Diet Myths for Diabetic Patients…Debunked. https://foryoursweetheart.sg/5-diet-myths-for-diabetic-patients-debunked. (Diakses pada 18 Januari 2023)

About The Author

Klamidia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Hepatitis Akut: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan