Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Episkleritis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Episkleritis adalah kondisi ketika episklera—yakni lapisan jaringan tipis yang berada pada bagian mata bernama sklera—mengalami peradangan (inflamasi). Simak penjelasan mengenai gejala hingga cara mengatasi gangguan yang terjadi pada mata ini dalam ulasan berikut.

Apa itu Episkleritis?

Episkleritis adalah peradangan yang terjadi pada sklera (bagian putih dari bola mata). Saat peradangan terjadi pada bola mata yang berwarna putih, seseorang dapat merasakan sejumlah ketidaknyaman pada mata seperti mata memerah.

Hal ini dikarenakan peradangan membuat mata mengalami iritasi. Kendati demikian, kondisi ini bukanlah sesuatu yang bersifat serius dan dapat diobati dengan mudah. Bahkan, radang bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa minggu tanpa perlu diobati sama sekali.

Gejala Episkleritis

Penyakit mata ini ditandai dengan sklera yang tampak memerah. Kondisi ini bisa terjadi di salah satu atau kedua bola mata. Gejalanya pun terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Episkleritis sederhana (simple episcleritis). Ciri-cirinya yaitu mata tampak memerah, baik di sebagian area mata (sektoral) atau keseluruhan area mata (difusi).
  • Episkleritis nodular (nodular episcleritis). Disebabkan oleh adanya benjolan di sekitar pembuluh darah mata. Jenis ini umumnya hanya terjadi di salah satu bola mata dan menimbulkan ketidaknyamanan yang lebih parah.

Ciri atau gejala lainnya dari masalah kesehatan ini adalah sebagai berikut:

  • Mata berair.
  • Mata terasa panas.
  • Mata seperti tertusuk-tusuk.
  • Mata lebih sensitif terhadap cahaya.

Gejala yang muncul tersebut tidak bersifat serius sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Peradangan mata ini biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, jika gejala tidak membaik setelah beberapa minggu, sebaiknya periksa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab Episkleritis

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kondisi ini. Namun, para ahli menduga bahwa peradangan pada sklera dan konjungtiva berhubungan dengan kondisi medis lainnya seperti

  • Peradangan sendi (rheumatoid arthritis).
  • Penyakit lupus.
  • Penyakit Crohn (Crohn’s disease).

Diagnosis Episkleritis

Kondisi ini umumnya tidak memerlukan perawatan medis. Namun, jika Anda ingin mendapatkan penanganan medis, dokter akan melakukan tiga tahap diagnosis, yaitu:

  • Anamnesis.
  • Pemeriksaan fisik.
  • Pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, lamanya gejala muncul, riwayat penyakit mata dan penyakit lainnya.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa mata yang terdapat gejala. Episkleritis dapat didiagnosis berdasarkan perubahan warna sklera menjadi merah keunguan atau kebiruan.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pada beberapa kasus, dokter melakukan pemeriksaan penunjang seperti slit lamp exam.

Pengobatan Episkleritis

Sebagian besar kasus episcleritis bisa sembuh sendiri tanpa perawatan medis. Namun, jika gejalanya mengganggu, dokter dapat memberikan resep obat berupa tetes mata kortikosteroid, obat tetes mata air mata buatan, dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Perhatian khusus hanya diperlukan jika terkait dengan gangguan medis lainnya.

Pencegahan Episkleritis

Tidak ada cara yang benar-benar dapat dilakukan untuk mencegah episkleritis. Yang penting adalah menjaga kesehatan mata dengan melindunginya dari kotoran dan paparan benda asing serta mencukupi asupan nutrisi untuk mata.

Referensi

  1. Anonim. Episcleritis. https://www.hopkinsmedicine.org/wilmer/services/cornea/conditions_we_treat/episcleritis.html. (Diakses pada 11 September 2020)
  2. Anonim. What is Episcleritis? https://www.webmd.com/eye-health/what-is-episcleritis. (Diakses pada 11 September 2020)
  3. Christiano, D. 2018. Episcleritis. https://www.healthline.com/health/episcleritis. (Diakses pada 11 September 2020)

About The Author

7 Warna Ingus yang Mengindikasikan Kondisi Kesehatan Anda

Imunosupresan: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll