Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Imunosupresan: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Myles Bannister

Imunosupresan digunakan untuk menekan sistem imun. Temukan informasi selengkapnya tentang fungsi, dosis, efek samping, dan lainnya di bawah ini!

Rangkuman Informasi Obat Imunosupresan

Ini adalah rangkuman informasi tentang imunosupresan:

Apa Itu Imunosupresan?

Imunosupresan adalah obat yang menekan atau mengurangi sistem kekebalan tubuh. Obat ini digunakan pada pasien yang akan menerima transplantasi organ.

Ada beberapa jenis imunosupresan yang digunakan untuk mencegah penolakan organ seperti hati, jantung, atau ginjal.

Beberapa imunosupresan juga digunakan untuk mengobati gangguan autoimun seperti lupus, psoriasis, dan arthritis.

Pemilihan obat tergantung pada kondisi pasien, apakah dia akan melakukan transplantasi organ, mengalami gangguan autoimun, atau kondisi lainnya. Biasanya, beberapa jenis obat diresepkan.

Berikut adalah beberapa jenis obat imunosupresan:

  • Biologis: Abatacept, adalimumab, anakinra, certolizumab, etanercept, golimumab, infliximab, dan lainnya.
  • Kortikosteroid: Prednison, budesonide, dan prednisolon.
  • Penghambat janus kinase: Tofacitinib.
  • Penghambat calcineurin: Siklosporin, tacrolimus.
  • Penghambat mammalia target of rapamycin (mTOR): Sirolimus dan everolimus.
  • Penghambat inosine monophosphate dehydrogenase (IMDH): Azathioprine, leflunomide, dan mycophenolate.
  • Antibodi monoklonal: Basiliximab dan daclizumab.

Fungsi Imunosupresan

Obat ini diberikan berdasarkan resep dokter dan tersedia dalam berbagai bentuk seperti tablet, kapsul, cairan, atau suntikan. Dokter mungkin meresepkan kombinasi obat.

Tujuan dari terapi imunosupresan adalah menemukan rencana pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh dengan efek samping paling sedikit dan tidak berbahaya.

Berikut adalah beberapa fungsi imunosupresan:

1. Kondisi Autoimun

Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit autoimun, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri.

Obat ini melemahkan sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi dampak penyakit autoimun.

Beberapa penyakit autoimun yang diobati dengan imunosupresan antara lain:

  • Rheumatoid arthritis
  • Psoriasis
  • Lupus
  • Penyakit Crohn
  • Sklerosis ganda
  • Alopecia areata

2. Transplantasi Organ

Obat ini diberikan pada pasien yang menerima transplantasi organ. Sistem kekebalan tubuh menganggap organ yang ditransplantasikan sebagai benda asing dan menyerangnya, menyebabkan kerusakan parah dan memerlukan pengangkatan organ.

Imunosupresan melemahkan sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi reaksi terhadap organ asing, memungkinkan organ tetap sehat.

Peringatan dan Perhatian Imunosupresan

Penggunaan obat ini dapat menyebabkan masalah pada orang dengan kondisi tertentu. Sebelum menggunakan obat, konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat tertentu, penyakit ginjal atau hati, riwayat cacar air, atau herpes zoster.

Kehamilan dan Menyusui

Beberapa jenis obat ini dapat menyebabkan cacat lahir, sementara yang lain memiliki risiko lebih rendah selama kehamilan dan menyusui.

Bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini jika Anda berencana hamil. Dokter akan menjelaskan risiko obat tertentu yang mungkin dipakai.

Jika hamil saat menggunakan obat ini, segera beri tahu dokter untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan.

Interaksi Imunosupresan dengan Obat Lainnya

Sebelum menggunakan obat ini, beritahu dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk obat resep, obat bebas, vitamin, atau suplemen.

Dokter dapat menjelaskan kemungkinan interaksi obat yang disebabkan oleh imunosupresan yang digunakan. Efek samping dan risiko interaksi obat bergantung pada obat spesifik yang Anda gunakan.

Efek Samping Imunosupresan

Efek samping obat ini bervariasi tergantung jenis obat yang digunakan. Tanyakan pada dokter atau apoteker tentang efek samping yang mungkin terjadi.

Semua obat ini memiliki risiko infeksi yang serius. Ketika sistem imun melemah, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi. Ini berarti Anda lebih mungkin terkena infeksi dan infeksi yang dialami akan sulit diobati.

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala infeksi seperti demam, nyeri, buang air kecil yang sulit, atau kelelahan yang tidak biasa.

Tes dan Perubahan Dosis Imunosupresan

Selama terapi ini, pasien akan menjalani tes darah secara teratur untuk memantau efektivitas obat dan menyesuaikan dosis jika diperlukan.

Jika memiliki penyakit autoimun, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis berdasarkan respons Anda terhadap obat. Jika menerima transplantasi organ, dokter mungkin akan mengurangi dosis seiring berkurangnya risiko penolakan organ.

Banyak orang yang pernah menjalani transplantasi organ harus mengonsumsi setidaknya satu obat imunosupresan seumur hidup.

Dosis Imunosupresan

Berikut adalah dosis imunosupresan untuk beberapa masalah kesehatan:

1. Azathioprine

Azathioprine digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan sebagai obat antipenolakan setelah transplantasi ginjal. Dosis awal biasanya 50 mg dua kali sehari, kemudian ditingkatkan sebesar 50 mg setiap dua sampai empat minggu. Obat ini biasanya digunakan selama enam bulan atau lebih.

2. Tacrolimus

Tacrolimus digunakan sebagai obat antipenolakan setelah transplantasi organ. Obat ini menghambat produksi interleukin-2 (IL-2) yang berperan dalam perkembangan sel T dalam sistem kekebalan tubuh. Dosis awal adalah 1 mg dua kali sehari dan dapat disesuaikan berdasarkan kadar darah optimal.

3. Mycophenolate Mofetil

Mycophenolate mofetil digunakan untuk mencegah penolakan organ setelah transplantasi dan mengobati penyakit autoimun. Dalam pengobatan penyakit autoimun, dosisnya mulai dari 250-500 mg dua kali sehari dan ditingkatkan secara bertahap menjadi 2000-3000 mg per hari. Penderita masalah ginjal sebaiknya menggunakan dosis yang lebih rendah.

Ini hanya beberapa contoh dosis obat imunosupresan untuk penyakit autoimun dan masalah kesehatan lainnya. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang telah ditentukan oleh dokter.

Petunjuk Penggunaan Imunosupresan

Berikut adalah beberapa petunjuk penggunaan imunosupresan:

  • Minumlah obat secara teratur dan jangan melewatkan dosis. Jika terlewat satu dosis, hubungi dokter.
  • Jangan berhenti minum atau mengubah dosis tanpa persetujuan dokter. Jika mengalami efek samping, hubungi dokter.
  • Jangan menggunakan obat lain tanpa seizin dokter, termasuk obat bebas atau obat dari dokter lain.

Petunjuk Penyimpanan Imunosupresan

Simpan obat dengan baik untuk mencegah kerusakan. Berikut adalah beberapa petunjuk menyimpan obat yang benar:

  • Simpan obat di tempat sejuk dan kering pada suhu 20°C-25°C.
  • Hindari meletakkan obat di tempat yang lembab, panas, atau terkena sinar matahari langsung.
  • Jauhkan obat dari perlengkapan dapur atau area dengan suhu panas.
  • Simpan obat di lemari atau kotak P3K, jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Pastikan kotak atau botol obat tertutup rapat.

Informasi di atas adalah penjelasan tentang imunosupresan. Untuk informasi lebih lanjut tentang fungsi dan dosis obat, konsultasikan dengan dokter Anda!

Referensi

  1. Anonim. 2015. What are immunosuppressants?. https://www.kidney.org/atoz/content/immuno. (Diakses pada 9 September 2020)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. Immunosuppressants. https://sclerodermanews.com/immunosuppressants/. (Diakses pada 9 September 2020)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. Immunosuppressant Medications. https://columbiasurgery.org/kidney-transplant/immunosuppressant-medications. (Diakses pada 9 September 2020)
  4. Anonim. Tanpa Tahun. Immunosuppressants. https://www.myositis.org/about-myositis/treatment-disease-management/medications/immunosuppressants/. (Diakses pada 9 September 2020)
  5. Giorgi, Anna. 2019. About Immunosuppressant Drugs. https://www.healthline.com/health/immunosuppressant-drugs. (Diakses pada 9 September 2020)

About The Author

Episkleritis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Laxing: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, Efek Samping, dll