Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sering Menangis Tanpa Alasan? Ini 9 Penyebabnya

Myles Bannister

Menangis tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda masalah mental, fisik, atau lingkungan yang mendasarinya. Ada beberapa pemicu yang mungkin menyebabkan hal tersebut:

Sejumlah Alasan Seseorang Menangis Tanpa Sebab

Menurut para ahli, menangis tanpa alasan jelas bisa mengindikasikan masalah mendasar pada kondisi fisik dan mental. Beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebabnya adalah:

1. Stres

Stres adalah salah satu penyebab menangis tanpa sebab. Stres dapat membuat seseorang merasa sedih dan cemas, yang pada akhirnya dapat memicu menangis tiba-tiba. Menangis dapat menjadi cara untuk mencari dukungan dan bantuan dari orang lain yang dapat meringankan beban pikiran.

2. Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Sindrom pramenstruasi (PMS) dapat menyebabkan wanita mengalami perubahan hormon yang mempengaruhi fisik dan emosi. Salah satu gejala PMS yang mungkin dialami adalah menangis tiba-tiba tanpa alasan jelas. Wanita juga dapat mengalami gejala lainnya seperti depresi, ketegangan, dan perubahan suasana hati yang ekstrem.

3. Kehamilan

Perubahan hormon selama kehamilan dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi. Wanita hamil kadang-kadang mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, termasuk menangis tanpa alasan tertentu. Kondisi ini dapat terjadi selama atau setelah kehamilan.

4. Burnout

Burnout terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan fisik dan mental. Orang yang mengalami burnout mungkin kesulitan menyalurkan emosi negatifnya, yang dapat menyebabkan menangis tanpa alasan jelas. Burnout juga dapat memiliki gejala seperti insomnia, kecemasan, depresi, kelelahan, sulit konsentrasi, hilangnya nafsu makan, masalah pencernaan, sakit kepala, dan pusing.

5. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap perasaan yang tidak terkendali dan sulit mengontrol emosi. Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang menangis tiba-tiba. Gejala lain yang mungkin muncul pada orang dengan gangguan kecemasan adalah mudah marah, sulit konsentrasi, masalah pencernaan, peningkatan denyut jantung, dan gemetar.

6. Depresi

Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang dapat menyebabkan seseorang menangis tanpa sebab. Depresi ditandai dengan suasana hati yang buruk dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Gejala lain yang mungkin muncul adalah hilangnya minat, mudah marah, perasaan bersalah dan putus asa, mati rasa atau kekosongan, harga diri yang rendah, sulit konsentrasi, masalah tidur, perubahan nafsu makan, dan pikiran untuk bunuh diri.

7. Pseudobulbar Affect

Pseudobulbar Affect (PBA) adalah gangguan neurologis yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menangis tiba-tiba. Selain menangis, orang dengan gangguan ini juga dapat tertawa secara tidak terkendali. PBA dapat terjadi akibat beberapa kondisi seperti demensia, stroke, multiple sclerosis (MS), penyakit Parkinson, tumor otak, cedera otak, penyakit Wilson, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

8. Lingkungan

Beberapa budaya mungkin menganggap menangis sebagai ekspresi emosi yang tidak diinginkan. Karena itu, orang-orang yang tumbuh dalam budaya tersebut mungkin menahan tangisan mereka untuk menghindari rasa malu. Hal ini akhirnya dapat menyebabkan mereka menangis secara tiba-tiba.

9. Sedang Berduka

Menangis bisa menjadi bagian dari ungkapan kesedihan ketika seseorang mengalami kehilangan. Namun, jika kesedihan tersebut berlanjut atau berkepanjangan, seseorang mungkin menangis secara tiba-tiba. Selain menangis, orang yang berduka juga mungkin mengalami kesulitan menerima kehilangan, mati rasa, merasa terisolasi, hilang arah dan tujuan, perasaan bersalah, dan keinginan untuk bunuh diri.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Menangis adalah cara alami untuk meluapkan emosi. Namun, jika Anda terus-menerus merasa sedih tanpa alasan jelas, menangis hanya akan berdampak negatif pada kesehatan Anda. Beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengatasi menangis tanpa sebab adalah mengatur napas menjadi lebih lambat, melemaskan otot-otot wajah dan tenggorokan, mendorong lidah ke langit-langit mulut, mencoba tersenyum, dan minum air putih.

Jika gejala yang Anda alami mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan seorang psikolog untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

About The Author

Jangan Asal, Ini Cara Sikat Gigi untuk Gigi Sensitif

Manfaat Cuka Putih dan Penggunaannya Sehari-hari