Fenomena latah terjadi ketika seseorang merespons berlebihan ketika dikagetkan. Kenali lebih jauh seputar gangguan ini dalam ulasan di bawah ini!
Apa itu Latah?
Latah adalah reaksi berlebihan seseorang saat merasa kaget, misalnya mendengar suara keras. Fenomena ini juga dikenal sebagai Jumping Frenchmen of Maine.
Latah bisa terjadi pada siapa saja, baik itu anak-anak maupun dewasa. Gejalanya pun bervariasi, bisa berupa pengucapan kata berulang, meniru gerakan orang lain, dan sebagainya.
Reaksi ini menyebabkan seseorang kesulitan berkomunikasi dan mengekspresikan pikirannya.
Gejala Latah
Latah bisa muncul ketika seseorang sedang terkejut. Hal ini biasanya tidak disadari oleh orang tersebut.
Setiap orang latah punya respons yang berbeda-beda terhadap stimulus yang mengagetkan, di antaranya:
- Automatic obedience: Melaksanakan perintah secara spontan pada saat terkejut, misalnya ketika penderita dikejutkan dengan seruan perintah seperti jongkok atau loncat, dia akan melakukan perintah itu seketika.
- Koprolalia: Mengucapkan kata-kata tertentu berulang-ulang.
- Ekopraksia: Meniru gerakan orang lain.
- Ekolalia: Mengulangi perkataan orang lain.
Diagnosis Latah
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien sebelum memberikan diagnosis. Selain itu, pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan saraf juga akan dilakukan.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti tes kemampuan berbicara dan berbahasa, elektroensefalografi (EEG) untuk mendeteksi aktivitas listrik di otak, dan CT scan atau MRI untuk mendeteksi adanya tumor, cedera, atau gangguan otak lain.
Penyebab Latah
Latah sering kali dikaitkan dengan gangguan perilaku yang merupakan respons terhadap sesuatu. Namun penyebab latah belum diketahui secara pasti.
Para ahli menduga jika latah disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu, antara lain gangguan bahasa, cedera atau trauma kepala, gangguan neurodegeneratif, kehilangan memori, kebingungan, penyakit Parkinson, radang otak, epilepsi, stroke, stres berat, dan gangguan mental seperti skizofrenia.
Pengobatan Latah
Dokter biasanya akan menyarankan terapi wicara dan penggunaan obat-obatan untuk mengobati latah.
Terapi Wicara
Terapi wicara dapat membantu melatih kemampuan penderita latah untuk mengungkapkan pemikirannya. Tim terapis terdiri dari terapis wicara, ahli patologi wicara-bahasa, spesialis perkembangan saraf, dan psikolog atau psikiater.
Dokter akan memberikan pertanyaan kepada pasien yang harus dijawab dalam waktu tertentu.
Obat-obatan
Obat-obatan khusus seperti anticemas, antidepresan, atau antiepilepsi dapat digunakan untuk menangani latah yang disebabkan oleh stres berlebih dan gangguan kecemasan. Penggunaan obat harus sesuai dengan anjuran dan saran dokter.
Komplikasi Latah
Latah yang tidak diobati dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya dan berimbas pada masalah depresi, stres, dan masalah psikologis lainnya.
Pencegahan Latah
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah latah antara lain mendorong komunikasi verbal pada anak dengan ekolalia, menjaga kadar gula dan tekanan darah tetap stabil untuk mencegah stroke, melindungi kepala dari cedera, menerapkan pola hidup sehat, dan melakukan kontrol ke dokter secara rutin jika memiliki riwayat kesehatan tertentu.
Itulah penjelasan seputar latah, mulai dari gejala hingga pencegahan. Jika mengalami gejala, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Semoga bermanfaat!
Referensi
- Anonim. Jumping Frenchmen of Maine. https://rarediseases.org/rare-diseases/jumping-frenchmen-of-maine/. (Diakses pada 31 Oktober 2022).
- Anonim. 2021. What Is Echolalia? https://www.webmd.com/parenting/what-is-echolalia. (Diakses pada 31 Oktober 2022).
- Drake, Kimberly. 2021. Echopraxia in Schizophrenia, Autism, and Tourette Syndrome. https://psychcentral.com/health/echopraxia. (Diakses pada 31 Oktober 2022).
- Lim, Thien Thien, dkk. 2022. A South East Asian perspective of neuropsychiatric startle syndromes of latah. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35120841/. (Diakses pada 31 Oktober 2022).
- Sam. 2022. Automatic Obedience. https://psychologydictionary.org/automatic-obedience/. (Diakses pada 31 Oktober 2022).
- Stubblefield, Heaven. 2019. Echolalia. https://www.healthline.com/health/echolalia. (Diakses pada 31 Oktober 2022).
- Vain, Claire. 2021. What is Echolalia? https://cpdonline.co.uk/knowledge-base/mental-health/echolalia/. (Diakses pada 31 Oktober 2022).